Desa Kertasinduyasa, Kabupaten Brebes (24/07/2022), Dilaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro di Ibu-ibu PKK RW 04 Desa Kertasinduyasa, Kabupaten Brebes.
Ikan merupakan salah satu sumber pangan bagi manusia yang banyak mengandung protein yang sangat diperlukan oleh tubuh. Ikan banyak ditemukan di pasar tradisional hingga supermarket. Namun, untuk menjaga kualitas ikan agar tetap awet, banyak pedagang yang mengawetkan ikan menggunakan formalin.
Formalin adalah larutan kimia yang tidak berwarna, berbau tajam, dan mengandung zat formaldehid yang digunakan sebagai desinfektan. Formalin mengandung bahan karsinogen yang dapat menyebabkan penyakit kanker jika dikonsumsi dalam waktu jangka panjang, sehingga dilarang penggunaannya dalam bahan makanan.
Maka dari itu, mahasiswi KKN Tim II Undip 2021/2022 melaksanakan program kerja Sosialisasi Karakteristik Ikan yang Mengandung Bahan Pengawet Formalin sehingga Tidak Memperburuk Kesehatan Masyarakat.
Program kerja dilakukan dengan sosialisasi mengenai karakteristik ikan segar dan juga disertai dengan pembagian seminar kit yang berisi brosur mengenai perbandingan ciri-ciri ikan segar dan ikan berformalin kepada ibu-ibu PKK RW 04 Desa Kertasinduyasa.
Berikut merupakan ciri-ciri ikan segar dan ikan beformalin:
Mata
Ikan segar memiliki bola mata menonjol, pupil hitam cerah mengkilap, dan selaput mata jernih. Sedangkan ikan berformalin memiliki bola mata menonjol dan pupilnya tenggelam, berwarna keruh, dan gamlam lendir kuning tebal.
Insang
Ikan segar memiliki insang berwarna merah cerah. Sedangkan untuk ikan berformalin memiliki insang berwarna pucat, kusam dan agak keputihan.
Sayatan daging
Ikan segar memiliki sayatan daging cerah, sedikit kemerahan dan isi perut utuh. Sedangkan untuk ikan berformalin memiliki sayatan daging pucat, kusam, antar jaring longgar dan isi perut tidak utuh.
Permukaan
Pada ikan segar memiliki permukaan yang cerah, tekstur elastis bila ditekan dengan jari, dan bau segar. Sedangkan ikan berformalin memiliki permukaan yang kusam, tekstur keras dan padat apabila ditekan dengan jari, dan berbau asam.
Ekor
Apabila ikan segar dipegang maka ekornya akan lemas lunglai. Sedangkan pada ikan berformalin ekornya akan keras, kaku, dan tegang.
Tujuan diadakannya program kerja ini adalah untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap ikan yang berformalin. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat membedakan mana ikan segar yang layak konsumsi dan mana ikan berfomalin yang tidak layak konsumsi. Diharapkan setelah diadakan sosialisasi ini masyarakat dapat lebih cermat dan hati-hati dalam memilih ikan.
Penulis : Khalida Alya H
Lokasi  : Desa Kertasinduyasa, Kab. Brebes
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H