Mohon tunggu...
Khasbi Abdul Malik
Khasbi Abdul Malik Mohon Tunggu... Guru - Gabut Kata.

Panikmat Karya dalam Ribuan Tumpukan Kertas.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Tausiah Ramadan | Tukang Parkir Vs Lamborghini

17 Mei 2020   23:00 Diperbarui: 17 Mei 2020   23:09 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lamborghini

Mobil Lamborghini menjadi mobil termewah yang terkenal di dunia. Bahkan di Indonesia ada 3 model yang tersedia; Lamborghini Aventador (Rp 6,4 -- Rp 8,7 Milyar), Lamborgini Huracan (Rp 8,9 Milyar), dan Lamborghini Urus (Rp 8,5 Milyar). Dari ketiganya, model Urus paling popular.

Tausiah kali ini, apa kita akan membahas harga-harga Lamborghini? Tidak. di atas hanya sebatas gambaran untuk memasuki poin dari pembahasan. Karena kita tahu, bahwa harga mobil mewah Lamborghini memang tinggi. Jangan heran.

Tetapi, ada sebuah pernyataan menarik yang akan kita bahas. Ada suatu judgement bahwa agama tidak serta merta membawa kebaikan dan kenyamanan. Dengan landasan, karena masih banyak orang beragama melakukan kejahatan, koruptor, dan berzina.

Pernyataan seperti ini membuat orang beragama ingin berteriak. Tunggu sebentar. Coba kita kembali ke awal, Lamborghini. Kita mengetahui bahwa mobil mewah ini adalah mobil mahal dengan fasilitas interior design Hexagonal, otomatis sangat berbeda dengan mobil pada umumnya.

Ketika ada sebuah pernyataan bahwa orang beragama itu omong kosong lantaran melakukan perbuatan kejih. Mari kita analogikan agama ini, sebut saja Islam sebagai agama rahmatan lil 'alamin. Islam ibarat sebuah mobil mewah, mahal, dan interiornya kece.

Apabila ada yang menemukan orang beragama Islam melakukan perbuatan kejih. Ada sebagian orang menyalahkan Islam sebagai latar belakang agamanya. Kemudian kita harus menanggapi hal seperti ini dengan ilustrasi mobil Lalborghini tadi.

Ketika ada sebuah mobil mewah dan mahal menabrak sebuah trotoar di jalan. Siapa yang akan disalahkah? Otomatis pengendara yang akan disalahkan. Entah dia mengantuk atau ugal-ugalan di jalan.

Begitu juga orang beragama. Jika ada sebuah keselahan yang dibawa oleh penganut agama, tidak serta merta agama itu menjadi sasaran. Karena agama adalah jalan menuju Tuhan. Dan penganutnya sebagai pengendara.

Jika pengendara itu tidak mampu menguasai apa yang ia kendarai. Maka, jangan salahkan kendaraan yang dia bawa, karena lantaran memang pengendara itu tidak memahami tata cara mengendari yang baik. Apakah dalam kasus mobil mewah menabrak trotoar itu kesalahan mobil, bukan pengendara? Atau, apakah ketika ada penganut agama berbuat kesalahan lantas agama yang disalahkan? Tidak.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun