Mohon tunggu...
Komunitas Hijau Fisika
Komunitas Hijau Fisika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Himpunan Mahasiswa Fisika (HMF) FPMIPA UPI

Komunitas Hijau Fisika merupakan sebuah Unit Kegiatan Khusus (UKK) HMF FPMIPA UPI yang berfokus pada kegiatan pecinta alam

Selanjutnya

Tutup

Trip

Tim Ekspedisi UKK KHAUF Sukses Taklukkan Gunung Slamet via Permadi Guci

15 Januari 2025   23:07 Diperbarui: 15 Januari 2025   23:17 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puncak Mt.Salmet 3428 mdpl - KHAUF HM FPMIPA UPI

Pemalang, Jawa Tengah -- Komunitas Hijau Fisika (KHAUF) HMF FPMIPA UPI berhasil menggelar ekspedisi ilmiah dalam rangka program Seven Volcanic Summits Expedition Indonesia. Kegiatan bertajuk "Exploration 2: Slamet Volcano" ini berlangsung pada 29 November hingga 30 November 2024 dan melibatkan mahasiswa dari Program Studi Fisika dan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.

Fokus pada Kualitas Air dan Mitigasi Bencana  

Ekspedisi ini bertujuan untuk mengkaji kualitas air di jalur pendakian Gunung SLamet via Permadi Guci, mengidentifikasi karakteristik geologi Gunung Slamet, serta memberikan edukasi tentang mitigasi bencana vulkanik. Gunung Slamet, yang merupakan gunung api tertinggi kedua di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl), dipilih karena karakteristik vulkaniknya yang unik dan tantangan lingkungan yang signifikan.

Tim ekspedisi berhasil mengambil sampel air dari tiga sumber air utama di jalur pendakian. Sampel tersebut diuji secara in-situ dan eks-situ untuk mengetahui kelayakan air bagi konsumsi pendaki. Selain itu, tim melakukan observasi geologi di sepanjang jalur pendakian dan mewawancarai pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Pos Pemantauan Gunung Api Slamet.

Hasil Penelitian dan Analisis 

Menuju Puncak Slamet 3428 mdpl - KHAUF HMF FPMIPA UPI
Menuju Puncak Slamet 3428 mdpl - KHAUF HMF FPMIPA UPI

Kegiatan ekspedisi mencakup pengambilan sampel air dari tiga sumber utama di jalur pendakian Gunung Slamet via Permadi Guci, analisis geokimia batuan vulkanik, dan observasi kawasan rawan bencana. Data menunjukkan perlunya peningkatan pengelolaan kualitas air dan mitigasi bencana untuk mendukung keselamatan pendaki.

Kegiatan Sosial dan Edukasi

Tidak hanya fokus pada penelitian ilmiah, ekspedisi ini juga menyertakan kegiatan sosial bersama masyarakat lokal di sekitar lereng Gunung Slamet. Dalam sesi wawancara, masyarakat diberikan informasi mengenai potensi bahaya gunung api dan pentingnya mitigasi bencana.

Ketua pelaksana, Devi "Cengkok" Siska, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan pendakian di gunung api aktif. "Melalui program ini, kami ingin menjadikan ilmu fisika terapan sebagai sarana untuk memahami dan membantu masyarakat menghadapi tantangan alam," ujar Devi.

Hasil yang Diharapkan 

Hasil dari ekspedisi ini mencakup artikel ilmiah, infografis, dan seminar edukasi yang akan disampaikan kepada mahasiswa dan komunitas pecinta alam. Data yang diperoleh diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan sistem mitigasi bencana dan peningkatan keselamatan pendakian.

Hasil Wawancara dengan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Tegal

 

Kunjungan KHAUF HMF FPMIPA UPI ke BPBD Tegal
Kunjungan KHAUF HMF FPMIPA UPI ke BPBD Tegal

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemalang menegaskan pentingnya pemetaan Kawasan Rawan Bencana (KRB) yang meliputi radius 2 km (KRB 3), 4 km (KRB 2), dan 8 km (KRB 1) dari puncak Gunung Slamet. Sistem peringatan dini (EWS) menjadi alat vital dalam memantau potensi bencana, didukung oleh alat seismograf, GPS, dan CCTV dari Pos Pemantauan Gunung Api (PGA).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun