Dimana letak makhluk sosialmu, kau itu dapat makan dari kepunyaanku dan orang lain, kau makan dengan lahap begitu saja. Tapi kau tak pernah memberi makan kepada yang lain
Yang lebih parah lagi dari pikiranmu itu ialah ketika Kau membuat aturan dan hukum hanya untukmu sendiri tanpa sepengetahuan orang banyak, kau dengan seEnaknya masuk ke kamarku, ke dapurku, bahkan sampai persawahan ku yang baru saja aku tanami Tomat dan padi. Â
Pemuda itu menirukan suara tikus-tikus itu.
Selamat Malam, dalam rangka memajukan dan meningkatkan prekonomian kita, maka dari itu yang berada di sini, sini ini harus masuk ke sela-sela persawahan untuk kita ambil sebagai timbal balik terhadap kita, dan saya tugaskan kamu (Menunjuk Tikus Lainnya), untuk segera mempersiapkan itu semua, dan tugas kamu (Menunjuk Tikus Satunya), masuk ke dalam dapur,dan kamar tidur, nantik jika ada gesekan dengan kita, kita kerahkan barisan lagi. Sekian. (palu di ktok,tok tok tok)
Pemuda itu tiba-tiba berdiri tegak sambil mengangkat meja itu kemudian mengelilingi panggung mencari si tikus busuk.
Bangsat!!! Dengan semudah itu?, kau tidak bisa dengan semudah itu, sekarang keluarlah sebelum amarah ku semakin naik, keluarlah, Keluar!
Tikus keluarlah, aku akan memberimu hadiah karna kau telah mengganggu kesejahteraan dan keamanan hidupku dan orang banyak.
      Pemuda itu mendengar sedikit suara tikus itu mau kabur dari jendela, tapi sebelum itu ia bersembunyi di balik korden, kemudian ia langsung menghampirinya.
Hey mau kemana kau tikus yang malang, aku tau kau bersembunyi di balik korden ini kan, hahaha, mau lari kemana kau.
      Pemuda itu membuka korden tersebut tidak di temukannya apa-apa bahkan jendelanya justru tertutup rapat. Tikus itu menyelinap ke dalam tumpukan buku-buku.
Mau lari kemana kau ha, kau jangan menyelinap di buku-buku itu, aku sangat jijik melihat tikus menyentuh buku-buku ku.