Mohon tunggu...
Kharisma Nisa
Kharisma Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Man Jadda Wajada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Mengoptimalkan Pendidikan Melalui Program Kampus Mengajar Angkatan 1 di SDN Girimukti II

16 September 2021   00:00 Diperbarui: 16 September 2021   00:07 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Kegiatan Literasi Sumber: Dokpri

Pada masa pandemi COVID-19 ini, banyak sistem dalam kehidupan berubah tak terkecuali pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengambil langkah dengan mengeluarkan kebijakan pembelajaran jarak jauh bagi sekolah-sekolah yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. 

Hal itu pula yang banyak dilakukan di negara-negara lainnya. Namun, kegiatan ini tidak dapat menggantikan secara utuh kegiatan pembelajaran sebagaimana biasanya. Terdapat banyak tantangan dan kesulitan dalam pelaksanaannya.

Terlebih di pedesaan, masih banyak siswa yang belum memiliki fasilitas cukup untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Belum lagi, kondisi orang tua yang tidak bisa mendampingi anaknya dalam pembelajaran karena harus mencari uang. 

Atau bahkan, seorang anak yang tidak masuk sekolah karena harus membantu orang tuanya bekerja. Salah satu guru di SDN Girimukti II menuturkan,

"Iya neng pembelajaran di sini bisanya pakai WA saja. Itu juga susah. Kalau anaknya rajin, ya dia rajin nyetorin tugasnya. Tapi suka ada anak yang tidak menyetorkan tugas atau terlambat menyetorkan tugas karena harus nunggu orang tuanya pulang dari sawah. Terus ada juga anak yang bangunnya kesiangan dan ga ikut belajar karena pas waktunya dia bangun untuk sekolah tapi orang tuanya sudah berangkat kerja jadi gak ada yang bangunin." (YN)

Dengan begitu, untuk menghadapi kondisi ini diperlukan orang-orang yang bergerak dinamis untuk menciptakan inovasi dalam pembelajaran demi menyelamatkan pendidikan yang telah berlangsung.

Oleh karena itu, program Kampus Merdeka Kemendikbud yakni Kampus Mengajar menjadi salah satu jalan yang ditempuh untuk mengoptimalkan pendidikan di pelosok negeri dengan mengikutsertakan peran mahasiswa di dalamnya. 

Sehingga diharapkan dapat memberikan suatu nilai positif kepada para peserta didik maupun para pengajar dengan melakukan pembelajaran bermakna di masa sulit yang serba terbatas ini.

SDN Girimukti II terletak di Desa Girimukti, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Program Kampus Mengajar Angkatan 1 di SD ini berlangsung sejak tanggal 22 Maret 2021 -- 25 Juni 2021. 

Adapun satu pekan sebelumnya, seluruh mahasiswa yang mengikuti kampus mengajar mendapatkan pembekalan secara virtual untuk membuka wawasan seputar ke-SDan serta beragam inovasi yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran khususnya. 

Juga tak lupa, para Mahasiswa mendapatkan wejangan langsung dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yakni Pak Nadiem Makarim. 

Beliau menuturkan bahwa kegiatan ini tidak hanya siswa SD saja yang 'menang' (re: beruntung/berbahagia), tapi Mahasiswanya juga 'menang'

"... anak-anaknya 'menang' karena ada kakak-kakak mereka yang muda dan dinamis membantu mereka dengan pembelajaran mereka, tapi juga Mahasiswanya menang karena ia mendapat perasaan bahwa dia bisa membawa nilai tambah untuk bangsanya " -- Mas Menteri

Mahasiswa yang mendapat tugas di SDN Girimukti II berjumlah empat orang didampingi oleh satu orang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Keempat mahasiswa tersebut berasal dari empat program studi yang berbeda dari dua kampus di Indonesia, yaitu Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Jenderal Soedirman. 

Hal yang demikian membuka peluang bagi setiap bidang keilmuan yang dimiliki mahasiswa agar dapat dikembangkan menjadi suatu hal yang lebih bermanfaat bagi siswa-siswa sekolah dasar.

Dalam pelaksanaannya, setidaknya ada empat kelompok kegiatan yaitu membantu kegiatan pembelajaran (mengajar), membantu adaptasi teknologi, membantu administrasi sekolah, serta kegiatan non-pembelajaran.

Dalam membantu kegiatan pembelajaran, beberapa hal yang dilakukan yaitu:

  1. KBM metode guru kunjung. Dimana pengajar mengunjungi rumah-rumah siswa yang menjadi tempat berkumpul kelompok belajar. Adapun kelompok belajar dibentuk berdasarkan kedekatan lokasi rumahnya masing-masing.
  2. Bimbingan khusus. Bimbingan ini diberikan kepada siswa yang belum menguasai kemampuan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung.
  3. Pengembangan media pembelajaran.
  4. Pembuatan keranjang baca keliling. Keranjang baca ini sengaja dibuat untuk meningkatkan literasi siswa. Dengan adanya keranjang baca, kegiatan literasi tetap bisa dilaksanakan berbarengan dengan jadwal kunjungan guru pada setiap kelompok belajar.
  5. Membuat science project.

Gambar 2. Kegiatan Literasi Sumber: Dokpri
Gambar 2. Kegiatan Literasi Sumber: Dokpri

Gambar 3. Bimbingan Khusus Sumber: Dokpri
Gambar 3. Bimbingan Khusus Sumber: Dokpri

Adapun dalam membantu adaptasi teknologi, kegiatan yang dilaksanakan lebih ke arah penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi serta hal-hal yang dapat menunjang kegiatan-kegiatan di sekolah. 

Kemudian dalam membantu administrasi, diantaranya melengkapi beberapa berkas laporan yang tertinggal beberapa bulan selama pandemi. 

Adapun yang berhubungan dengan kelengkapan administrasi kelas sangat disayangkan belum bisa dilaksanakan berkaitan dengan gedung sekolah yang sedang direnovasi.

Gambar 4. Lomba Melukis Tempat Sampah Sumber: Dokpri
Gambar 4. Lomba Melukis Tempat Sampah Sumber: Dokpri

Kegiatan yang paling ditunggu oleh para siswa adalah kegiatan yang dapat membuang kejenuhan belajar di masa pandemi, tapi tetap dalam koridor pendidikan. 

Maka, disanalah peran kami dalam melaksanakan kegiatan non-pembelajaran yang tetap mendidik, memberikan pengalaman baru kepada siswa, serta membangkitkan semangat belajarnya kembali dengan segudang apresiasi. Diantara kegiatan non-pembelajaran yang dilaksanakan adalah:

  1. Pembiasaan shalat dhuha dan tilawah di bulan Ramadhan. Saat program kampus mengajar ini berjalan, waktunya bertepatan dengan bulan Ramadhan. Oleh karena itu, di sanalah kesempatan terbaik untuk memberikan pendidikan akhlak secara langsung kepada siswa dengan melakukan pembiasaan yang baik.
  2. Lomba cerdas cermat udara keagamaan. Masih dalam rangka pendidikan akhlak di bulan Ramadhan, siswa kelas VI mengikuti lomba ini secara berkelompok. Kegiatan ini pun sebagai kegiatan penutup di akhir pembelajaran semester genap. Sehingga harapannya, siswa menyambut hari libur dengan motivasi lebih untuk belajar dengan sungguh-sungguh di masa yang akan datang.
  3. Lomba melukis tempat sampah. Saat itu, kondisi sekolah belum memiliki tempat sampah di setiap kelas. Oleh karena itu, sekaligus untuk memberikan pengalaman baru kepada siswa, masing-masing kelas berkreasi dengan melukis tempat sampahnya sendiri.
  4. Lomba mewarnai dan mozaik. Lomba ini diperuntukkan bagi siswa kelas I dan II sekaligus bertujuan untuk mengedukasi siswa terkait protokol kesehatan yang mesti dijaga di masa pandemi melalui sebuah poster yang harus diberi warna dan mozaik.

Gambar 5. Tim Kampus Mengajar Angkatan 1 SDN Girimukti II Sumber: Dokpri
Gambar 5. Tim Kampus Mengajar Angkatan 1 SDN Girimukti II Sumber: Dokpri
Tantangan dan hambatan akan tetap ada di setiap jalan manapun termasuk pendidikan. Akan tetapi, selalu ada jalan baru yang bisa ditemukan untuk mengatasinya. Oleh karena itu, terkhusus bagi siapapun yang mencintai pendidikan, temukanlah jalan tersebut. 

Para peserta didik membutuhkan nafas baru dalam pendidikan yang dapat membangkitkan semangat belajarnya. Para peserta didik pun membutuhkan kepercayaan lebih untuk bisa terus mengasah potensi dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun