Mohon tunggu...
Khalida Athaya Divariani
Khalida Athaya Divariani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pendidikan sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pandemi dan Krisis Perekonomian

5 Mei 2020   16:07 Diperbarui: 5 Mei 2020   15:59 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kita memiliki sistem ekonomi yang tangguh, apakah kita memiliki sistem kesehatan yang canggih, sistem produksi pangan yang stabil, dapatkah kita yakin ketika kelak kirisis seperti ini terjadi lagi dan menghantam perekonomiandunia kita dapat memastikan pendudukan bumi untuk tetap sehat dan menghentikan segala bentuk ketidakstabilan sosial yang dapat menyebabkan depresi yang dalam dan berkepanjangan. Itu merupakan pertanyaan-pertanyaan besar bagi para pemimpin dunia saat ini.

 Para ekonom bahkan masyarakat awam saling mempertanyakan mengenai keputusan apa yang tepat untuk memengarangi pandemi ini, juga mencoba untuk menghilangkan rasa sakit, karena banyak orang sudah terluka.  

Referensi :                                             

"How will the global economy ever recover from the coronavirus" https://youtu.be/94wGHRDHyHo

"Gambaran Ekonomi Indonesia Akibat Pandemi Corona" https://youtu.be/1aLgUhd1AF0

"5 Sektor Usaha Terpuruk Akibat Corona" https://youtu.be/sIVifjG56co

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun