Selanjutnya, kami dibawa ke halaman belakang Gedung Joang. Di sana, terdapat mobil dengan gaya jadul yang ternyata kepunyaan Wakil Presiden RI, Drs. Moh. Hatta.
Kami melanjutkan Tur di lokasi selanjutnya, yaitu rumah pribadi Laksamana Maeda yang dialihfungsikan menjadi sebuah museum. Didalamnya juga terdapat benda-benda bersejarah seperti yang ada di Gedung Joang. Salah satunya adalah replika ruangan tempat Sayuti Melik mengetik naskah proklamasi yang lengkap dengan patung ilustrasi dan mesin ketik.
Halaman belakang museum ini terdapat ruang bawah tanah yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dokumen-dokumen penting Laksamana Maeda.
Lapangan proklamasi di jalan Pengangsaan Timur Nomor 56 merupakan tempat tur terakhir yang kami kunjungi. Katanya, dulu di sana terdapat rumah Bung Karno.Â
Tapi, atas perintah Bung Karno itu sendiri, rumah itu di hancurkan karena beliau tidak mau rumahnya diagung-agungkan. Sehingga, di sana hanya terdapat lapangan dengan patung Bung Karno dan patung kertas lembar proklamasi yang biasa dijadikan spot foto.
Saat itu juga, ada anak-anak SMA yang sedang berlatih upacara bendera untuk perayaan ulang tahun Indonesia ke-77. Ternyata, remaja-remaja tersebut merupakan keturunan pejuang kemerdekaan Indonesia.