Mohon tunggu...
Kharisma Anandita
Kharisma Anandita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya Kharisma anandita septi andini Mahasiswa semester 1 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gizi dalam Kehidupan

28 Oktober 2023   17:55 Diperbarui: 28 Oktober 2023   17:57 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. DEFINISI DAUR KEHIDUPAN 

Dalam kehidupan manusia, daur atau siklus kehidupan berkaitan dengan tumbuh 

kembang. Menurut Almatsier (2011) pertumbuhan berarti bertambahnya jumlah dan ukuran 

sel sedangkan perkembangan berarti peningkatan fungsi sel, jaringan, organ tubuh dalam 

bentuk yang kompleks. Pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara bersamaan menjadi 

satu kesatuan pada setiap tahapan dalam daur atau siklus kehidupan manusia. Tumbuh 

kembang dimulai dengan pembentukan embrio dan diferensiasi sel-sel pada saat 

pembentukan janin pada saat ibu hamil, kemudian melahirkan bayi hingga menjadi manusia 

dewasa. Sebagai ilustrasi dapat dilihat Gambar 1.1 sebagai berikut. Berdasarkan gambar 

tersebut tahapan daur atau siklus kehidupan terdiri dari masa kehamilan, masa menyusui, 

masa bayi, masa balita, masa usia sekolah, masa remaja, masa usia dewasa dan masa usia 

lanjut. 

Pada usia tertentu terjadi puncak pertumbuhan di mana pembentukan sel lebih banyak 

daripada pemecahan sel. Setelah puncak pertumbuhan tersebut tercapai jumlah pemecahan 

sel lebih banyak dari pembentukan sel, pada saat ini proses penuaan atau aging dapat mulai 

terjadi. Sebagai ilustrasi dapat dilihat Gambar 1.2 sebagai berikut. Pada daur atau siklus 

kehidupan manusia, masa pertumbuhan yang paling cepat adalah masa pertumbuhan bayi 

dan remaja. Sebagai contoh berat badan bayi sehat akan naik 300% pada usia 1 tahun. Pada 

usia remaja berat badan (BB) naik 50% dan tinggi badan (TB) naik 20%. 

B. MASALAH GIZI BERDASARKAN DAUR KEHIDUPAN 

Pendekatan siklus atau daur kehidupan penting dipelajari karena kondisi kesehatan 

pada satu tahap dapat dipengaruhi oleh tahap sebelumnya. Sebagai contoh keadaan remaja 

putri yang sehat, tidak anemia akan mempengaruhi kondisi pada wanita usia subur (WUS) 

yang sehat dan tidak anemia juga. Lebih jauh kondisi wanita usia subur yang sehat akan 

mempengaruhi kondisi ibu hamil yang sehat dan melahirkan bayi yang sehat. Sebaliknya ibu 

hamil yang Kurang Energi Kronik (KEK) akan meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan 

berat badan lahir rendah (BBLR). Bayi dengan BBLR jika tidak diintervensi dengan baik dapat 

menjadi anak balita yang menderita Kurang Energi Protein (KEP). Balita perempuan dengan 

KEP berpotensi tumbuh menjadi remaja putri dengan gangguan pertumbuhan atau KEK yang 

pada akhirnya berisiko menjadi ibu hamil yang KEK. Demikian seterusnya siklus ini dapat 

terjadi seperti pada Gambar 1.3. Berdasarkan pendekatan ini maka intervensi pada tahapan 

tertentu misalnya pada ibu hamil yang KEK atau remaja putri yang anemia dan kurang gizi 

dapat membantu memecahkan masalah pada kelompok populasi pada tahapan berikutnya. 

C. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KESEHATAN DAN 

GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN 

Keadaan kesehatan setiap individu pada setiap tahap daur kehidupan dipengaruhi 

secara langsung oleh dua faktor utama yaitu konsumsi makanan dan adanya penyakit infeksi. 

Sedangkan penyebab tidak langsung adalah ketersediaan pangan di tingkat keluarga, asuhan 

ibu dan anak serta pelayanan kesehatan. Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 1.4. Sebagai 

contoh seorang anak balita yang mengalami gizi buruk, setelah diteliti ternyata konsumsi 

makanannya kurang dari kebutuhan yang dianjurkan. Selain kurangnya konsumsi makanan, 

anak balita tersebut juga menderita TBC. Untuk mengatasinya selain memenuhi konsumsi 

makanan anak tersebut, perlu juga menyembuhkan penyakit TBC-nya sehingga makanan 

yang dikonsumsi dapat meningkatkan BB anak tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun