Mohon tunggu...
Khasanah Nur Fauzi
Khasanah Nur Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa uad

sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Melihat Dua Sisi dari Sosial Media

15 Juli 2021   17:44 Diperbarui: 16 Juli 2021   19:55 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Assalamualaikum Wr Wb. Hallo bertemu lagi dengan saya Khasanah Nur Fauzi. Saya adalah mahasisa jurusan Ilmu Komunikasi dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Sebagai mahasiswa komunikasi tentu tidak asing mendengar tentang teknologi informasi dan komunikasi. Sebenarnya apasih yang dimaksud dari teknologi informasi dan komunikasi itu? Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau juga dsebutl dengan istilah Information Communication Tecnology (ICT) merupakan hal yang penting untuk dikuasai apalgi didalam era globalisasi saat ini. Dikutip dari laman bpptik.kominfo.go.id, Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, pengelolaan dan penyimpanan atau pemindahan informasi antar sarana/media. Pemrosesan informasi itu menggunakan salah satu media seperti computer contohnya,  computer ini mempunyai fungsi seperti, megelola data, menyajikan informasi, mencari materi.

Mari kita bahas sedikit mengenai sejarah berkembangnya Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia apalagi era sekarang ini sangatlah berkembang pesat. Berbica tentang perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tentu tidak lepas dari adanya keberadaan satelit. 

Satelit adalah salah satu inovasi terbesar dari bangsa Indonesia di bidang komunikasi adalah bangsa Indonesia pada tanggal 16 Agustus 1976 meluncurkan sistem komunikasi satelit domestic yang dinamakan Satelit Palapa A1. Satelit Palapa A1 diluncurkan dari Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral, Amerika Serikat, dan dilepas di atas Samudera Hindia pada 83 derajat Bujur Timur. Karena peluncuran satelit inilah yang menjadikan Indonesia  sebagai negara Asia pertama yang memperkasai bangkitnya sistem komunikasi dunia. 

Indonesia di klaim sebagai negara berkembang pertama yang mampu menggunakan sistem komunikasi yang handal berupa satelit, dan Indonesia menjadi negara ketiga di dunia yang mengoperasikan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) setelah Kanada, dan Amerika Serikat. Kehadiran Satelit Palapa inilah yang menaikkan nama Indonesia di mata dunia. 

Wah ikut bangga ya teman -- teman. Sebagai satelit pertama di Indonesia, Satelit Palapa memeggang peran penting dalam penyebaran media komunikasi di Indonesia, karena satelit domestic ini dapat meringkas jarak komunikasi antar tempat di Indonesia yang mana seperti kita ketahui bahwa Indonesia memiliki belasan ribu pulau dan terpisah dengan lautan dan jarak yang sedemikian jauh. Sampai sekarang Indonesia mempunyai banyak satelit yang sudah diluncurkan. Nah itulah sedikit tentang seluk beluk perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia.

Seiring berjalannya waktu teknologi  informasi dan komunikasi merupakan salah satu hal bisa dibilang terpenting di abad ini.  Tidak dapat kita pungkiri bahwa teknologi informasi dan komunikasi tidak bisa terlepas dari kehidupan kita. 

Dari para anak -- anak kecil, remaja, orang tua, dari ibu rumah tangga, pedangang, pejabat, baik mereka sadari atau tidak mereka sudah tergantung pada teknologi informasi dan komunikasi. Karena dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin maju ini, mereka atau para pengguna sangatlah dimudahkan dalam mencari apa yang sedang mereka cari atau mereka inginkan. Saat ini jarak dan waktu seakan tidak menjadi sebuah halangan dalam melakukan komunikasi. Teman, saudara, orang tua yang berada di pulau yang berbeda, bahkan berada di negara yang berbeda pun kini dapat melakukan komunikasi melalui pesan yang mana pesan tersebut  bisa dijawab langsung, tidak hanya melalui pesan, namun juga bisa menampilkan visual secara langsung. 

Adanya smartphone dan internet inilah yang mendukung hal tersebut dapat terjadi. Selain mudahnya mengakses komunikasi secara langsung, adanya perkembangan teknologi, adanya internet, dan melihat kasus bahwa internet menjadi kebutuhan bagi masyarakat, hali inilah yang menglahirkan media sosial. Media sosial. Media sosial merupakan media online, yaitu media yang hanya dapat di akses dengan menggunakan internt, dan di media tersebut para pengguna bisa menuangkan ide, mengekspresikan diri, dan menggunakan sesuai dengan kebutuhannnya. Kehadiran media sosial inilah memudahkan manusia untuk berkomunikasi, bersosilaisasi, mengekspresikan diri mereka. Seperti yang kita ketahui ada banyak sosial media yang ada, seperti YouTube, WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter, Linkedln, Tik-Tok, Snapchat, Reddit, Pinterest, Line. Dari salah satu contoh sosial media yang saya sebutkan diatas, pasti diantara kalian adalah salah satu penggunanya kan ? karena tidak bisa dipungkiri bahwa di era sekarang ini banyak sekali pengguna sosial media, mulai dari anak -- anak, remaja hingga ke orang tua.

Nah kali ini saya akan memberikan sedikit pengalaman saya menggunakan sosial media. Sosial media pertama yang saya gunakan adalah twitter.  Saya membuat akun twitter pada tahun 2013 karena pada saat itu guru TIK saya memberikan tugas setiap siswa harus mempunyai twitter, syarat mendapatkan nilainya adalah dengan membuat akun twitter dan mengikuti akun twitter beliau. Karena tugas itulah saya memmpunyai akun twitter dan keterusan bermain twitter sampai sekarang. 

Twitter pada tahun itu fiturnya hanya bisa mengupdate status atau disebut juga membuat tweet, membagikan moment gambar atau video, dan juga meretweet atau disebut juga dengan membagikan tweet. Dulu pengguna twitter memang belum sebanyak pengguna facebook dan seramai sekarang. Sosial media kedua yang saya punya adalah instagram. 

Saya mempunyai akun  instagram juga karena guru TIK saya meberikan tugas membuat akun instagram lalu mengikuti akun instagram beliau, sama kasusnya dengan pembuatan akun twitter saya, saya dan teman-teman akan selalu mengenang jasa beliau mengenalkan media sosial kepada semua murid-muridnya kala itu, karena di tahun 2013 instagram termasuk media sosial yang belum sepopuler sekarang. Di tahun itu juga fitur instagram masih sangatlah terbatas, tidak sebanyak sekarang. 

Jika pada kala itu mengunggah video di instagram hanya bisa dengan durasi 15 detik sekarang durasi itu bertambah menjadi 60 detik bahkan bisa lebih jika menggunakan fitur IGTV. Sekarang fitur instagram sudah sanggatlah beragam, kita sudah bisa berbelanja lewat instagram, jika dahulu fitur stories hanya didapatkan melalui media sosial snapchat, sekarang fitur tersebut sudah ada dalam instagram. Instagram merupakan media sosial yang mempunyai fitur all in one. Media sosial selajutnya adalah snapchat. 

Snapchat adalah sosial media pesan foto, di aplikasi tersebut kita bisa menulis pesan dengan media foto atau video dengan teman -- teman kita yang sudah kita add back. Lalu sosial media lainnya ada facebook, saya mempunyai facbook waktu kelas 3 SMP dikarenakan saya bermain game dan syarat regristrasinya dengan menggunakan akun facebook, jujur saya jarang menggunakan media sosial facebook ini. Fitur facebook tidaklah berbeda dengan twitter. Sosial media yang saya gunakan untuk menyampaikan pesan adalah whatsapp. 

Menurut saya whatsapp merupakan sosial media chatting yang mudah diggunakan dari kalangan muda hingga orang tua, tidak heran jika whatsapp merupakan sosial media nomor dua yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Masih banyak media sosial baru yang bermunculan seiring berkembangnya waktu, seperti contohnya media sosial yang sedang booming nya adalah tiktok. Tiktok merupakan media sosial baru yang memberikan wadah bagi para penggunanya untuk berekspresi dan mengasah bakat yang dimilikinya melalui konten video. Tiktok menjadikan ponsel penggunanya sebagai studio berjalan. Saya juga mempunyai akun TikTok namun bukan sebagai user yang aktif membuat konten video. Saya menggunakan TikTok sebagai sumber hiburan bagi saya ketika mengisi waktu luang atau sedang mencari hiburan. Karena konten yang disajikan di TikTok banyak yang berisi edukasi dan hiburan.

Berbicara mengenai dampak dari sosial media sangatlah banyak. Muali dari dampak positif hingga dapak negatif, kita bisa melihat dua sisi tersebut. Dampak positif yang bisa didapatkan semua bentuk komunikasi terasa lebih mudah dengan adanya sosial media. 

Banyak kasus orang yang mencari teman -- teman lama, saudara yang telah lama tidak ada kabarnya, karena adanya sosial media. Banyak sekali di sosial media entah itu twitter, facebook, banyak orang mencari saudara, orang tua, teman waktu masih SD, melalu platform tersebut orang -- orang membuat postingan pencarian orang, dan kemudian orang -- orang banyak memberi dukungan, mengeshare informasi tersebut, karena hal tersebut banyak yang berhasil menemukan kembali keluarganya, teman lamayan. Selain kasus pencarian saudara, banyak orang -- orang yang membutuhkan donor, entah itu donor darah, donor organ tubuh, yang mendapatkan pendoronya berkat sosial media, setelah melihat kasus tersebut bisa dikatakan bahwa sosial media penyelaman hidup.sosial media juga mempunyai pengaruh besar terhadap perekonomian. 

Seperti yang kita ketahui bahwa sekarang marak pembelajaan berbasis online, melalui sosial media kita bisa melakukan jual beli, jika dahulu jual beli dilakukan secara langsung, sekrang jual beli bisa kita lakukan di rumah, walaupun penjual berada di tempat yang jauh dari kita, kita bisa membeli barang yang mereka jual tanpa harus dating ke tempat penjualnya, kita tinggal duduk manis, maka akan dating barang yang kita pesan. Selaian ekonomi sosial media juga berpengaruh bagi dunia hiburan. Banyak hiburan yang kita dapatkan saat menggunakan sosial media. Hiburan yang kita dapatkan bisa membuat kita terasa senang, terhibur, apalagi jika pada masa pandemic sekarang, kita diperintahkan untuk tetap dirumah, tentu hal tersebut membuat kita jenuh, bosan, dan bahkan bisa stress. Namun karena adanya sosial media kita bisa terhibur dari kejenuhan.Jika dijabarkan lagi maka akan banyak hal positif dari sosial media di kehidupan kita.

Selain sisi positif, mari kita bahas sisi lainnya, yaitu sisi negatif dari sosial media. Seperti yang kita ketahui di zaman sekarang, kita sangat bergantung pada teknologi. Mulai dari kita bangun tidurtak banyak dari kita yang langsung mengecek handphone, melihat notifikasi sosial media, lalu kita scrolling  sosial media berjam -- jam tanpa kita sadari. 

Hal ini membuat kita menjadi lupa waktu, lupa kewajiban,  lupa dengan orang -- orang sekitar karena kita sibuk bersosial media. Apakah terebut adalah sebuah kebetulan? Tentunya tidak. Itulah strategi dari sosial media untuk mempengaruhi dan membaca perilaku para pengguna sosial media dan menyebabkan para penggunanya menjadi kecanduan. Ketika kita menggunakan sosial media, semua perilaku, aktivitas kita di sosial media dilacak dan diukur. 

Every action we made on sosial media is recorded, mulai dari apa yang kita cari di sosial media, postingan apa yang kita sukai di sosial media, apa yang kita bagikan di sosial media, semua hal tersebut direkam secara hati -- hati, seperti contohnya Facebook, Google, mereka sudah merecord data -- data dari para penggunanya, dan mereka membangun supercomputer untuk membuat feeds kita atau beranda kita penuh dengan hal -- hal yang kita sukai, dan untuk selalu menarik perhatian para penggunanya mereka  menyajikan feeds yang apa pengguna inginkan untuk mendorong para penggunanya tetap setia menggunakan platform tersebut, dan hal inilah yang membuat para pengguna menjadi kecanduan saat berosial media. 

Ada 3 goals yang mereka akan capai melalui adanya sosial media, yaitu, engagement, seberapa lama kita berada di platform mereka, yang kedua adalah seberapa sering para pengguna membagikan, merekomendasikan, menggundang untuk bergabung plartform tersebut, dan yang ketiga mereka akan melakukan advertisement. Nah seiring berjalannya waktu mereka menyelipkan beberapa iklan -- iklan agar mendapatkan uang sebanyak mungkin.

Kita selalu mengira bahwa internet memberikan apa yang kita inginkan, namun sebernarnya mereka hanya mencari perangkat yang sangat kuat, yang sesuai dengan apa yang kita inginkan. Kita akan mulai mengeklik salah satu hal yang kita inginkan di internet, dan kemudian mereka akan memanen data kita, dan kemudia oleh mereka data kita tersebut dijual kepada peenawar tertinggi. 

Pada intinya semua tingkah laku kita di sosial media atau melalui smartphone menjadi barang dagangang dan sebenarnya pengiklanlah yang menjadi pelanggan, dan pada akhirnya platform ini dirancang untuk menciptakan akan ketergantungan dalam melayani kapitalisme ini.  Maka Facebook pernah menyatakan " If youre not paying for the product, then you are the product" jika produk nya gratis, maka sebenarnya andalah produknya. Secara tidak kita sadari kita adalah produk yang dijual oleh mereka. Mereka mendapatkan uang dari data kita yang telah mereka kumpulkan.

Lanjut kita beralih ke dampak negatif  lainnya. Ketika kita menggunakan sosial media seperti Twitter, Facbook, Instagram YouTube, para penggunanya bisa membagikan sebuah konten ke banyak orang, dan juga bisa mengomentari apa yang para creator tersebut bagikan. Pasti dari kalian pernah melihat bullying yang menuju ke sebuah konten, entah bullying dikarenakan si pembuat konten tersebut membuat konten tidak sesuai dengan apa audience harapkan, karena hal tersebut banyak hujatan yang creator dapatkan. 

Jika sang content creator mempunyai mental yang kuat pasti akan menanggainya dengan kepala dingin, santai. Namun bagaimana jika hal tersebut terjadi pada anak -- anak kecil atau remaja ? Seperti yang kita ketaui bahwa sekarang banyak sekali anak -- anak yang sudah bisa mengakses internet dan mempunyai sosial media. 

Dengan bersosial media tidak dapat dipungkiri bahwa si anak akan mendapatkan bullying, atau depresi karena tidak dapat memenuhi standar society, dan dampak terparahnya berujung pada sucideded. Maka dari itu tingkat depresi dan sucieded remaja dan anak -- anak meningkat drastis sejak penggunaan sosial media. Contohnya mereka insecure melihat standar kecantikan yang didesain oleh sosial media, melihat model -- model kecantikan dengan tubuh bagus, kulit yang mulus, dan hal ini mengakibatkan tekanan untuk menjadi cantik dengan apa yang sosial media desain, tekanan tersebutlah yang mengakibatkan depresi.

Ketika kita bersosilal media, banyak berita -- berita yang akan kita dapatkan. Baik berita dalam negeri maupun berita dari luar negeri. Kita dapatkan berita tersebut secara capat dan bahkan bisa pada saat live kejadian tersebut terjadi. Tak banyak dari berita tersebut yang mengandung hoax. Sebuah studi MIT menyebutkan bahwa berita palsu di Twitter menyebar enam kali lebih cepat dari  berita yang sebenarnya. Perusahaan -- perusahaan sosial media menciptakan sistem yang berperasangka terhadap informasi palsu untuk mendapatkan lebih banyak uang. 

Kita bisa saja percaya dengan hal tersebut, dan membuat kita semakin agresif terhadap sesuatu dan mungkin saja dapat menyebabkan perpecahan. Implikasi yang paling meresahkan adalah pelaku kejahatan ddapat menggunakan sosial media sebagai media senjata yang bisa membahayakan dunia. Salah satunya adalah di Myanmar para pelaku kejahatan menggunakan Facebook untuk memanipulasi politik dan memicu kekerasan terhadap para muslim Rohingya yang termasuk pembunuhan massal, pembakaran massal, dan pemerkosaan massal. Platform seperti Facebook memungkinkan penyebaran narasi yang bersifat manipulative dengan sangat mudah dan bebas tanpa harus membayar mahal.

Pada akhirnya semua hal memiliki dua sisi seperti sekeping koin, ada dua hal yaitu sisi baik dan sisi buruk. Semua kembali Kediri kita masing -- masing untuk memilah sisi yang negatif  dan sisi yang positif. Ambilah keuntungan dari berosial media, jangan sosial media yang diuntungkan oleh kita. Kita harus mempunyai self control dalam bersosial media, jangan mau diperbudak oleh sosial media. Buat teman- teman semua alahkah baiknya melihat sebuah film documenter berjudul 'The Social Dilemma" film tersebut sudah bisa ditonton di Netflix. 

Film itu sangat direkomendasikan untuk ditonton, karena di film tersebut kalian bisa melihat berbagai sisi, baik buruknya sosial media yang bersumber dari mantan -- mantan petinggi perusahaan sosial media ternama. Cocok banget buat mengisi waktu PPKM tema -- teman, bagi yang kangen nonton di bioskop bisa nonton film documenter ini dulu.Baik teman -- teman demikian tulisan saya kali ini, semoga bermanfaat bagi teman -- teman yang membaca ya. Sampai jumpa lagi dengan tulisan -- tulisan saya selanjutnya. Stay safe, jangan lupa jaga kesehatan dan patuhi prokes ya teman teman. Wassalamualaikum Wr Wb.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun