Mohon tunggu...
Khalimahthoyibah
Khalimahthoyibah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer | Let's to do it, if you can do it

Meluapkan rasa melalui jutaan frasa. Sebab bahasa kata sangat tersirat makna

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Salamku Berjeda 2

22 Desember 2024   09:00 Diperbarui: 22 Desember 2024   09:00 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

          Beberapa bulan berlalu dengan perasaan hambar. Hanya ucapan salam yang berjeda, aku juga sengaja read chatnya sebagai bentuk kecewaku. Setelah itu tidak ada lagi kata yang terkirim ataupun sekedar bertanya kabar.

Baiklah, jika ini terus berlanjut maka tidak ada sudahnya. Aku tidak ingin menjalani hubungan tanpa kepastian.

           “Jadi sekarang mau gimana? Sampai kapan hubungan ini berjalan? Mau kamu apa sebenarnya?” 

Ingin aku meluapkan semua uneg dalam pikiran, tapi aku tidak ingin membuang waktu dan dia juga bodo amat.

           “Maksud kamu? Kamu mau hubungan ini berakhir? kita baik- baik aja kan?”

           “Apa maksud kamu kita? Baik- baik aja?? Apa selama ini kamu pernah peduli?” 

Aku membalas dengan kesal, entah dia tidak berfikir atau pura- pura bodoh. Jelas aku marah tapi dia sangat tidak peka.

           “Aku benar- benar enggak ngerti dengan maksud kamu.” 

Ya Tuhan, Dia masih sok polos tanpa menyadari kesalahannya.

          “Untuk kesekian kalinya aku tanya, siapa dia? Sepertinya berkesan banget” Kukirimkan screenshot yang berlatar gelap.

           “Itu teman dekat aku”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun