Mohon tunggu...
Khalid Al Walid
Khalid Al Walid Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Pendiri Muqawwamah.info Media | Journalist di Anti-Mainstream Media

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Imperium Mongolia

17 November 2015   14:05 Diperbarui: 17 November 2015   14:05 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kekaisaran Mongolia dipimpin oleh para keturunan Genghis Khan secara turun-temurun. Sesudah kematian Genghis Khan, Kekaisaran Mongolia pada dasarnya terbagi menjadi empat bagian yaitu : Dinasti Yuan (Cina)*[6], Ilkhanate (Persia)*[7], Chagatai Khanate (Asia Tengah), dan Golden Horde (Rusia)*[8].

Bangsa Mongol merupakan bangsa yang berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia Tengah sampai ke Siberia Utara, Tibet Selatan dan Manchuria Barat serta Turkistan Timur.

Nenek moyang mereka bernama Alanja Khan, yang mempunyai dua putera kembar, Tartar dan Mongol. Dari kedua inilah kelak melahirkan dua suku bangsa besar, Mongol dan Tartar.

image
image

Dalam rentang waktu yang sangat panjang, kehidupan bangsa Mongol tetap sederhana. Mereka mendirikan ger atau yurts (rumah tradisional bangsa Mongol) dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, menggembala kambing dan hidup dari hasil buruan.

Mereka juga hidup dari hasil perdagangan tradisional, yaitu mempertukarkan kulit binatang dengan binatang yang lain, baik di antara sesama mereka maupun dengan bangsa Turki dan Cina yang menjadi tetangga mereka.

Bangsa Mongol mempunyai watak yang kasar, suka berperang, dan berani menghadang maut dalam mencapai keinginannya. Akan tetapi, mereka sangat patuh kepada pemimpinnya. Mereka menganut agama Syamaniah (Syamanism) yang menyembah bintang-bintang dan sujud kepada matahari yang sedang terbit.

Kemajuan bangsa Mongol secara besar-besaran terjadi pada masa kepemimpinan Esugei Bahadur Khan. Dia berhasil menyatukan 13 kelompok suku yang ada waktu
itu. Setelah Esugei meninggal karena diracun, puteranya, Temudgin yang masih berusia 13 tahun tampil sebagai pemimpin.

Dalam waktu 30 tahun, Temudgin berusaha memperkuat angkatan perangnya dengan menyatukan bangsa Mongol dengan suku-suku bangsa lain sehingga menjadi satu pasukan yang teratur dan tangguh.

Pada tahun 1206 Masehi, Temudgin mendapat gelar Genghis Khan (Raja Yang Perkasa). Temudgin menetapkan suatu undang-undang yang disebutnya Ilyasiq atau Alyasah, untuk mengatur kehidupan rakyatnya yang salah satunya adalah wanita mempunyai kewajiban yang sama dengan laki-laki dalam kemiliteran.

Pasukan perang dibagi dalam beberapa kelompok besar dan kecil, seribu, dua ratus, dan sepuluh orang. Tiap-tiap kelompok dipimpin oleh seorang komandan. Dengan demikian bangsa Mongol mengalami kemajuan pesat di bidang militer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun