Mohon tunggu...
Khartika Ayu Safitri S
Khartika Ayu Safitri S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang

Saya adalah mahasiswa universitas pamulang yang suka menulis dan membagikan cerita saya di blog.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ritual Unik Kulon Progo: Memelihara Alam dan Leluhur

8 Desember 2024   08:10 Diperbarui: 8 Desember 2024   09:47 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepercayaan di Hutan dan Gunung

Beberapa bagian Pegunungan Menoreh dianggap keramat. Pendaki lokal sering diminta untuk menjaga sikap selama perjalanan, seperti tidak berkata sembarangan atau merusak lingkungan, untuk menghindari gangguan dari makhluk halus.

Tradisi Ziarah Leluhur

Makam-makam keramat di Kulon Progo menjadi pusat ziarah yang masih aktif hingga kini. Salah satu yang paling terkenal adalah makam Nyi Ageng Serang, seorang tokoh perempuan yang dianggap keramat dan dihormati. 

Makam Sebagai Pusat Spiritual

Selain sebagai tempat ziarah, makam-makam ini menjadi lokasi ritual tertentu, seperti memanjatkan doa untuk keberkahan atau meminta perlindungan. Tradisi ini memadukan unsur Islam dengan adat lokal, menciptakan harmoni unik antara agama dan tradisi.

 Makna Filosofis di Balik Ritual

Ritual dan kepercayaan tradisional di Kulon Progo memiliki nilai filosofis yang mendalam. Mereka mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Nilai ini sangat relevan di era modern, di mana eksploitasi sumber daya alam sering kali mengabaikan keseimbangan ekosistem.

Tantangan dan Upaya Pelestarian

Meskipun tradisi ini masih dijalankan, modernisasi membawa tantangan besar. Generasi muda, yang semakin terpapar budaya global, sering kali merasa jauh dari akar tradisi lokal. Untuk itu, beberapa komunitas di Kulon Progo mulai mengemas ritual-ritual ini sebagai daya tarik budaya, seperti menjadikannya bagian dari atraksi wisata edukasi. 

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun