Walaupun Car Free Day (CFD) di Taman Bungkul, Surabaya, ditiadakan secara mendadak oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, aliansi mahasiswa tetap melanjutkan aksi mereka pada 29 Desember 2024. Dengan semangat memperjuangkan hak demokrasi, mereka memilih lokasi alternatif di sekitar kawasan Taman Bungkul untuk menyuarakan penolakan terhadap kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.
Langkah ini menunjukkan komitmen mahasiswa dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat meskipun ada kendala administratif yang dinilai membatasi ruang publik. Dalam unggahan di akun Instagram @bemsi_jatim, mereka menyampaikan pesan tegas bahwa pembatalan CFD tidak akan menghalangi aksi damai mereka.
"Ruang publik adalah hak kita semua. Ketika satu pintu ditutup, kami akan mencari cara lain untuk bersuara."
Konsistensi ini memberikan pesan bahwa demokrasi tidak dapat dipadamkan hanya dengan pembatasan ruang. Aksi mahasiswa tersebut menjadi simbol bahwa partisipasi publik dalam kebijakan pemerintah harus terus diperjuangkan, sekaligus mengingatkan pentingnya ruang-ruang demokrasi yang inklusif dan terbuka bagi semua lapisan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H