Mohon tunggu...
Aden
Aden Mohon Tunggu... Penulis - Khalqinus Taaddin, nama sapaan Aden. Tulisan lainnya bisa dibaca di blog pribadi aden589.wordpress.com

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Naskah Monolog: Anti Koruptor

9 Oktober 2019   14:38 Diperbarui: 9 Oktober 2019   14:49 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimana letak makhluk sosialmu, kau itu dapat makan dari kepunyaanku dan orang lain, kau makan dengan lahap begitu saja. Tapi kau tak pernah memberi makan kepada yang lain

Yang lebih parah lagi dari pikiranmu itu ialah ketika Kau membuat aturan dan hukum hanya untukmu sendiri tanpa sepengetahuan orang banyak, kau dengan seEnaknya masuk ke kamarku, ke dapurku, bahkan sampai persawahan ku yang baru saja aku tanami Tomat dan padi.  

Pemuda itu menirukan suara tikus-tikus itu.

Selamat Malam, dalam rangka memajukan dan meningkatkan prekonomian kita, maka dari itu yang berada di sini, sini ini harus masuk ke sela-sela persawahan untuk kita ambil sebagai timbal balik terhadap kita, dan saya tugaskan kamu (Menunjuk Tikus Lainnya), untuk segera mempersiapkan itu semua, dan tugas kamu (Menunjuk Tikus Satunya), masuk ke dalam dapur,dan kamar tidur, nantik jika ada gesekan dengan kita, kita kerahkan barisan lagi. Sekian. (palu di ktok,tok tok tok)

Pemuda itu tiba-tiba berdiri tegak sambil mengangkat meja itu kemudian mengelilingi panggung mencari si tikus busuk.

Bangsat!!! Dengan semudah itu?, kau tidak bisa dengan semudah itu, sekarang keluarlah sebelum amarah ku semakin naik, keluarlah, Keluar!

Tikus keluarlah, aku akan memberimu hadiah karna kau telah mengganggu kesejahteraan dan keamanan hidupku dan orang banyak.

            Pemuda itu mendengar sedikit suara tikus itu mau kabur dari jendela, tapi sebelum itu ia bersembunyi di balik korden, kemudian ia langsung menghampirinya.

Hey mau kemana kau tikus yang malang, aku tau kau bersembunyi di balik korden ini kan, hahaha, mau lari kemana kau.

            Pemuda itu membuka korden tersebut tidak di temukannya apa-apa bahkan jendelanya justru tertutup rapat. Tikus itu menyelinap ke dalam tumpukan buku-buku.

Mau lari kemana kau ha, kau jangan menyelinap di buku-buku itu, aku sangat jijik melihat tikus menyentuh buku-buku ku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun