Mohon tunggu...
Khartika Ayu Safitri S
Khartika Ayu Safitri S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang

Saya adalah mahasiswa universitas pamulang yang suka menulis dan membagikan cerita saya di blog.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ritual Unik Kulon Progo: Memelihara Alam dan Leluhur

8 Desember 2024   08:10 Diperbarui: 8 Desember 2024   09:47 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ritual dan sistem kepercayaan tradisional di Kulon Progo mencerminkan hubungan mendalam antara manusia, alam, dan leluhur. Di kabupaten yang terletak di barat Daerah Istimewa Yogyakarta ini, keindahan alam Pegunungan Menoreh, aliran Sungai Progo, dan hutan-hutan lebat menjadi latar penting bagi praktik-praktik spiritual yang masih dijaga hingga kini. Tradisi ini bukan hanya bagian dari identitas budaya lokal, tetapi juga simbol harmoni yang terus dirawat oleh masyarakat setempat meski modernisasi semakin meluas.

Ritual Adat di Pegunungan Menoreh

Tahukah Anda bahwa Pegunungan Menoreh memiliki tempat istimewa dalam kosmologi masyarakat Kulon Progo? Masyarakat setempat percaya bahwa gunung ini dihuni oleh makhluk halus penjaga alam, sehingga berbagai ritual dilakukan untuk menjaga hubungan baik dengan mereka.  

Ruwatan Bumi

Ruwatan bumi adalah tradisi tahunan yang dilakukan untuk "membersihkan" alam dari energi negatif. Dalam ritual ini, masyarakat mengadakan doa bersama, memanjatkan rasa syukur atas hasil panen, dan memohon keberkahan untuk tahun berikutnya. Upacara biasanya melibatkan sesaji berupa hasil bumi seperti padi, buah-buahan, dan bunga-bunga lokal.

Labuhan di Sungai Progo

Sungai Progo dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Labuhan atau ritual melarung sesaji ke sungai ini dilakukan untuk menghormati roh penjaga air. Ritual ini juga menjadi wujud rasa syukur atas limpahan air yang mendukung pertanian dan kehidupan sehari-hari.  

Kepercayaan Terhadap Makhluk Halus

Masyarakat Kulon Progo mempercayai keberadaan makhluk halus di beberapa tempat tertentu. Hal ini memengaruhi bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitar. 

Danyang Desa 

Setiap desa diyakini memiliki "danyang" atau roh penjaga yang bertugas melindungi wilayah tersebut. Sebelum memulai aktivitas besar, seperti membangun rumah atau membuka lahan baru, masyarakat biasanya mengadakan ritual selamatan untuk meminta izin kepada danyang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun