Kring.....kring....kring...
     Aku pun terbangun dari tidurku dengan mata yang mengeluarkan air mata. Menyesal, marah dan sedih, bercampur aduk ketika mengingat momen itu. Entahlah setiap mengingat kenangan bersama nya aku selalu menangis. Pertemuanku saat itu adalah pertemuan terakhir aku bersama nya, benar saja liburan semester selanjutnya aku tidak bisa pulang ke kampung. Dan pada saat aku kelas 3 SD, aku mendapat kabar bahwa Rian telah tiada karena sakit. Aku yang tak menemaninya saat terakhir kalinya sungguh sangat menyesal dan sedih.
      Hingga saat inipun aku belum bisa kembali ke kampung, dan menemui nya di tempat peristirahatan terakhirnya. Setiap aku teringat oleh nya, seperti ada sesuatu yang membuat hati aku sesak dan selalu menangis. Dan setiap aku melihat orang yang mirip dengan sosok nya, membuat aku selalu berkata dalam hati,
" Dimana pun kamu berada sekarang, Â jika kamu masih hidup jangan pernah temui saya dan mulailah kehidupan barumu. Dan jika kamu benar-benar sudah tiada, bahagialah kamu disana aku akan selalu mendoakan mu dari sini dan semoga bisa kita dapat bertemu kembali disana, "
Tamat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H