Mohon tunggu...
Khalda Livia Zahrah
Khalda Livia Zahrah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi - Universitas Nasional

Sebaik baiknya manusia adalah berguna bagi orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kreativitas dan Kemirisan Remaja di Citayam Fashion Week

2 Agustus 2022   13:08 Diperbarui: 2 Agustus 2022   13:17 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini tentunya masyarakat tidak asing lagi dengan Citayam Fashion Week. Kegiatan Citayam Fashion Week di identikkan dengan berkumpulnya remaja di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat Khususnya Dukuh Atas untuk menongkrong dengan menggunakan outfit yang mencolok. 

Citayam Fashion Week booming ketika salah satu Influencer meliput keunikan anak -- anak di kawasan Dukuh Atas tersebut, dari hal tersebut walaupun Citayam Fashion Week dibubarkan akan tetapi hingga saat ini kawasan Dukuh Atas masih di penuhi oleh remaja dengan kenyentrikan pakaian yang di gunakannnya.

Citayam Fashion Week menjadi pembicaraan publik saat ini dimana dari kegiatan tersebut mulai melahirkan remaja yang menjadi sorotan yakni seperti Jeje, Bonge Kurma dan beberapa remaja lainnya. 

Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan dengan salah satu remaja asal Bojong Gede yang ada di Citayam Fashion Week, yakni Diaz meyebutkan bahwa dirinya sendiri dari dulu sebelum viral memang sering ke Dukuh Atas untuk sekedar menongkrong bersama teman -- temannya ataupun bejalan -- jalan di Ibu kota. 

"Sebelumnya datang ke Sudirman juga sering setiap sabtu sama minggu, sekedar nongkrong dan biasanya dapat teman baru" Tuturnya. Dari penuturannya dapat di simpulkan bahwa ternyata sebelum viral pun banyak remaja yang sering datang ke Sudirman untuk sekedar berjalan -- jalan, berbincang ataupun bertemu dengan teman -- teman baru.

Fashion ngentrik yang digunakan remaja di kawasan Dukuh atas tersebut, menjadi sebuah Ikonis sebuah Citayam Fashion Week. Pakaian yang di gunakan cenderung apa adanya akan tetapi tetap mencolok dengan memadupadankan baju ataupun celana yang mereka miliki. 

Selain itu juga walaupun terkesan ngentrik atau mencolok. Fashion yang digunakan oleh rata -- rata remaja di sana bukannlah hal yang di sengaja beberapa diantara mereka menyebutkan bahwa ketika ia mengunjungi kawasan Sudirman Khususnya Dukuh Atas mereka tidak menyiapkan terlebih dahulu apa yang semestinya mereka gunakan. 

" Kalau kesini itu gak siapin dulu mau pakai pakaian kayak apa, yang penting dari rumah rapih aja" Ucap Alam remaja asal Bojong Gede.

Dari fashion yang beragam dan unik menurut penulis dapat menjadi ciri khas remaja yang mengunjungi kawasan Dukuh Atas, walaupun sebagian diantara mereka tidak mempersiapkan pakaian yang akan di gunakan akan tetapi setelah viral nya Citayam Fashion Week akan menjadi tiruan para remaja yang akan mengunjungi kawasan Dukuh Atas. 

Fenomena remaja tersebut dapat juga dikatakan Bandwagon Effect atau keadaan psikologis seseorang dimana ingin mengikuti tren, gaya ataupun prilaku orang lain. Hal ini dikarenakan berdasarkan observasi yang peneliti lakukan ternyata banyak sekali remaja yang menggunakan fashion yang mencolok dan hampir memiliki ciri yang sama.

Di balik viral nya Citayam Fashion Week ternyata menimbulkan pro dan kontra dengan adanya kegiatan tersebut, Citayam Fashion Week yang dimana para remaja melakukan Catwalk di Zebra cross mendapatkan kritikan pedas dari sejumlah masyarakat baik itu pada media sosial dan masyarakat di sekitar kawasan tersebut. 

Bagaimana tidak, yang semestinya Zebra cross menjadi fasilitas masyarakat untuk menyebrang kini di alih fungsikan untuk Catwalk para influencer dan para remaja menunjukkan fashion yang di gunakan. Pak Mumtaz misalnya yang merupakan salah satu security di kawasan Sudirman tersebut menyampaikan bahwa kegiatan tersebut melanggar peraturan yang sebagaimana semestinya. 

Menurutnya dengan menutup Catwalk di Zebra cross tersebut merupakan langkah yang tepat untuk terciptanya ketertiban di kawasan tersebut. Hingga kini berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh Polsek Tanah Abang bahwa penertiban akan terus dilakukan setiap hari mulai dari jam 15.00 - 10.00 WIB.

Selain itu juga berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, dilihat ternyata banyaknya para remaja yang merokok, berbicara kotor ataupun membuang sampah sembarangan. Sungguh miris ketika melihat banyak para remaja yang merokok dengan santai di sepanjang jalan. 

Semestinya sesuai dengan peraturan yang belaku, para remaja dilarang membeli rokok dan mengonsumsinya. Hal ini di dukung dengan salah satunya larangan menjual produk tembakau kepada anak dibawah 18 (delapan belas tahun). Selain itu juga kondisi kebersihan di kawasan Dukuh Atas tersebut semestinya menjadi kepedulian setiap orang yang mengunjungi kawasan Dukuh Atas. 

Fasilitas kebersihan pada kawasan tersebut juga terlihat memadai dimana tempat sampah di setiap sudut dan beberapa tempat. Sudah semestinya ajakan untuk menjaga kebersihan harus tetap di sosialisasikan.

Citayam Fashion Week memberikan warna baru dalam kehidupan di masyarakat mulai dari kreativitas para remaja memadupadankan pakaian yang mereka gunakan, melihat lingkungan baru, bertemu dengan beberapa teman baru dan memberikan ruang di masyarakat untuk mereka yang ingin tampil beda di tengah keberagaman di masyarakat. 

Akan tetapi menurut penulis mejaga kebersihan dan ketertiban merupakan kewajiban setiap orang, memang kawasan tersebut merupakan kawasan publik akan tetapi haruslah tetap menjaga etika, kebersihan dan ketertiban kawasan tersebut agar terciptanya kenyamanan dan kedamaian.

*Khalda Livia Zahrah, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi UNAS 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun