Mohon tunggu...
Khanifatun Nahdliyah
Khanifatun Nahdliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Di waktu luang, saya senang menghabiskan waktu dengan kegiatan literasi dan musik. Literasi menjadi aktivitas yang tak terpisahkan dari kehidupan, terutama dalam mengeksplorasi berbagai genre tulisan seperti fiksi, hingga artikel. Selain itu, saya juga menikmati seni musik, baik sebagai penggemar maupun pendengar yang antusias.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghidupkan Kebajikan, Transformasi Sastra Anak di Era Modern

2 Desember 2024   11:03 Diperbarui: 2 Desember 2024   12:22 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Misalnya, keberagaman budaya sering ditampilkan melalui tokoh yang berasal dari berbagai latar belakang etnis, agama, atau cara hidup yang berbeda, sehingga anak-anak dapat belajar untuk menghargai perbedaan sejak dini.

Dalam menghadapi perubahan zaman, Purba & Saragih (2023) berpendapat bahwa teknologi tidak hanya membawa transformasi dalam kehidupan, tetapi juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap dunia pendidikan. Kemajuan teknologi dan komunikasi telah banyak mengubah cara hidup generasi saat ini menuju kehidupan yang lebih digital. 

Semua lapisan masyarakat, termasuk anak-anak, kini tidak terlepas dari perangkat elektronik yang mempermudah aktivitas sehari-hari. Dengan pesatnya perkembangan teknologi, hampir semua sektor telah beralih ke format digital, termasuk dalam literasi, khususnya sastra anak yang mengalami perubahan signifikan. Sebagai bagian yang penting dari literasi, sastra anak juga perlu beradaptasi dengan kebutuhan zaman yang terus berkembang. Banyak platform digital yang dapat digunakan untuk mendistribusikan sastra anak. 

Di era sekarang ini, Utami (2021) mengungkapkan bahwa sastra anak dipandang sebagai karya yang bisa dibaca, ditonton, atau didengarkan oleh anak-anak. Bacaan sastra anak kini tidak hanya tersedia dalam bentuk buku cetak, tetapi juga dalam format digital.

Perkembangan teknologi telah mengubah cara anak-anak dalam mengakses dan menikmati sastra. Menurut Wahyuni (2020), dunia digital berbasis internet menghilangkan batasan ruang dan waktu dalam aktivitas penghuninya, serta menggantikan media massa konvensional dengan media online. 

Anak-anak dari berbagai usia kini dapat membaca, menulis, dan membagikan karya sastra dalam berbagai format, seperti buku elektronik, video, dan aplikasi. Banyak pembaca memanfaatkan platform digital karena kemudahan akses yang ditawarkan

. Dengan hanya menggunakan perangkat elektronik, pengguna dapat mengakses konten kapan saja dan di mana saja. Selain itu, platform-platform tersebut umumnya disediakan secara gratis, sehingga semakin menarik minat pengguna. Dengan adanya platform digital seperti e-book, aplikasi, dan media sosial, sastra anak dapat berkembang dengan cepat di seluruh dunia. Oleh karena itu, penulis dan penerbit perlu menyesuaikan metode penciptaan karya sastra agar lebih menarik dan interaktif.

E-book adalah buku digital yang dapat diakses dengan mudah melalui perangkat seperti Personal Digital Assistant (PDA) dan memungkinkan anak-anak mengakses buku dengan cepat menggunakan tablet atau ponsel pintar. E-book juga dapat dilengkapi dengan fitur interaktif seperti suara, animasi, dan permainan untuk meningkatkan kemampuan membaca anak. 

Beberapa platform untuk mendapatkan e-book sastra anak termasuk Google Play Books dan Kindle. Di sisi lain, aplikasi sastra anak yang dapat diunduh dari App Store dan Play Store menawarkan cerita dalam format yang menarik dan interaktif, sehingga dapat meningkatkan minat baca dan belajar anak. Contoh aplikasi yang tersedia adalah KBM app dan EPerpusdikbud.

Sastra anak dapat diakses melalui berbagai website seperti Wattpad, Joylada, Webtoon, Cabaca, Dreame, dan Storial, yang menawarkan beragam genre, termasuk fantasi, fiksi ilmiah, fiksi remaja, horor, dan puisi, sehingga memudahkan pembaca untuk memilih bacaan yang sesuai. Selain itu, media sosial menjadi platform yang paling mudah diakses, dengan banyak pengguna, termasuk anak-anak, yang memiliki akun. 

Facebook, Instagram, dan Twitter sering digunakan untuk mengakses karya sastra, di mana cerita dan puisi dapat disajikan dalam bentuk gambar dan audio. Media sosial juga berfungsi sebagai alat untuk interaksi dan promosi bagi penulis dan penerbit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun