Jakarta, Peringatan tentang potensi gelombang makar kembali muncul setelah Faisal Basri, seorang tokoh ekonomi, mengajak 15 menteri teknokrat dan partai oposisi untuk mogok mengundurkan diri dari pemerintahan. Langkah ini datang setelah upaya sebelumnya untuk "pemakzulan Presiden Jokowi" tidak membuahkan hasil yang diinginkan.
"Dalam pernyataannya, Faisal Basri tampaknya ingin menciptakan kepanikan di kalangan pihak yang mungkin terpengaruh oleh langkah tersebut. Namun, beberapa kalangan menilai bahwa upayanya mungkin tidak akan berhasil mengingat tingginya dukungan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi, yang saat ini mencapai 79,3%." Ucap Muara Karta.
Menanggapi hal ini, Muara Karta berpendapat bahwa Faisal Basri bisa diambil tindakan hukum, terutama jika dianggap berusaha merongrong kestabilan pemerintahan dan mencemarkan nama baik presiden. Oleh karena itu, Muara Karta menyatakan bahwa TNI dapat mempertimbangkan tindakan hukum terhadap Faisal Basri.
Sementara situasi terus berkembang, publik menunggu tanggapan lebih lanjut dari pihak berwenang dan melihat apakah tindakan hukum akan diambil terhadap Faisal Basri dalam konteks ajakan ini yang dianggap kontroversial dan merugikan stabilitas pemerintahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI