Mohon tunggu...
KHARISMA FARANNISA EFENDI
KHARISMA FARANNISA EFENDI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Only Human

Hi ! :)

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Sepucuk Motivasi Usahawan Mebel Muslim untuk Kalangan Remaja di Bangku Kuliah

4 Desember 2021   11:42 Diperbarui: 4 Desember 2021   11:48 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Untuk omzet yang dihasilkan dari usaha rintisan dan berkembang ini masih bergantung pada pesanan-pesanan dan orderan-orderan, dalam arti belum dapat dipastikan kestabilan jumlah orderan. Akan tetapi, pesanan itu selalu ada untuk setiap bulannya. Jika dirata-rata bersih sebulannya dapat mencapai sepuluh juta dan tidak pernah kurang dari itu. Cukup fantastis untuk usaha yang masih berstatus rintisan dan berkembang seperti ini.

            Keuntungan per produknya dilihat dari spek kayunya sendiri, dari jenis model kayu yang bagus, menengah, dan biasa. Serta juga dilihat dari tingkat kesulitan pembuatan dan pengukiran produk. Semakin tinggi tingkat kesulitan pembuatan dan pengukiran produknya, semakin tinggi juga harga yang dijual dan laba yang didapat. Demikian pula dengan tingkat kebagusan jenis model kayunya.

            Dalam sistem kelola keuangan usahanya dikelola secara kekeluargaan. Dalam arti, keuntungan yang didapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Tidak melibatkan karyawan sama sekali. Kecuali memang karyawan diperintah untuk mengerjakan sebagian sistem kelola keuangan produk-produk dari luar yang ada udzur tersendiri.

            Pada zaman sekarang, media online itu dirasa fardhu ‘ain atau wajib bagi sebuah proses pemasaran usaha. Cara Pak Joko memasarkan produknya tersebut yaitu melewati relasi teman dan media online. Beliau menjalin relasi baik dengan siapapun dengan tujuan baik. Semakin baik dan akrabnya relasi tersebut, maka semakin lama ada yang berminat melirik produk mebel dan kemudian memesan produk mebel tersebut ke beliau. Sedangkan untuk media online yang dipakai beliau seperti Facebook dengan nama “Joko Santoso”, Instagram dengan nama “@jokosantoso.santoso.92”, dan Whatsapp dengan nomor “081932002406”. Akan tetapi, beliau dalam mempromosikan produknya kurang maksimal, seperti jarang mengupload gambar produk mebel yang usahanya jual. Namun, beliau mengkontak kemudian menawari orang-orang yang sekiranya butuh produk yang beliau jual. Dengan harapan lebih ke depannya dapat lebih efektif dalam mempromosikan produk yang beliau jual ke media sosial.

            Untuk cara pemesanannya dapat dipesan melalui media online tersebut. Selain itu, dapat juga dipesan melalui offline atau langsung datang menemui Pak Joko. Untuk pembayarannya dapat melalui via transfer dan via cash. Biasanya via transfer untuk pemesanan online dan via cash untuk pemesanan offline. Kebanyakan dalam pemesanan dan pembayaran tersebut banyak dilakukan melalui offline, dikarenakan dari relasi terhadap teman-temannya.

            Untuk pembayaran, Pak Joko tidak menerapakan sistem kredit untuk menghindari riba. Serta biasanya, dalam penagihan pembayaran, konsumen ada yang langsung membayar dan ada yang tidak. Menurutnya yang seperti itu akan membuat tidak maksimalnya sistem kelola modal dan keuntungan yang beliau dapatkan. Yang di mana pembayarannya harus cash dan tepat waktu sesuai kesepakatan harga dan waktu pembayaran.

            Pembuatan produknya berdasarkan orderan masuk atau made to order. Dalam arti, ada orderan masuk dari konsumen baru dibuatkan dan tidak meng-stok produk sama sekali. Hal tersebut untuk menghindari penumpukan stok di tempat pembuatan yang menyebabkan tempat menjadi sangat penuh. Sehingga kinerja para karyawan menjadi tidak bebas dan terasa seperti dibatasi tempatnya.

            Dalam usaha sudah biasa mengalami konflik baik internal maupun eksternal yang dapat membuat Pak Joko mengevaluasi mengenai sebab akibat dari usaha tersebut. Akan tetapi, beruntungnya Pak Joko dalam menjalankan usaha. Usaha mebel ini hampir tidak mengalami konflik internal yang dikarenakan usaha ini dijalankan oleh keluarga yang bersistem kekeluargaan. Dari pengeluaran dan pemasukan yang menghandle dari keluarga Pak Joko. Keuntungan dibagi adil dan sama rata sesuai dengan apa yang dikerjakan. Sedangkan untuk konflik eksternal, ada. Konflik eksternal tersebut muncul dari tetangga yang merasa terganggu dikarenakan pembuatan mebel tersebut menggunakan mesin yang bersuara bising sekali. Terlebih lagi kalau karyawan sampai lembur larut malam dan mesin masih beroperasi. Sebab itu tetangga merasa terganggu.

            Konflik eksternalnya yang lain terdapat para pesaing usaha yang sama, karena di Desa Sanggrahan, Potronayan, Nogosari mayoritas bermata pencaharian sebagai pengusaha dan pengrajin kayu. Akan tetapi, mereka bersaing dengan baik dan tidak ada rasa saling ingin menyaingi serta ingin unggul satu sama lain. Jikalau tidak pintar-pintar mencari relasi maka bisnis akan tetap begitu-begitu saja. Oleh sebab itu, Pak Joko harus pandai mencari relasi sebanyak-banyaknya seperti sekarang yang beliau lakukan.

            Pernah ada mitos bahwa salah satu diantara pengusaha di Desa Sanggrahan, Nogosari, Boyolali tersebut memiliki penglaris seperti hal-hal yang ghaib. Namun, hal tersebut tidak dapat dibenarkan. Mereka memang murni berbisnis dengan hasil jerih payah mereka sendiri. Tidak ada satupun yang mempunyai penglaris. Apalagi dengan Pak Joko yang terkenal sebagai usahawan muslim mendengar berita tersebut langsung menolak dengan tegas bahwa tidak ada yang seperti itu di desa yang mayoritas juga beragama Islam.

            Terdapat satu konflik eksternal lagi pada saat akhir-akhir lalu. Disebabkan oleh pandemi virus corona. Virus tersebut mampu melumpuhkan ekonomi seluruh bagian belahan dunia manapun. Usaha beliau termasuk salah satu yang terdampak efek virus tersebut. Orderan dalam sebulannya lebih jarang, namun tetap ada. Beliau masih tetap bersyukur kepada-Nya karena diberi cobaan yang masih mampu beliau lewati. Namun, setelah sekian lama berangsurnya virus corona, kehidupan semakin membaik dan seperti sekarang usaha beliau sudah berjalan normal bahkan dapat dikatakan up normal dikarenakan pesanan mebel yang membludak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun