3. Sebagai Tindakan Mengontrol Diri
Ketika seseorang menghadapi situasi yang terasa tidak dapat dikendalikan, mereka mungkin mencari jalan keluar untuk mendapatkan kembali rasa penguasaan atas hidup mereka. Self-harm biasanya dilakukan sebagai cara untuk mendapatkan rasa kendali atas kondisi emosial seseorang. tindakan menyakiti diri sendiri mungkin dianggap sebagai bentuk ekspresi atau tanggapan terhadap situasi yang sulit diatur.
Self-Harm Bukan Solusi
Penting bagi kita untuk menyadari bahwa melukai diri sendiri bukan merupakan mekanisme koping yang baik dan dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang bagi kesehatan fisik maupun mental seseorang. Berikut beberapa alasan mengapa self-harm merupakan cara yang salah untuk Mengatasinya:
1.Kelegaan Sementara, Konsekuensi Jangka Panjang
Self-harm hanya menawarkan kelegaan sementara dari rasa sakit emosional, tetapi tidak memberikan solusi jangka panjang. Sebaliknya, hal ini justru menjadi siklus berbahaya yang dapat memperdalam luka emosional dan berakibat pada rasa putus asa.
2.Isolasi Diri
Seseorang yang melakukan tindakan self-harm sering kali melakukannya secara sembunyi-sembunyi karena takut dihakimi atau disalahpahami. Isolasi ini dapat memperburuk perasaan kesepian dan berakibat pada perasaan terjebak dalam masalahnya sendiri.
3.Risiko Kesehatan Fisik dan Mental
Menyakiti diri sendiri menimbulkan risiko yang signifikan terhadap kesehatan fisik dan mental. Infeksi dan komplikasi yang tidak diinginkan dapat muncul dari cedera yang disebabkan oleh self-harm. Selain itu, tekanan emosional yang mendasarinya dapat meningkat dan yang menyebabkan masalah kesehatan mental yang lebih parah.
Alternatif Positif dari Self-Harm
Ada banyak alternatif yang lebih positif untuk menyalurkan rasa sakit emosional disbanding melakukan self-harm. Berikut adalah beberapa alternatif yang dapat dipertimbangkan:
1. Memulai Hobi Baru
Memulai hobi baru merupakan cara yang positif untuk mengalihkan perhatian dari rasa sakit emosional. Selain itu, memulai kesenangan baru juga menambah kesibukan yang dapat menghindarkan kita dari menyakiti diri sendiri. Memulai hobi baru seperti membaca, melukis, atau bermain musik dapat dhajhha
2. Refreshing
Refreshing atau relaksasi dapat membantu meredakan ketegangan emosional. Refreshing dengan kegiatan seperti meditasi, pernapasan dalam, atau berjalan-jalan di alam mungkin dapat membantu menyegarkan pikiran.
3. Belajar Mengenali Emosi
Belajar mengenali emosi adalah langkah penting dalam pengelolaan rasa sakit emosional. Dengan lebih memahami dan mengidentifikasi emosi, seseorang dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi perasaan tersebut tanpa merugikan diri sendiri.
4. Olahraga
Olahraga adalah cara yang sangat efektif untuk melepaskan endorfin, yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. Aktivitas fisik seperti berlari, berenang, atau yoga dapat menjadi alternatif positif untuk self-harm.
5. Meminta Bantuan Orang Lain
Meminta bantuan dari orang lain, seperti teman, keluarga, atau tenaga ahli, merupakan langkah akhir yang penting. Mengkomunikasikan apa yang kita rasakan serta meminta dukungan dapat memberikan perspektif baru dan bantuan yang dibutuhkan.
Referensi
Edmondson, A., Brennan, C., & House, A. (2016). Non-suicidal reasons for self-harm: A systematic review of self-reported accounts. Journal of Affective Disorders, 191, 109–117. https://doi.org/10.1016/j.jad.2015.11.043
Healthdirect Australia. (n.d.). Self-harm. Causes, Warning Signs and Symptoms and When to Seek Help | Healthdirect. https://www-healthdirect-gov-au.translate.goog/self-harm?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
Kaess, M., Hooley, J. M., Klimes‐Dougan, B., Koenig, J., Plener, P. L., Reichl, C., Robinson, K., Schmahl, C., Sicorello, M., Schreiner, M. W., & Cullen, K. R. (2021). Advancing a temporal framework for understanding the biology of nonsuicidal self- injury: An expert review. Neuroscience & Biobehavioral Reviews, 130, 228–239. https://doi.org/10.1016/j.neubiorev.2021.08.022