Sebagai alumni mahasiswa Ushuluddin SAA, hal yang berkaitan dengan perbedaan keyakinan sudah menjadi mata kuliah harian. Ketika disajikan dua keyakinan yang berbeda, ini menjadi tantang penulis sendiri agar tidak menyinggung prihal sara. Tetapi, tetap memberikan batasan-batasan yang bersangkutan dengan tauhid.
12. Kebahagiaan yang Tersampaikan
Tulisan ini dari hasil inspirasi saat melakukan kegiatan sosial di kampung sekitar. Karena menurut catatan pemerintah desa ada beberapa masalah pangan di kampung sekitar lantaran pandemi. Bagi kami yang masih bisa menikmati sesuap nasi, merasa bertanggung jawab atas mereka yang terkendala prihal ekonomi. Hal ini merupakan kebahagiaan sendiri bagi kami.
13. Rekomendasi Film: "5 cm," Satukan Impian, Persahabatan, Cinta, dan Keyakinan
Bingung sebenarnya, ketika harus menyajikan rekomendasi film. Karena sang penulis jarang sekali menonton film. Pernah, tetapi tidak menjadi hiburan atau hobi utama. Akhirnya, sajikan saja film lama yang dahulu pernah terkenal di zamannya, dan menimbulkan beberapa kontroversi di kalangan pendaki. Ya, berusaha sajikan dari sudut pandang yang menarik.
14. Turnamen Bulu Tangkis, Satukan "Ukhuwah" di Bulan Ramadan
Di sela-sela pandemi, tim bermukim alias tidak pulang kampung merencanakan turnamen bulu tangkis. Bukan sekedar mengisi kegiatan di bulan ramadan, tetapi juga sebagai ajang satukan ukhuwah sesama tim pekerja dan guru. Â Cukup menarik turnamen yang kami selenggarakan.
15. Toleransi Sajian Salad Buah Saat Berbuka Puasa
Tema ini juga, sedikit tertantang karena harus menyajikan sajian yang sebenarnya tidak pernah penulis lakukan. Tetapi, penulis mencoba menggali dari sudut pandang favorit pribadi yaitu Salad. Kemudian diolah dengan buat lokal khas daerah setempat. Sajian buah salad ini tetap melihat sudut toleransi kawan satu rumah yang kebetulan tidak begitu menyukai salad.
16. Nostalgia Ramadan: Trompet Sahur 7 Tahun Silam
Anak pesantren itu, pemilik seribu nostalgia ramadan. Ketika menuliskan tentang ini, spontan mengingat trompet sahur Ramadan saat nyantri dulu. Paling terkenang, dan tidak akan pernah terlupakan.