Ternyata menulis di media online itu bisa menghasilkan keuntungan yang sangat tinggi, bahkan penulis artikel bisa berpotensi mendapatkan gaji Rp100 juta dalam satu bulan. Kok bisa?
Berdasarkan pengalaman menulis di beberapa media online dengan sistem revenue bagi hasil 60 : 40 antara penulis dengan perusahaan, saya menjadi paham bahwa penghasilan dari bisnis media itu sangat tinggi bukan main.
Tentu bukan tanpa risiko, bahkan dapat saya katakan untuk memulai bisnis media dari nol harus punya persiapan mental dan finansial.
Pengusaha media harus siap jika harus puasa setidaknya 2-3 bulan pertama tanpa mendapatkan penghasilan. Namun demikian, hal ini sangat tergantung dari strategi dan sumber daya yang tersedia.
Jadi, untuk bisa meraih potensi penghasilan Rp100 juta per bulan sebagai penulis diperlukan media yang sudah mantap dan bereputasi baik dari sudut pandang Google.
Selain itu, penulis artikel juga harus cerdik dalam menyuguhkan karyanya agar disukai Google, bahkan beruntung jika bisa tampil di halaman Discover.
Rp100 Juta dalam Satu Bulan
Sudah menjadi rahasia umum bagi para pengusaha dan penulis media online, bahwa ketika artikelnya berhasil tayang dalam Google Discover, maka laman artikel dalam media miliknya akan dibanjiri pengunjung yang sangat tinggi. Hal ini juga dipengaruhi oleh daya tarik artikel itu sendiri.
Sepengalaman saya dalam melakukan riset melalui Google Analytic dari media tempat saya bekerja dulu, saya menemukan satu artikel dengan views mencapai angka jutaan.
Jika dihitung-hitung, dari satu artikel itu saja penulis bisa mendapat penghasilan yang cukup untuk hidup layak dalam satu bulan.
Misal 1 artikel mendapat 2 juta views, dengan harga iklan tiap tayangan yaitu 5 rupiah, maka penulis sudah mendapat penghasilan mencapai Rp10 juta.
Jika dengan sistem bagi hasil setiap penulis mendapat jatah 60 persen, maka dari satu artikel itu saja ia sudah mengantongi Rp6 juta.
Lantas bagaimana dengan penghasilan dari tulisannya selama satu bulan, jika ia menulis 7-10 artikel untuk setiap harinya?Â
Tentu gaji dua digit hingga Rp100 juta dalam satu bulan bukan lagi hal mustahil.
Hanya saja, kelemahan dari bekerja dengan sistem ini adalah fluktuasi traffic yang tak menentu sehingga pendapatan penulis pasti naik turun.
Ditambah dengan persaingan yang ketat antar penulis dan kompetitor lintas media, hal itu bisa berdampak buruk bahkan sampai membuat penulis mau tak mau harus rela berpuasa (karena pendapatan yang sangat kecil).
Yah, intinya jika kita telah mantap mendedikasikan diri dengan pekerjaan yang penghasilannya based on performance, kita harus pintar-pintar mengatur uang dan memanfaatkan momentum. Jangan sampai depresi yaa kalau pembaca yang mampir lagi sedikit...
Saran saya sebelum melamar pekerjaan sebagai penulis dengan sistem seperti itu, rajin-rajinlah riset media yang kamu incar terlebih dahulu.Â
Lihat bagaimana performa traffic-nya. Jika trafik media tersebut cukup konsisten tinggi, maka itu sudah cukup untuk menentukan medan perjuanganmu.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H