Bagiku, pekerjaan sebagai barista bukan hanya menyeduh kopi untuk para penikmatnya. Menyeduh kopi untuk menghasilkan unga, eh uang maksudnya. Bukan itu, itu mah sudah menjadi kewajiban setiap manusia untuk bertahan hidup. Aku pun nggak tertarik masuk di wilayah itu. Hal yang bisa aku petik untuk hidup di masa depan adalah soal manajemen emosi. Bagaimana terus menjadi yang terbaik di tengah kabar buruk tentang diri kita. Seperti sang barista yang dibilang, bikin kopi kaya gitu aja lama. Bisa nggak sih bikin kopi. Dengan ketelitian dan manajemen emosi yang terus dilatih, di situlah diri barista yang sebenarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H