Mohon tunggu...
KHARISMA FARANNISA EFENDI
KHARISMA FARANNISA EFENDI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Only Human

Hi ! :)

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Sepucuk Motivasi Usahawan Mebel Muslim untuk Kalangan Remaja di Bangku Kuliah

4 Desember 2021   11:42 Diperbarui: 4 Desember 2021   11:48 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Kebahagiaan merupakan tujuan hidup setiap orang. Setiap umat muslim harus percaya bahwa bekerja dan berusaha merupakan kewajiban dalam hidupnya, karena di dalam bekerja terdapat tujuan yang mulia, manfaat, dan hikmah yang berguna bagi kehidupan dunia maupun akhirat. Mereka harusnya sadar dengan persoalan dunia yang dihadapinya kini ataupun kelak. Untuk itu perlu memahami kunci kesuksesan dengan cerdas dalam menjalankan hidup memilih usaha yang diminati dan menguntungkan. Enterpreneurship memiliki nilai untuk mengatasi persoalan tersebut.

            Dalam berwirausaha, memanglah tidak mudah. Terdapat hal-hal positif dan negatif. Hal positif yang ada termasuk mendapatkan keuntungan. Hal negatif yang dimaksud seperti rugi dalamm menjalankan  bisnis. Akan tetapi, semua aka nada hikmah yang dapat diambil.

            Di Desa Sanggrahan, Nogosari, Boyolali mayoritas warganya bermata pencaharian sebagai pengusaha dan pengrajin kayu. Dari yang warga asli maupun pendatang. Kebanyakan banyak yang berhasil dalam usaha ini dan mencapai omzet fantastis per bulannya. Mereka dapat menghidupi seluruh anggota keluarga dari usaha tersebut.

            Salah seorang pengusaha tersebut yaitu bernama Joko Santoso, biasa dipanggil Pak Joko. Beliau berlatar belakang pendidikan Madrasah Ibtidaiyah di MI Potronayan 2 Boyolali, Madrasah Tsanawiyah di MTs Nurul Islam Ngemplak Boyolali, Madrasah Aliyah di MAN 1 Surakarta, dan kuliah di UMS Surakarta prodi Hukum Islam dan Ilmu Hukum. Beliau juga bertempat tinggal di Sanggrahan, Nogosari, Boyolali dengan keluarganya. Selain sebagai usahawan bisnis mebel, beliau juga seorang guru di salah satu SMP swasta di SMP Angkasa Colomadu.

            Usaha dalam bidang pembuatan mebel yang Pak Joko jalankan ini bernama “Akha Jati” diambil dari nama putranya yang pertama yaitu Akha Muhammad. Untuk latar belakang usaha ini sendiri beliau menceritakan bahwa memang dari awal semenjak masa kuliah, beliau sudah merintis usaha tersebut. Kemudian, dari penglihatan ada prospek yang baik untuk kedepannya karena banyak sekali konsumen yang kedepannya membutuhkan produk yang usaha ini jual.

            Sejak di bangku kuliah sudah memulai usaha mebel sangat begitu patut untuk dicontoh. Biasanya untuk anak seusia remaja tersebut masih suka berkumpul dan bermain bersama teman-teman sebayanya. Akan tetapi, tidak begitu dengan Pak Joko. Beliau memanfaatkan waktu, tenaga, pikiran, dan materi untuk mengelola usahanya. Lalu, untuk proses kelola dengan modal sendiri dimulai pada tahun 2006. Dengan modal seadanya dan “Bismillah”, Pak Joko memulai usaha tersebut bersama keluarganya.

            Meskipun sekarang juga seorang pendidik atau guru yang mengajar di SMP Angkasa Colomadu, beliau dapat membagi waktu untuk mendidik anak-anak didiknya dan menjalankan usahanya dengan baik. Sebelum berangkat mendidik anak-anak didiknya, beliau membagi dahulu tugas yang harus dikerjakan oleh karyawan bisnisnya. Seketika karyawan sudah memulai proses pengerjaan, beliau pun berangkat mengajar. Kemudian, setelah pulang dari mendidik, beliau mengecek pekerjaaan yang sudah dikerjakan. Tidak hanya mengecek pekerjaan yang sudah jadi saja, tetapi juga mengarahkan pekerjaan produk yang belum rapi. Beliau arahkan kepada karyawan kalau produk yang ini kurang proses ini, seperti itu. Cara menyampaikannya tetap dengan cara santun.

            Produk yang diproduksi semuanya berbahan dari kayu, utamanya kayu yang dipakai yaitu kayu jati. Selebihnya kayu jati, terdapat kayu mahoni, kayu trembesi, kayu sungkai, kayu mindi, dan lain sebagainya. Kayu yang dipakai merupakan kayu baru semua dan bukan limbah. Contoh produknya seperti pintu, meja, kursi, kusen, mebelair, interior, dan lain sebagainya. Tergantung dari pesanan konsumen ingin membuat mebel model apa dan jenis kayu seperti apa yang diinginkan.

            Usaha yang masih berstatus rintisan dan berkembang ini, memiliki tempat beroperasinya produksi dan tempat manajemen. Tempat operasi produksinya terletak masih sama berada satu desa dengan tempat manajemen, yaitu di Desa Sanggrahan, Nogosari, Boyolali hanya berbeda RT saja. Sedangkan tempat manajemennya ada di rumah Pak Joko sendiri dengan pengurus keluarganya sendiri.

            Usaha yang dijalankan Pak Joko ini tentu saja membutuhkan karyawan, baik itu karyawan pasti dan karyawan non pasti. Karyawan yang pasti dibutuhkan sejumlah 3 orang dan juga ada karyawan yang tidak pasti hanya bekerja berdasarkan panggilan saja. Di karenakan pesanan kadang banyak, kadang sedikit, dan kadang juga stuck. Jika pesanan sedang banyak dan karyawan pasti mengalami kewalahan, karyawan non pasti dapat dicarikan lagi dengan orang yang masih dekat di sekitar desa atau warga desa tersebut.

            Menurut Pak Joko besar kecilnya modal berprinsip tidak dapat dihitung harus dengan nominal, dengan arti fleksibel tergantung akan memulai usahanya itu dari mana. Misalkan modal dapat dimulai dengan nominal lima juta, sepuluh juta, bahkan lebih besar lagi pun dapat dijalankan. Di karenakan uang modal seperti itu dapat diputar untuk pesanan berikutnya. Apabila pesanan satu sudah selesai dan telah melakukan transaksi, pesanan berikutnya menggunakan uang  modal dari modal pesenan sebelumnya. Pada dasarnya yang terpenting mempunyai keinginan untuk memulai usaha dahulu dengan modal seadanya, lalu dikembangkan dengan baik. Apabila suatu ikhtiar dijalankan dengan bersungguh-sungguh kemudian bertawakal kepada-Nya, maka InsyaAllah semuanya akan dilancarkan oleh-Nya.

            Untuk omzet yang dihasilkan dari usaha rintisan dan berkembang ini masih bergantung pada pesanan-pesanan dan orderan-orderan, dalam arti belum dapat dipastikan kestabilan jumlah orderan. Akan tetapi, pesanan itu selalu ada untuk setiap bulannya. Jika dirata-rata bersih sebulannya dapat mencapai sepuluh juta dan tidak pernah kurang dari itu. Cukup fantastis untuk usaha yang masih berstatus rintisan dan berkembang seperti ini.

            Keuntungan per produknya dilihat dari spek kayunya sendiri, dari jenis model kayu yang bagus, menengah, dan biasa. Serta juga dilihat dari tingkat kesulitan pembuatan dan pengukiran produk. Semakin tinggi tingkat kesulitan pembuatan dan pengukiran produknya, semakin tinggi juga harga yang dijual dan laba yang didapat. Demikian pula dengan tingkat kebagusan jenis model kayunya.

            Dalam sistem kelola keuangan usahanya dikelola secara kekeluargaan. Dalam arti, keuntungan yang didapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Tidak melibatkan karyawan sama sekali. Kecuali memang karyawan diperintah untuk mengerjakan sebagian sistem kelola keuangan produk-produk dari luar yang ada udzur tersendiri.

            Pada zaman sekarang, media online itu dirasa fardhu ‘ain atau wajib bagi sebuah proses pemasaran usaha. Cara Pak Joko memasarkan produknya tersebut yaitu melewati relasi teman dan media online. Beliau menjalin relasi baik dengan siapapun dengan tujuan baik. Semakin baik dan akrabnya relasi tersebut, maka semakin lama ada yang berminat melirik produk mebel dan kemudian memesan produk mebel tersebut ke beliau. Sedangkan untuk media online yang dipakai beliau seperti Facebook dengan nama “Joko Santoso”, Instagram dengan nama “@jokosantoso.santoso.92”, dan Whatsapp dengan nomor “081932002406”. Akan tetapi, beliau dalam mempromosikan produknya kurang maksimal, seperti jarang mengupload gambar produk mebel yang usahanya jual. Namun, beliau mengkontak kemudian menawari orang-orang yang sekiranya butuh produk yang beliau jual. Dengan harapan lebih ke depannya dapat lebih efektif dalam mempromosikan produk yang beliau jual ke media sosial.

            Untuk cara pemesanannya dapat dipesan melalui media online tersebut. Selain itu, dapat juga dipesan melalui offline atau langsung datang menemui Pak Joko. Untuk pembayarannya dapat melalui via transfer dan via cash. Biasanya via transfer untuk pemesanan online dan via cash untuk pemesanan offline. Kebanyakan dalam pemesanan dan pembayaran tersebut banyak dilakukan melalui offline, dikarenakan dari relasi terhadap teman-temannya.

            Untuk pembayaran, Pak Joko tidak menerapakan sistem kredit untuk menghindari riba. Serta biasanya, dalam penagihan pembayaran, konsumen ada yang langsung membayar dan ada yang tidak. Menurutnya yang seperti itu akan membuat tidak maksimalnya sistem kelola modal dan keuntungan yang beliau dapatkan. Yang di mana pembayarannya harus cash dan tepat waktu sesuai kesepakatan harga dan waktu pembayaran.

            Pembuatan produknya berdasarkan orderan masuk atau made to order. Dalam arti, ada orderan masuk dari konsumen baru dibuatkan dan tidak meng-stok produk sama sekali. Hal tersebut untuk menghindari penumpukan stok di tempat pembuatan yang menyebabkan tempat menjadi sangat penuh. Sehingga kinerja para karyawan menjadi tidak bebas dan terasa seperti dibatasi tempatnya.

            Dalam usaha sudah biasa mengalami konflik baik internal maupun eksternal yang dapat membuat Pak Joko mengevaluasi mengenai sebab akibat dari usaha tersebut. Akan tetapi, beruntungnya Pak Joko dalam menjalankan usaha. Usaha mebel ini hampir tidak mengalami konflik internal yang dikarenakan usaha ini dijalankan oleh keluarga yang bersistem kekeluargaan. Dari pengeluaran dan pemasukan yang menghandle dari keluarga Pak Joko. Keuntungan dibagi adil dan sama rata sesuai dengan apa yang dikerjakan. Sedangkan untuk konflik eksternal, ada. Konflik eksternal tersebut muncul dari tetangga yang merasa terganggu dikarenakan pembuatan mebel tersebut menggunakan mesin yang bersuara bising sekali. Terlebih lagi kalau karyawan sampai lembur larut malam dan mesin masih beroperasi. Sebab itu tetangga merasa terganggu.

            Konflik eksternalnya yang lain terdapat para pesaing usaha yang sama, karena di Desa Sanggrahan, Potronayan, Nogosari mayoritas bermata pencaharian sebagai pengusaha dan pengrajin kayu. Akan tetapi, mereka bersaing dengan baik dan tidak ada rasa saling ingin menyaingi serta ingin unggul satu sama lain. Jikalau tidak pintar-pintar mencari relasi maka bisnis akan tetap begitu-begitu saja. Oleh sebab itu, Pak Joko harus pandai mencari relasi sebanyak-banyaknya seperti sekarang yang beliau lakukan.

            Pernah ada mitos bahwa salah satu diantara pengusaha di Desa Sanggrahan, Nogosari, Boyolali tersebut memiliki penglaris seperti hal-hal yang ghaib. Namun, hal tersebut tidak dapat dibenarkan. Mereka memang murni berbisnis dengan hasil jerih payah mereka sendiri. Tidak ada satupun yang mempunyai penglaris. Apalagi dengan Pak Joko yang terkenal sebagai usahawan muslim mendengar berita tersebut langsung menolak dengan tegas bahwa tidak ada yang seperti itu di desa yang mayoritas juga beragama Islam.

            Terdapat satu konflik eksternal lagi pada saat akhir-akhir lalu. Disebabkan oleh pandemi virus corona. Virus tersebut mampu melumpuhkan ekonomi seluruh bagian belahan dunia manapun. Usaha beliau termasuk salah satu yang terdampak efek virus tersebut. Orderan dalam sebulannya lebih jarang, namun tetap ada. Beliau masih tetap bersyukur kepada-Nya karena diberi cobaan yang masih mampu beliau lewati. Namun, setelah sekian lama berangsurnya virus corona, kehidupan semakin membaik dan seperti sekarang usaha beliau sudah berjalan normal bahkan dapat dikatakan up normal dikarenakan pesanan mebel yang membludak.

            Menurut Pak Joko Santoso, berdagang itu adalah sebagian dari ibadah. Semua pekerjaan bukan hanya berdagang saja juga termasuk ibadah. Pada dasarnya dengan niat ibadah pekerjaan apapun menjadi nilai ibadah bagi beliau. Maupun usaha tersebut sedang naik atau turun tetap percaya bahwa semua itu karena-Nya yang mengatur. Apabila sedang di atas jangan sombong, takabur, dan kufur nikmat dan juga apabila sedang berada di bawah jangan bersu’udzon kepada-Nya. Akan tetapi, harus tetap berhusnudzon kepada-Nya bahwa Allah mempunyai rencana yang lebih baik dari kemarin untuk ke depannya.

            Usaha mebel Pak Joko sudah menerapkan hukum ekonomi syariah seperti yang Islam ajarkan. Beliau dalam menjalankan bisnis ini sudah adil dalam membagi upah kepada karyawan dan anggota keluarga yang bekerja. Serta beliau juga sudah rutin mengeluarkan 2,5% dari keuntungan usahanya untuk berzakat di setiap tahunnya. Bahkan beliau kerap bershodaqoh untuk kegiatan pembangunan di desanya. Serta beliau juga sudah memanfaatkan hasil keuntungan pribadi untuk kepentingan dan tidak menghambur-hamburkan hasil tersebut untuk foya-foya belaka.

            Meskipun Pak Joko merompel pekerjaan guru dan pengusaha, akan tetapi ia tidak pernah lalai dengan kewajibannya melaksanakan sholat fardhu dan zakat sebagai seorang muslim. Karena beliau percaya kepada Allah, bahwa segala yang beliau dapatkan semua bersumber hanyalah dari Allah. Boleh mengejar dunia, akan tetapi harus mengimbangi dengan mengejar akhirat. Hanya mengejar pangkat dunia saja, maka di akhirat tidaklah sama sekali memiliki pangkat yang didapatkan di dunia.

            Harapan Pak Joko dalam jalur hukum ekonomi syariah mengenai usaha yang dijalankan untuk ke depannya agar usahanya lebih berkembang dan agar produksi sekarang menjadi produksi minimal di masa depan. Pak Joko sebagai usahawan tentunya ingin usahanya sukses, banyak cabang, dan besar. Beliau ingin membuka cabang di berbagai kota. Menjalankan usaha harus didasarkan pada tujuan ibadah, InsyaAllah akan terkabul dan tercipta harapan-harapan yang diharapkan beliau untuk kedepannya. Dengan tujuan ibadah, otomatis dengan sendirinya akan menerapkan hukum ekonomi syariah yang diajarkan dalam agama Islam.

            Dengan harapan yang lain, Pak Joko ingin menambah model produknya. Seperti mebel yang berbahan baku dari rotan. Melakukan inovasi produk adalah sebagian bentuk dari memperluas usaha. Dengan pilihan produk yang beragam, maka konsumen akan senang ditawarkan dengan pilihan yang banyak. Sehingga sesuai dengan model dan bahan baku produk seperti yang mereka inginkan.

            Dengan harapan yang lainnya juga, Pak Joko ingin usaha beliau sampai ke luar negeri. Dengan maksud dapat mengekspor produk mebelnya untuk warga asing. Agar warga asing juga dapat menikmati produk hasil dari pembuatan Indonesia. Agar Indonesia juga bangga terhadap barang yang diproduksinya dapat menembus pasar ekspor ke luar negeri. Serta menyadarkan warga Indonesia bahwa produk pembuatan Indonesia itu bagus, sehingga warga Indonesia tidaklah lagi mengimpor barang-barang dari luar negeri.

            Pak Joko juga menyampaikan sebuah motivasi yang sangatlah memotivasi para kaum remaja mulai dari bangku kuliah. Beliau berpesan kepada mereka bahwa agar cerita Pak Joko tentang beliau mulai merintis usaha dari bangku kuliah dan sampai mulai beroperasi dengan modal sendiri pada tahun 2006 tersebut dapat memotivasi para kaum muda dengan tujuan kedepannya agar dapat ditiru dan dilaksanakan. Selain usaha dengan menggunakan modal sendiri dapat bermanfaat bagi diri sendiri seperti mempunyai uang saku sendiri tanpa harus meminta kepada orang tua, usaha sendiri juga dapat bermanfaat bagi kedua orang tua. Kedua orang tua akan merasa bangga dikarenakan anaknya sudah menjadi pengusaha serta dapat membantu sedikit uang bulanan untuk mereka. Tentu saja, harus menjadi pengusaha yang menerapkan bisnis syariah dalam menjalankan usaha. Daripada kaum remaja menggunakan ponselnya untuk hal-hal yang merugikan dan tidak menghasilkan, lebih baik digunakan untuk hal positif seperti bisnis syariah yang kedepannya sangatlah menjanjikan. Tidak apa menggunakan waktu, tenaga, pikiran, dan materi untuk hal-hal positif di masa sekarang bagi kaum remaja. Namun, siapa sangka apabila bisnis itu berhasil dan sukses, maka kalian sendiri yang akan menikmati hasil dari hasil jerih payah dari kerja tersebut untuk masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun