Mohon tunggu...
Khaista Yngwie
Khaista Yngwie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pentingnya Membangun Kosakata

22 Desember 2022   16:32 Diperbarui: 22 Desember 2022   16:39 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Inti dari sebuah bahasa adalah kosakata. Kosakata merupakan komponen
penting dari perkembangan bahasa. Tanpa kosakata yang cukup kita tidak akan bisa
mengerti orang lain atau bahkan kita tidak akan mampu mengekspresikan pendapat,
ide, dan pemikiran kita. Kosakata adalah komponen dasar dalam sebuah bahasa dan aspek yang penting  Dalam pekembangan bahasa. David (1995:188) menyatakan "the enrichment of
vocabulary is an important factor on the second language acquisition". Ahli lain
yang menyatakan pentingnya kosakata dalam sebuah bahasa adalah Tarigan yang
berpendapat bahwa "pengusaan bahasa ditentukan oleh jumlah kosakata".
Kemudian, Byre (1980:156) juga menyatakan bahwa "vocabulary is the vital
aspect of language". Jika penguasaan kosakata tidak  baik maka pengggunaan bahasa pun tidak akan baik. Dapat disimpulkan dengan memiliki penguasaan kosakata yang baik, dapat
mempermudah proses belajar bahasa dan kosakata juga menjadi aspek yang penting
dalam dalam pemerolehan suatu bahasa asing. Salah satu tujuan pendidikan yang paling mendasar menurut John Caroll

(1971) adalah pengembangan bahasa.

Membangun kosakata merupakan kemampuan yang sangat penting untuk 

seorang pembelajar bahasa Inggris mengingat bahasa bersifat dinamis, yang 

mana pasti akan bermunculan banyak istilah baru, ditambah seiring dengan 

berkembangnya zaman maka kosakata pun semakin banyak dan berkembang. Memanglah benar menghafal kosakata adalah bagian yang terasa sulit. Padahal 

dalam mempelajari bahasa sangat dibutuhkan penguasaan kosakata yang kaya. 

Walaupun terasa sulit, membangun kosakata harus tetap dilakukan.

 Dalam penguasaan kosakata terdapat dua klasifikasi, antara lain:

1) Reseptif

Pada tingkat ini, penguasaan bahasa hanya terbatas pada 

pemahaman mengenai makna kosakata. Dalam tingkat ini, kosakata 

diperoleh dalam bentuk lisan dan tulisan, serta penguasaan kosakata berasal 

dari menyimak (listening skill) dan juga membaca (reading skill). 

Dengan ini dapat dipahami bahwa ditingkat ini hanya bersifat hafalan.

2) Produktif

Penguasaan dalam tingkat ini sudah lebih tinggi. Bukan lagi sekedar 

menghafal dan memahami arti daam sebuah kata, namun mampu 

mengapikasikan kata yang dipelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan memperkaya kosakata kita dapat dengan lancar berkomunikasi. 

Inilah mengapa kita perlu membangun kosakata. Bukan hanya membangun 

tetapi juga mengerti setiap kosakata yang baru dipelajari. Tetapi seringkali ini 

menjadi hal yang sulit untuk dilakukan. Meskipun begitu kita tidak perlu risau 

karena ada beberapa cara yang cukup efektif dalam membangun kosakata. 

Berikut ini beberapa cara untuk membangun kosakata, diantaranya:

1) Mempelajari Parts of Word

Part of Word terdiri dari roots, prefixes, dan suffixes. Karena banyaknya 

kosakata dalam bahasa inggris membuat mempelajari kosakata terlihat 

melelahkan, namun. hal ini akan menjadi lebih sistematis dengan adanya roots, 

prefixes, dan suffixes yang sangat berguna untuk membangun kosakata.

a. Prefix

Prefix diambil dari bahasa Latin, prae dan figere, dalam bahasa 

Inggris, prae berarti before, dan figare yang berarti to fix. Jika 

digabungkan akan menjadi praefixum atau prefix yang artinya adalah 

"memperbaiki yang ada di awal".

Jadi, prefix merupakan imbuhan yang berada di awal sebuah kata.

b. Suffix

Sama seperti prefix, suffix pun berasal dari bahasa Latin, yaitu sub 

dan figare atau dalam bahasa Inggris, sub berarti under, dan figere

berarti to fix. Sehingga jika digabungkan akan menjadi suffixum atau 

suffix yang memiliki arti "memperbaiki yang ada di akhir".

Jadi, suffix merupakan imbuhan yang berada di akhir dari sebuah 

kata.

Suffix memiliki tiga fungsi yang spesifik, yaitu:

1. Mengubah kelas kata

Contoh: collect + ion menjadi collection (dari kelas kata verb 

(collect) menjadi noun (collection)).

2. Menunjukkan waktu

Contoh: collect + ed menjadi collected (dari present tense 

(collect) menjadi past tense (collected)).

3. Menunjukkan jumlah

Contoh: book + s menjadi books (dari singular menjadi plural 

(books)). suffixes juga memiliki beberapa aturan yang perlu 

diperhatikan.

1. Double consonant

Jiika ingin memberi suffix dalam sebuah kata dimana kata 

tersebut hanya memiliki satu suku kata, maka gandakanlah huruf 

terakhirnya. Aturan ini berlaku jika huruf terakhir adalah 

konsonan ataupun huruf l.

Contoh:

* Fat + er menjadi fatter

* Shop + ing menjadi shopping

* Swim + ing menjadi swimming

* Control + ed menjadi controlled

2. Final "e"

Ada dua pilihan jika huruf terakhir sebuah kata adalah huruf 

"e", yaitu:

Dihilangkan jika tidak berbunyi ketika diucapkan setelah 

diberi suffix.

Contoh: 

* Drive + e menjadi driving

* Use + er menjadi user

* Hope + ing menjadi hoping

Dipertahankan jika berbunyi ketika diucapkan setelah 

diberi suffix.

Contoh:

* Notice + able menjadi noticeable

* Courage + ous menjadi courageous

* Love + ly menjadi lovely

Perlu diketahui bahwa apapun kata yang diberi suffix

-ly, huruf "e" selalu dimasukkan.

3. Final "y"

Sama seperti final "e", ada dua pilihan jika huruf terakhir 

dalam sebuah kata adalah "y", yaitu:

Mempertahankan huruf "y" jika sebelum huruf "y" 

adalah huruf vokal.

Contoh: 

* Buy + er menjadi buyer

* boy + s menjadi boys

Mengubah huruf "y" menjadi huruf "i" jika sebelum 

huruf "y" adalah huruf konsonan.

Contoh:

* Happy + ness menjadi happiness

* Baby + es menjadi babies

4. Final "ie"

Jika dua huruf terakhir dalam sebuah kata adalah "ie", maka 

"ie" diganti menjadi "y" ketika ditambahkan dengan suffix.

Contoh:

* Lie + ing menjadi lying

* Die + ing menjadi dying

* Untie + ing menjadi untying

c. Roots

Roots atau word roots adalah kata dasar yang mana kata dasar ini 

dapat ditambahkan imbuhan.

Contoh:

* Word roots dari kata hopeless adalah hope

* Word roots dari kata sadness adalah sad

* Word roots dari kata touchable adalah touch.

2) Word Mapping

Word Mapping atau peta kata dilakukan dengan tujuan agar kita dapat memperdalam pemahaman tentang kosa kata tersebut. Di dalam word mapping kita dapat memasukkan definisi, sinonim, antonim, dan hal-hal lain yang dapat menambah pemahaman kita terhadap kosakata yang baru dipelajari. Berikut 

contoh word mapping. Word mapping adalah metode untuk merepresentasikan kata ke dalam grafik. Swanson dan Howerton (2007) mengatakan bahwa dengan menggunakan word 

mapping akan memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk memikirkan 

sebuah kata melalui cara yang bervariasi. Dengan menggunakan metode ini kita 

dapat mengetahui sebuah kata dengan lebih luas. Kita dapat mengetahui maknanya, 

sinonimnya, antonimnya, dan lain-lain. Berikut contoh dari word mapping.

3) Membaca 

Membaca adalah jalan utama dalam mempelajari kata-kata baru dan orang-

orang yang banyak membaca lebih tahu banyak kata (Sternberg 1987, West & 

Stanovich 1991). Membaca sangat penting untuk mengembangan kemampuan 

berbahasa. Penelitian menunjukan bahwa belajar melalui membaca akan 

menambah kosakata secara signifikan dari waktu ke waktu. Bacalah buku sesuai dengan kemampuan bahasa kalian. Jangan 

sampai kalian sudah ditingkat mahir tetapi malah membaca buku cerita anak-

anak. Dan sebaliknya jangan sampai yang ditingkat pemula membaca buku 

untuk mereka yang sudah ditingkat mahir.

Selain dapat menambah kosakata dengan membaca juga kita akan 

mendapatkan pengetahuan yang lain.

4) Membuat Kamus Sendiri

Cara selanjutnya adalah dengan membuat kamus sendiri. Ketika kalian 

menonton film, membaca buku, atau mendengarkan lagu pasti kalian sering 

menemukan kosakata yang asing. Nah agar kita tahu kosakata baru apa saja 

yang baru ditemukan, kita dapat menuliskannya di kamus sendiri. Dengan 

buku catatan ini, kita dapat dengan cepat menilai pemahaman tentang istilah yang 

dipelajari sebelumnya karena semua kosakata berada di satu tempat yaitu di buku catatan.

5) Menonton Film dan Mendengarkan Musik

Di zaman yang sudah maju ini bahan untuk belajar sebuah bahasa sudah lebih 

mudah ditemukan. Banyak pembelajaran gratis bertebaran di internet. Salah satu 

pembelajaran gratis sebuah bahasa adalah melalui film dan musik. Ketika menonton 

film atau mendengarkan musik kita pasti akan selalu menemukan kata baru lalu 

kita akan mencari makna dari kata tersebut. Dari situlah kosakata akan bertambah.

6) Meninjau Ulang

Nah setelah melakukan hal-hal diatas kita perlu untuk meninjau ulang setiap 

kata yang telah dipelajari. Meninjau ulang adalah hal paling penting dalam 

membangun kosakata. Dengan meninjau ulang, kemungkinan melupakan 

kosakata yang baru dipelajari itu akan jarang. 

Ada berbagai cara untuk meninjau ulang kosakata. Salah satu caranya 

adalah dengan berlatih menulis. Kalian dapat menulis apa saja entah itu 

membuat artikel, esai, atau bahkan diary. Dengan berlatih menulis kalian dapat 

menggunakan kosakata yang telah kalian temukan. Kalian juga dapat 

meninjaunya dengan ikut quiz kosakata online atau bermain permainan 

kosakata yang ada di handphone kalian.

 7) Gunakan Kosakata yang Telah Dipelajari

Tidak akan bisa membangun kosakata jika kosakatanya saja tidak pernah 

dipakai. Gunakanlah kosakata yang sudah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. 

Cara untuk menggunakan kosakata yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-

hari adalah lewat tulisan dan percakapan.

Melalui tulisan, bisa dimulai dari menulis diary. Sebisa mungkin gunakanlah 

kosakata yang telah dipelajari. Selain diary, bisa juga melalui penulisan artikel dan 

lain sebagainya. Dengan menulis, bukan hanya kosakata yang berkembang tetapi 

kemampuan menulis pun juga ikut berkembang menjadi lebih baik lagi. Sedangkan

melalui percakapan, bisa dengan cara mencari terlebih dahulu pasangan untuk 

mengobrol. Diusahakan carilah orang yang kemampuan bahasanya bagus. Jika 

memang di lingkungan sekitar tidak ada yang memiliki kemampuan bahasa yang 

baik, maka bisa mencari pasangan mengobrol online. Banyak sekali platform-

platform online yang bisa dimanfaatkan bahkan bisa untuk mengobrol dengan 

native speaker langsung. Nilai tambahannya kita mendapatkan teman-teman dari 

berbagai negara sehingga relasi kita pun semakin luas.

Kosakata adalah bagian inti dalam sebuah bahasa. Membangun kosakata 

adalah sebuah keharusan bagi mereka yang sedang belajar bahasa. Tujuan 

dari membangun kosakata adalah agar bahasa yang dipelajari dapat terus 

berkembang. Meskipun demikian, menghafal kosakata menjadi salah satu 

kendala atau hambatan dalam mengembangkan bahasa.

                                                                                  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun