Mohon tunggu...
Khasbi Abdul Malik
Khasbi Abdul Malik Mohon Tunggu... Guru - Gabut Kata.

Panikmat Karya dalam Ribuan Tumpukan Kertas.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Tiga Harapan Sederhana Anak Rantau

27 April 2020   18:37 Diperbarui: 27 April 2020   18:35 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singkat namun berharga, karena saat itu aku bisa berbakti secara total kepada orang tua; bisa menemaninya dari sakit, memandikan jasadnya, menjadi imam shalat jenazah, sampai pada titik almarhum ditempatkan di dipan paling mulia, alam kubur. Alfatihan untuk almarhum ayah.

Pulang kampung bagi anak rantau merupakan sebuah momentum. Tidak ada yang menginginkan pulang secara terpaksa, semua orang ingin pulang dengan kelapangan hati. Bagi kalian anak rantau, berbaktilah kepada orang tua selagi mereka masih ada.

Wisuda Pascasarjana

Kata syukur termasuk iman tertinggi bagi mukmin, begitu kiranya untuk menghadapi situasi pandemi saat ini. Kita harus tetap bersyukur. Aku mensyukuri semua kebijakan yang lambat laun terus berkembang, dari social distance, physical distance, dan sekarang PSBB.

Bahkan di semua kampus pun diliburkan, dialihkan pembelajarannya via online. Di lain sisi tidak bisa bertatap muka ketika mata kuliah berlangsung, tetapi bimbingan tesis menjadi lebih mudah.

Harapanku sebagai anak laki-laki, ingin menghadiahkan wisuda pascasrjana di tahun 2020 untuk keluarga besarku, terpenting untuk almarhum karena sudah membawaku pada titik tertinggi dalam pendidikan.

Juga untuk seseorang yang akan menjadi pemdamping hidupku. Karena aku belum bisa memberikanmu banyak hal selain sajian sederhana ini yaitu, Wisuda Pascasarjana 2020.

Buku Sejarah Lembaga

Berkarya bagiku adalah amal jariyah. Mungkin juga bagi kalian yang menggeluti di bidang menulis. Karena hasil goresan tinta tak akan pernah pudar ditelan oleh waktu, walalupun jasad ini sudah dikebumikan.

 Aku hidup dan didikan selama hampir 13 tahun di sebuah lembaga, pesantren. Jauh dari keluarga maupun orang tua menjadi tuntutan bagi penuntu ilmu. Karena aku meyakini, langkah yang jauh untuk menuntu ilmu merupakan berjidah di jalan Allah.

Lama pendidikan sekaligus pengabdianku kepada pesantren kiranya belum sempurna apabila belum bisa menghasilkan buah karya tulis, ini menurutku. Untuk itu, cita-cita saat ini sangat sederhana agar catatan karya sejarah pesantren yang diri ini abdikan segera terselesaikan dan terealisasikan dikemudian hari diterbitkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun