Setelah ayah Trian meninggal, posisi puncak perusahaan pun dikuasai secara tunggal oleh ayah Alya. Trian dan Borne menyusun rencana untuk membalas dendam kepada ayah Alya. Trian sebenarnya tidak sih, karena Trian bukan tipe pendendam. Trian bukan tipe orang yang serta merta ingin menghancurkan hidup orang lain. Trian justru menjadi penasaran dengan latar belakang ayah Alya. Dia penasaran kenapa ayah Alya berubah menjadi orang yang sangat keras hingga akhirnya berdampak kepada perlakuannya yang buruk terhadap ayah Trian.
Trian pun berusaha mengenali dan mendekati keluarga ayah Alya tanpa sepengetahuan ayah Alya. Ia akhirnya dekat dengan Alya dan juga Ibu Alya. Trian pun akhirnya tahu bahwa sikap keras ayah Alya bukan hanya di kantor, melainkan juga di rumah. Ternyata yang menjadi korban bukan hanya ayah Trian, tetapi juga Alya dan Ibunya. Trian yang mulai jatuh hati pada Alya marah dengan kondisi Alya yang selalu mendapatkan kekerasan fisik dan mental dari ayah Alya, bahkan setelah Ibu Alya bercerai dari ayah Alya. Meskipun sudah tidak tinggal bersama, Ayah Alya masih kerap mendatangi istri dan anaknya dan berlaku kasar kepada keduanya.
Trian pun berencana melaporkan ayah Alya kepada polisi, tetapi dicegah oleh Alya karena Alya tidak mau melihat Ayahnya di penjara. Akhirnya Trian menceritakan masalah ini kepada Borne. Trian sebenarnya hanya ingin Borne cukup tahu saja. Tapi tanpa sepengetahuan Trian, Borne diam-diam menyusun rencana jahat untuk mencelakakan ayah Alya.
Trian dan Alya kemudian mencoba untuk memperbaiki karakter ayah Alya. Mereka sama-sama berusaha bersikap lunak, sabar, berhati-hati tapi juga berani untuk mendekati ayah Alya. Trian berusaha mendekati di kantor, sementara Alya berusaha mendekati di rumah. Hingga suatu ketika, Alya pun berhasil membujuk ayahnya untuk berjalan-jalan bersama-sama, sesuatu yang terakhir kali mereka lakukan belasan tahun yang lalu saat Alya masih duduk di bangku SD.
Selama di perjalanan, Alya selalu mengabarkan posisinya kepada Trian melalui pesan ponsel. Trian meminta Alya melakukan hal itu karena dia khawatir sewaktu-waktu ayah Alya mencelakaan Alya. Tetapi di tengah perjalanan, mobil mereka rusak. Ayah Alya pun memasukkan mobilnya ke bengkel tanpa mengetahui siapa pemilik bengkel itu. Ternyata bengkel itu adalah bengkel milik Borne. (Di AADC 1 diceritakan kan bahwa Borne adalah penggemar otomotif?) Borne yang mendendam dan sudah dikuasai oleh amarah diam-diam merusak rem mobil ayah Alya itu. Akhirnya ketika digunakan, mobil nahas itu pun mengalami kecelakaan. Ayah Alya dan Alya meninggal seketika di dalam kecelakaan itu.
Trian yang tidak mendapat pesan lanjutan dari Alya merasa terpukul ketika mengetahui kabar kecelakaan yang menimpa Alya dan ayahnya. Dan Borne tidak menceritakan apa yang telah dilakukannya kepada Trian. Trian pun mencoba mencari tahu kenapa mobil ayah Alya bisa sampai kecelakaan. Awalnya Trian berpikir bahwa Alya dan ayahnya mengalami pertengkaran hebat di dalam mobil sehingga ayah Alya kehilangan kontrol terhadap mobilnya, lalu terjadilah kecelakaan. Tetapi akhirnya dari investigasi polisi, Trian diberitahu bahwa mobil itu telah mengalami kerusakan rem. Trian kaget dan juga menjadi curiga karena sebelum kecelakaan itu terjadi, Alya sempat memberitahunya bahwa dia sedang berada di bengkel bersama ayahnya.Â
Trian mencoba mencari tahu tentang bengkel itu. Dia amat terkejut ketika mengetahui bahwa bengkel yang didatangi Alya dan Ayahnya adalah bengkel Borne. Trian pun memaksa Borne untuk mengakui apa saja yang telah dilakukannya kepada mobil ayah Alya. Akhirnya Borne pun mengaku bahwa dia telah sengaja merusak rem mobil tersebut. Trian pun menjadi sangat terpukul mendengarnya.
Trian pun dilemma hebat. Dia sangat marah kepada Borne dan ingin melaporkannya pada polisi. Tapi di sisi lain, ia juga tidak mau melihat Borne, satu-satunya anggota keluarganya yang tersisa, berakhir di penjara. Trian pun paham bagaimana perasaan Alya dulu yang juga tidak mau melihatnya Ayahnya dipenjara. Trian akhirnya memilih untuk merawat ibu Alya, yang kini tinggal sebatang kara dan juga memimpin perusahaan ayah Alya yang kini kuasanya jatuh ke tangannya.
Dari kedekatannya dengan ibu Alya, Trian pun banyak memperoleh informasi mengenai diri Alya yang belum pernah diketahuinya. Sepertinya misalnya tentang persahabatan Alya yang begitu erat sejak remaja dengan geng Cinta. Dari cerita ibu Alya, Trian mengetahui bahwa Alya paling dekat dengan Cinta. Alya selalu mencurahkan keluh kesah dan isi hatinya yang paling jujur kepada Cinta.
Trian pun lalu mencoba mendekati Cinta. Awalnya ia bertujuan mencari tahu lika liku hidup dan perasaan Alya lebih jauh dari Cinta untuk mengobati rasa rindunya kepada Alya. Tetapi tanpa direncakan Trian, perlahan-lahan ia mulai jatuh cinta kepada sosok Cinta, bahkan sebelum ia sempat membahas soal Alya dengan Cinta. Dari situlah, kisah cinta antara Cinta dan Trian di AADC 2 bermula. Dan selama menjalin hubungan dengan Cinta, Trian menutupi masa lalunya dengan Alya dan keluarganya, juga hubungan kekeluargaannya dengan Borne.
Kembali kepada Karmen, Karmen sangat terpukul mengetahui kisah antara Trian, Alya, dan Borne. Karmen sangat syok. Ia marah kepada Trian karena selama ini tidak jujur dan menutupi semua itu dari dia, Cinta, dan yang lainnya. Yang paling membuat Karmen marah adalah selama bertahun-tahun Trian tidak jujur dan menutupi kebenaran di balik kematian Alya. Karmen pun mengancam Trian untuk memilih, yaitu menceritakan kebenaran kematian Alya kepada polisi, atau ia pergi dari kehidupan Trian untuk selamanya. Karena Trian tidak menjawab, Karmen memutuskan untuk pergi.