Karmen memutuskan untuk resign dari kantor Trian, lalu pergi meninggalkan Jakarta. Ia tidak mempedulikan usaha Trian yang berusaha menghubunginya melalui pesan atau telepon. Karmen juga belum menceritakan rahasia Trian kepada Maura dan Milly, apalagi kepada Cinta yang nun jauh di sana. Karmen ingin agar Trian sendiri yang menceritakan semuanya kepada Maura dan Milly. Karmen tidak ingin Trian menjadi pria pengecut yang menutupi kebenaran, apalagi kebenaran itu menyangkut soal sahabat mereka, yaitu Alya. Menurut Karmen, jika Trian dulu benar-benar mencintai Alya dan menghormati kematiannya, seharusnya Trian mengakui semuanya.
Karmen yang terkenal tegar dan sangar pun akhirnya diam-diam menangis. Ia menangisi soal nasib Alya dan ia juga menangisi nasib dirinya sendiri. Ia telah mencintai Trian tapi rahasia Trian membuat cintanya perlahan goyah. Karmen merasa kisah cintanya kali ini akan kandas lagi bahkan sebelum dimulai. Tapi kemudian Karmen memutuskan bahwa itu lebih baik. Lebih baik hubungan cintanya dengan Trian berakhir daripada ia menjalin hubungan Trian beserta masa lalunya yang ditutupi.
Saya tidak tahu bagaimana kemudian alur ceritanya. Tetapi akhirnya Trian memutuskan untuk mengakui semuanya kepada Maura, Milly, bahkan kepada Cinta yang sangat jauh di Amerika. Dan Trian pun akhirnya melaporkan Borne kepada polisi sehingga Borne dipenjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Bukan perkara yang mudah, apalagi untuk sampai membuat Maura, Milly, dan Cinta tidak lagi marah dan bisa memahaminya dengan ikhlas karena sudah terjadi. Semuanya memakan waktu berbulan-bulan. Dan selama berbulan-bulan itu pula, komunikasi Trian dengan Karmen yang telah pindah ke kampung halamannya di Sleman terputus.
Setelah semua masalah selesai, Trian pun menjadi tenang, dan berniat untuk menghubungi Karmen kembali. Tak dipungkiri, semua kebenaran itu bisa Trian ungkapkan berkat Karmen. Trian yang rindu kepada Karmen semakin merasa cinta kepadanya. Dengan dibantu oleh Maura dan Milly, Trian berusaha menemui kembali Karmen di kampung halamannya.Â
Di dalam perjumpaannya dengan Karmen setelah sekian lama, Trian menceritakan bahwa ia telah mengakui semua kebenaran kepada Maura, Milly, dan juga Cinta dan melaporkan Borne kepada polisi sebagaimana seharusnya. Trian juga mengakui bahwa Karmen lah yang telah membuat hati dan hidupnya kini menjadi lebih tenang dan lebih baik. Oleh sebab itu, Trian yakin bahwa Karmen adalah cinta sejatinya. Kali ini, Trian tidak ingin lagi kehilangan cintanya. Maka Trian pun langsung melamar Karmen.
Karmen awalnya ragu. Tapi kali ini ia melihat ada ketulusan di dalam diri Trian. Sesuatu yang belum ia lihat ketika Trian menyatakan perasaan kepada dirinya berbulan-bulan yang lalu. Akhirnya Karmen pun menerima lamarannya. Mereka akhirnya menikah, dan menyusul Cinta, Maura, dan Milly yang telah hidup bahagia lebih dahulu bersama pasangannya masing-masing.
Selesai. Itu dia gambaran isi AADC 3 yang terlintas di benak saya. Karena cuma sekedar terlintas, jadi alurnya juga masih berantakan. Tapi moga-moga inti ceritanya bisa dipahami ya, terutama oleh Mas Riri dan Mbak Mira kalau-kalau baca blog ini buat cari referensi AADC 3. Hahaha (mana mungkin).Â
Oh ya, ide saya ini berkembang hanya berlandaskan kepada film AADC yang sudah saya tonton. Katanya sih ada novelnya juga, tapi saya belum pernah lihat, beli, apalagi baca. Maklum, lagi jadi TKI di negeri orang, jadi belum main-main lagi ke gramedia. Mungkinkah sebenarnya di dalam novel itu kisah Alya dan Trian sebenarnya sudah diceritakan tapi tidak ditampilkan di dalam film?? Bagi yang tahu tolong komentar ya ...
Ya segitu dulu deh. Semoga isi tulisan ini bisa menghibur. Saya sendiri merasa terhibur dengan apa yang saya tulis ini setelah sekian lama tidak menulis di sini.
Oke, salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H