Mohon tunggu...
Moch Kharisson
Moch Kharisson Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas | Fans King Emyu

Passion for knowledge

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bikin Candu! 5 Alasan Kereta Api Jadi Moda Transportasi Publik Paling Nyaman di Era Didiek Hartantyo

30 Oktober 2024   17:52 Diperbarui: 30 Oktober 2024   18:18 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tinggal duduk, baca buku, lihat pemandangan yang indah dari jendela kereta, ngobrol santai dengan sesama penumpang, eh tiba-tiba udah sampai saja. Nikmat gan!

3. Tarif Kompetitif, Bahkan Lebih Hemat!

(Facebook/Kereta Api Kita)
(Facebook/Kereta Api Kita)
Pengalaman saya saat menempuh perjalanan Banyuwangi---Jember dengan jarak tempuh 70 km lebih, bisa memakan biaya Rp12 ribu untuk satu liter pertalite, dan tentunya harus nyetir sendiri.

Opsi kedua jika menggunakan moda transportasi bus, tarifnya sekarang dibanderol dengan harga kisaran Rp50 ribu rupiah yang lumayan terasa menguras kantong.

Sementara KAI dengan harga tak masuk akalnya via KA Pandanwangi membanderol tarif cuma Rp8.000 dengan fasilitas yang terbilang sangat nyaman untuk kelas ekonomi. 

Hmm... Sebagai umat yang waras ya jelas saya pilih kereta api dong!

4. Serba Digital via KAI Access

(laman resmi kai.id)
(laman resmi kai.id)
Seperti saya bilang di awal, melalui aplikasi KAI Access, pelanggan dapat memesan tiket dengan cepat tanpa antrean panjang dan langsung bisa mendapat e-Boarding pass.

Tersedia juga fitur connecting train melalui KAI Access buat penumpang yang menggunakan dua kereta untuk mencapai lokasi tujuan. Fitur ini menyelasaikan masalah pelanggan yang tidak menemukan akses kereta api langsung untuk relasi perjalanan yang diinginkan.

Menariknya, user KAI Access akan mendapatkan railpoint sebagai bonus untuk setiap transaksi pembelian tiket. Jika poin tersebut telah terkumpul sesuai jumlah yang ditentukan, maka user dapat menukarkannya dengan tiket KAI.

5. Rajin Ngonten

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun