Mohon tunggu...
Khalfani Alfian Hazamy
Khalfani Alfian Hazamy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Berolahraga Sepak Bola Futsal

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sejarah Panjang Prestasi La Memo Atlet Dayung Putra Indonesia

30 Desember 2024   14:13 Diperbarui: 30 Desember 2024   13:53 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Profil La Memo/Bola.com

SEJARAH PANJANG PRESTASI LA MEMO

Atlet dayung adalah individu yang secara profesional atau kompetitif terlibat dalam olahraga dayung, sebuah cabang olahraga air yang melibatkan penggunaan dayung untuk menggerakkan perahu di atas permukaan air. Dayung memerlukan kombinasi kekuatan fisik, daya tahan, keterampilan teknik, dan koordinasi. Cabang ini mencakup berbagai disiplin seperti single sculls, double sculls, dan rowing berawak besar.

Di Indonesia, olahraga dayung tidak memiliki seorang individu tertentu yang "menciptakan" atau memperkenalkan cabang ini secara eksklusif. Namun, pengenalan olahraga ini terkait erat dengan pengaruh kolonial Belanda, yang membawa berbagai jenis olahraga modern ke Nusantara, termasuk dayung. Belanda memperkenalkan olahraga dayung sebagai aktivitas rekreasi dan olahraga kompetitif di perairan seperti sungai dan danau yang melimpah di Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, olahraga dayung mulai diorganisasi secara resmi dengan berdirinya Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) pada tahun 1970. PODSI berperan besar dalam membina atlet, memperkenalkan dayung di tingkat nasional, dan membawa atlet Indonesia ke kancah internasional. Sejak itu, atlet dayung Indonesia mulai menunjukkan prestasi di kompetisi internasional, seperti Asian Games dan SEA Games.

Kemudian, pada SEA Games 2015, di nomor pertandingan perseorangan sculls 500 meter dan 1.000 meter, La Memo kembali bertanding dan sukses memeroleh penghargaan berupa medali emas.Setelah itu, pada tahun 2016 atlet dayung hebat ini kembali mencetak prestasi, yakni dengan meraih medali perunggu pada Olimpiade Asia-Oceania 2016, mendapat medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat.

Profil La Memo Asean Games/Wikipedia
Profil La Memo Asean Games/Wikipedia

Pada tahun yang sama, La Memo bahkan tampil di Olimpiade Rio de Janeiro pada 2016. Hal ini menjadi kabar bahagia bagi Indonesia setelah terakhir keikutsertaannya dalam cabang olahraga rowing pada Olimpiade Helsinki, Finlandia, 72 tahun yang lalu.Tidak berhenti di situ, ia juga masih mengikuti berbagai kompetisi lainnya demi mengharumkan namanya dan Indonesia. Pada Asian Games 2018, La Memo mengantongi medali perak.

Pada tahun 2016, La Memo berhasil menembus Olimpiade 2016. Di mana, hal tersebut menjadi awal dan sejarah bagi Indonesia untuk pertama kalinya mengikuti olimpiade cabang rowing Sebelumnya, Indonesia terakhir kali mengikuti kompetisi dayung pada tahun 1952 silam pada Olimpiade Helsinki di Finlandia. Hal ini menjadi kabar gembira dan sebuah pencapaian luar biasa bagi dunia olahraga Tanah Air.

La Memo menjadi pembuka bagi olahraga Indonesia Indonesia yang sempat vakum dalam waktu yang cukup lama. Ajang Olimpiade Paris 2024 ini juga menjadi kali kedua bagi pria berumur 29 tahun ini setelah Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Pada tahun yang sama, La Memo bahkan tampil di Olimpiade Rio de Janeiro pada 2016. Hal ini menjadi kabar bahagia bagi Indonesia setelah terakhir keikutsertaannya dalam cabang olahraga rowing pada Olimpiade Helsinki, Finlandia, 72 tahun yang lalu.

Tidak berhenti di situ, ia juga masih mengikuti berbagai kompetisi lainnya demi mengharumkan namanya dan Indonesia. Pada Asian Games 2018, La Memo mengantongi medali perak Sementara pada SEA Games 2019 dan SEA Games 2021 yang masing-masing dilaksanakan di Manila dan Hanoi, La Memo kembali menyumbang medali untuk Indonesia.

Kesuksesannya dalam berbagai kompetisi yang diikuti mengantarkan Memo pada Olimpiade Paris 2024. Ia bertekad penuh untuk bisa menembus final pada pertandingan ini.Hal ini dikarenakan, pada Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil sebelumnya, ia hanya bisa mencapai posisi 16 besar dan belum bisa memberikan hasil terbaiknya kala itu. Selain itu, faktor cuaca juga menjadi salah satu latar belakang pencapaiannya yang dianggap kurang maksimal.

Berbagai aktivitas dan latihan dilakoni pemilik julukan "Superman Rowing" ini. Mulai dari latihan latihan sepeda di pagi hari, berlatih di air di siangnya, hingga fitness selama dua jam di sorenya.Setelah babak heat dan repechage yang diikuti Memo selama dua hari berturut-turut, La Memo akhirnya bisa menunjukkan dirinya di semifinal E/F1.

Pada pertandingan yang dilakukan 29 Juli lalu, akhirnya bisa mengalahkan pesain hebat dari negara lain seperti Vladislav Yakovlev yang merupakan wakil Uzbekistan, Mohamed Taein wakil Tunisia, dan Andre Matias dari Angola.Memo mampu mencetak waktu 7 menit 32,18 detik, dan menempatkan dirinya pada posisi ketiga sehingga ia lolos ke babak Final E nomor single sculls atau perebutan peringkat 25-30.

Saat bertanding di Olimpiade Paris 2024, La Memo menghadapi sejumlah tantangan yang memengaruhi performanya. Salah satu masalah utama adalah kondisi angin yang tidak menguntungkan di arena Vaires-sur-Marne Nautical Stadium. Hal ini menyulitkan kontrol perahu dan menghambat performa optimalnya. Selain itu, persaingan ketat dengan atlet-atlet lain, terutama dari Tunisia, membuat La Memo gagal melaju ke babak perempat final. Faktor teknis dan adaptasi terhadap cuaca menjadi kendala besar yang memengaruhi hasil akhir La Memo di ajang tersebut.

La Memo, seorang atlet dayung asal Indonesia, memiliki perjalanan karier yang penuh tantangan dan prestasi. Lahir pada 8 Januari 1995 di Pulau Osi, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, La Memo dikenal karena dedikasinya yang luar biasa dalam olahraga dayung. Ia meraih pengakuan internasional setelah berhasil lolos ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016, meskipun sebelumnya ia harus menghadapi banyak rintangan.

Pada Olimpiade 2016, La Memo menjadi salah satu perwakilan Indonesia dalam nomor dayung, berkompetisi di tingkat dunia bersama Dewi Yuliawati. Dia berhasil menembus perempat final, meskipun tidak meraih medali. Pada Olimpiade 2024 yang berlangsung di Paris, La Memo kembali mencetak sejarah dengan lolos melalui kualifikasi di Regatta Kualifikasi Asia & Oseania yang diselenggarakan di Chungju, Korea Selatan pada April 2024.

Selain prestasi internasional, La Memo juga sukses di berbagai ajang regional seperti SEA Games. Ia pernah meraih emas di nomor tunggal putra 500m dan 1000m pada SEA Games 2015 di Singapura, serta medali perunggu di SEA Games 2013.

Karier La Memo menggambarkan perjuangan keras seorang atlet yang tidak hanya harus menghadapi kompetisi internasional, tetapi juga cuaca buruk dan tantangan fisik dalam setiap perlombaan. Dalam setiap pertandingan, ia berusaha mengoptimalkan strategi dan ketahanan tubuh untuk mengatasi segala kendala, termasuk persaingan ketat dengan atlet-atlet dari negara lain yang juga berambisi meraih prestasi.

Kariernya terus berkembang, dengan harapan besar pada Olimpiade Paris 2024, di mana La Memo bertekad untuk menembus final dan meraih medali, menambah prestasi yang telah ia raih dalam olahraga dayung.

Daftar Kejuaraan Yang Diraih SEA Games.

 

*  SEA Games 2015 (Singapura): Indonesia meraih 8 medali emas dari cabang dayung.

*  SEA Games 2017 (Malaysia): Dayung menyumbang emas di beberapa nomor penting.

*  SEA Games 2019 (Filipina): Dayung menjadi salah satu cabang dengan kontribusi medali signifikan bagi Indonesia.

*  SEA Games 2021 (Vietnam): Meski diundur ke 2022, cabang ini tetap memberikan emas, khususnya dari nomor rowing quadruple sculls.

*  SEA Games 2023 (Kamboja): Tim dayung Indonesia berhasil mempertahankan dominasi di beberapa nomor.

SEA Games (Southeast Asian Games) adalah ajang olahraga multinasional yang diselenggarakan setiap dua tahun untuk negara-negara di Asia Tenggara. Pertama kali diadakan pada tahun 1959, SEA Games melibatkan 11 negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Filipina. Kompetisi ini mencakup berbagai cabang olahraga, dari olahraga tim hingga olahraga individu, termasuk dayung. SEA Games bertujuan mempererat persahabatan antarnegara serta meningkatkan standar olahraga di kawasan tersebut. Indonesia sering menjadi salah satu negara dengan perolehan medali terbesar.

Cedera pada atlet dayung adalah masalah fisik yang terjadi akibat beban yang ditimbulkan dari gerakan berulang yang intens, teknik yang salah, atau kelelahan otot. Beberapa cedera yang umum terjadi di antaranya adalah cedera punggung, lutut, dan otot lengan. Atlet dayung sering mengalami nyeri punggung bawah akibat postur yang tidak tepat atau tekanan yang terus-menerus pada tulang belakang saat mendayung. Selain itu, sendi lutut dan bahu juga rentan mengalami cedera karena adanya pergerakan berulang yang menekan sendi. Untuk mencegah cedera ini, penting bagi atlet untuk menjaga teknik yang benar, memperkuat otot-otot tubuh melalui latihan terstruktur, serta melakukan pemanasan dan pendinginan yang cukup sebelum dan setelah berlatih.

La Memo, atlet dayung Indonesia, berlaga di Olimpiade Paris 2024 dalam nomor single sculls putra. Ia berkompetisi di arena Vaires-sur-Marne Nautical Stadium, namun menghadapi kendala besar berupa cuaca buruk dengan angin kencang yang memengaruhi stabilitas perahunya. La Memo tidak berhasil melaju ke babak perempat final setelah menempati posisi ketiga di babak penyisihan. Meskipun menunjukkan performa yang baik, faktor eksternal seperti kondisi cuaca dan persaingan ketat memengaruhi hasil akhirnya.

Dalam olahraga dayung, kondisi cuaca ekstrem, seperti angin kencang dan ombak tinggi, dapat menjadi tantangan besar bagi atlet, termasuk La Memo pada Olimpiade Paris 2024. Cuaca buruk ini dapat memengaruhi kestabilan perahu, memperlambat kecepatan, dan menyulitkan kontrol gerakan dayung. Untuk menghadapinya, atlet perlu melakukan latihan di berbagai kondisi cuaca untuk meningkatkan adaptasi tubuh dan meningkatkan kesiapan mental. Selain itu, penyesuaian teknik dayung, seperti mengubah sudut dayung dan meningkatkan konsentrasi, sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan dan kontrol. Penggunaan peralatan yang lebih stabil dan desain perahu yang sesuai juga dapat mengurangi dampak cuaca buruk. Dengan persiapan fisik dan mental yang matang, atlet dapat lebih siap menghadapi berbagai kondisi eksternal dan tetap tampil optimal.

Hingga saat ini, tidak ada laporan spesifik yang menyebutkan La Memo mengalami cedera berat dalam pertandingan Olimpiade Paris 2024. Meskipun demikian, atlet dayung umumnya rentan terhadap cedera seperti masalah pada punggung, bahu, atau otot lengan karena tekanan fisik yang tinggi saat bertanding. Cuaca buruk dan faktor eksternal lainnya juga bisa memperburuk kondisi fisik atlet, tetapi dalam hal La Memo, belum ada informasi terperinci tentang cedera yang dialaminya di ajang tersebut.

1. Infrastruktur dan Fasilitas yang Terbatas

  • Permasalahan: Banyak daerah di Indonesia tidak memiliki fasilitas latihan dayung yang memadai. Tempat latihan sering kali tidak memenuhi standar internasional, seperti jalur dayung yang kurang panjang atau peralatan yang usang.
  • Pentingnya Solusi: Dengan fasilitas modern, atlet dapat meningkatkan kualitas latihan, mengurangi risiko cedera, dan mempersiapkan diri menghadapi kompetisi internasional.

2. Pengaruh Kondisi Alam

  • Permasalahan: Dayung sangat dipengaruhi oleh cuaca seperti angin kencang, ombak tinggi, atau arus kuat. Latihan yang terganggu oleh kondisi alam ini menurunkan efektivitas persiapan atlet.
  • Pentingnya Solusi: Latihan di tempat dengan kondisi lingkungan yang bervariasi akan membantu atlet beradaptasi dengan cepat saat bertanding di lokasi baru.

3. Dukungan Finansial yang Kurang

  • Permasalahan: Keterbatasan dana membatasi partisipasi atlet dalam pelatihan intensif, turnamen internasional, dan pengadaan teknologi terbaru.
  • Pentingnya Solusi: Dukungan dari pemerintah dan sponsor sangat penting untuk menutupi biaya perjalanan, peralatan modern, dan pelatih berstandar tinggi.

4. Regenerasi Atlet

  • Permasalahan: Regenerasi atlet sering kali terhambat oleh kurangnya program pembinaan yang terstruktur, terutama di tingkat daerah.
  • Pentingnya Solusi: Pembinaan berkelanjutan dan pencarian talenta muda akan memastikan kesinambungan prestasi dayung di masa depan.

5. Persaingan Regional yang Ketat

  • Permasalahan: Negara-negara seperti Vietnam dan Thailand memperkuat dominasi mereka di cabang dayung melalui program pelatihan intensif.
  • Pentingnya Solusi: Indonesia harus mempelajari strategi sukses negara lain dan mengimplementasikan program serupa untuk meningkatkan daya saing.

Dengan mengatasi masalah ini, Indonesia dapat mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi atlet dayungnya, memperkuat reputasi di kancah internasional, serta membuka lebih banyak peluang bagi atlet muda.

Sumber Referensi 

*  Tempo.co. (2024). Profil La Memo, Atlet Dayung Indonesia yang Berambisi Tembus Final Olimpiade Paris 2024. Diakses dari Tempo.co
Artikel ini memberikan informasi lengkap tentang perjalanan karier La Memo, termasuk prestasinya di ajang internasional dan SEA Games.

*  Wikipedia. (2024). La Memo. Diakses dari Wikipedia
Halaman ini menyediakan profil lengkap La Memo, termasuk perjalanan kariernya di berbagai kompetisi internasional seperti Olimpiade dan SEA Games.

*  KOMPAS.com. (2024). Prestasi Atlet Dayung Indonesia di SEA Games dan Kualifikasi Olimpiade. Diakses dari Kompas.com
Menyajikan informasi tentang prestasi dan tantangan yang dihadapi oleh atlet dayung Indonesia di ajang SEA Games serta kualifikasi Olimpiade.

*  Antara News. (2023). Dayung Indonesia dan Perjuangan di SEA Games 2023. Diakses dari Antara News
Artikel ini mengulas upaya dan tantangan yang dihadapi atlet dayung Indonesia dalam meraih medali di SEA Games 2023.

 

                               

 

 

                                                                         

                                                                     

                                            

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun