2. Periode Bangsa Cian-bi (Hsien-pi)
Penduduk bangsa Hunnu bergabung ke wilayah bangsa Cian-bi (tahun 136-181 Masehi). Cian-bi menjadi bangsa yang kuat dan memperluas wilayah dan membagi tiga bagian hingga ke timur sampai ke Korea di bawah kepemimpinan Tanishikuai. Sampai era kepemimpinan Kabinen, bangsa Cian-bi mengalami banyak perebutan wilayah. Tahun 235 Masehi, Kabinen tewas dan bangsa Cian-bi mengalami kehancuran.
3. Periode Bangsa Jujan (Rouran)
Dibangun oleh penduduk sisa bangsa Cian-bi, daerah Asia Timur di dekat dataran Cina (Eurasia*[3]) bangsa Jujan yang berpusat di pegunungan Khangai berkembang pada abad ke-5.
4. Periode Bangsa Tukish
Bangsa Tukish yang dibangun dari pecahan Kerajaan Jujan memperluas wilayahnya hingga ke semenanjung Korea dan Tiongkok. Penduduk dari bangsa Uighur ikut bergabung pada tahun 745 Masehi. Bangsa Tukish menjadi bangsa yang kuat di Mongolia.
5. Periode Bangsa Kitan
Abad X-XII, Mongolia dikuasai Kitan yang berpusat di Sungai Liao, pegunungan Khyangan dan menguasai wilayah Mongolia pada tahun 924 Masehi. Pada tahun 936 Masehi, bangsa Kitan menguasai wilayah Bahain dan 16 wilayah Tiongkok utara.
6. Periode Mongol
Abad XXI, Mongolia dikuasai oleh Kerajaan Mongol yang menduduki tiga sungai dan pegunungan Altai hingga sungai Selenge. Kerajaan ini dipimpin oleh Khabula Khaan (Kubilai khan). Cucunya yang bernama Yesugei mendirikan Kerajaan Mongol Khanlig. Yesugei wafat tahun 1170 Masehi dan Kerajaan Mongol terbagi menjadi beberapa bagian. Anaknya yang bernama Temudjin (yang di kemudian hari dikenal dengan sebutan Genghis Khan) menguasai tampuk kepemimpinan Mongol. Dalam masa kepemimpinannya, Kerajaan Mongol Khanlig menjadi bagian negara yang disegani.