Mohon tunggu...
Kanas
Kanas Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi seorang numismatist adalah hobi yang mengasyikkan. Dengan mengumpulkan koin kuno, Anda tidak hanya mengejar nilai material, tetapi juga menyelusuri jejak sejarah dan budaya. Setiap koin menjadi saksi bisu zaman, membawa cerita unik dari masa lampau. Dalam hobi ini, Anda dapat menemukan keindahan artistik, memahami perubahan politik, dan menggali pengetahuan yang mendalam tentang peradaban yang pernah ada.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Faisal Basri Ajak 15 Mentri Untuk Mogok Memundurkan diri. Begini Kata Pakar Hukum Muara Karta

20 Januari 2024   23:50 Diperbarui: 21 Januari 2024   11:18 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber dari https://ekonomi.bisnis.com/Input sumber gambar

Jakarta,  Peringatan tentang potensi gelombang makar kembali muncul setelah Faisal Basri, seorang tokoh ekonomi, mengajak 15 menteri teknokrat dan partai oposisi untuk mogok mengundurkan diri dari pemerintahan. Langkah ini datang setelah upaya sebelumnya untuk "pemakzulan Presiden Jokowi" tidak membuahkan hasil yang diinginkan.

"Dalam pernyataannya, Faisal Basri tampaknya ingin menciptakan kepanikan di kalangan pihak yang mungkin terpengaruh oleh langkah tersebut. Namun, beberapa kalangan menilai bahwa upayanya mungkin tidak akan berhasil mengingat tingginya dukungan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi, yang saat ini mencapai 79,3%." Ucap Muara Karta.

Foto Eksklusif
Foto Eksklusif
Muara Karta, seorang pakar hukum, menanggapi peristiwa ini dengan menyatakan bahwa menjatuhkan seorang presiden bukanlah tugas yang mudah. Hal tersebut harus melibatkan perhitungan kursi di parlemen dan persetujuan dari anggota parlemen. Meskipun demikian, Muara Karta menegaskan bahwa ajakan Faisal Basri kepada 15 menteri bisa dianggap sebagai tindakan yang merugikan nama baik Presiden.

Menanggapi hal ini, Muara Karta berpendapat bahwa Faisal Basri bisa diambil tindakan hukum, terutama jika dianggap berusaha merongrong kestabilan pemerintahan dan mencemarkan nama baik presiden. Oleh karena itu, Muara Karta menyatakan bahwa TNI dapat mempertimbangkan tindakan hukum terhadap Faisal Basri.

Sementara situasi terus berkembang, publik menunggu tanggapan lebih lanjut dari pihak berwenang dan melihat apakah tindakan hukum akan diambil terhadap Faisal Basri dalam konteks ajakan ini yang dianggap kontroversial dan merugikan stabilitas pemerintahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun