Sebenarnya kurikulum ini menjadi kurikulum yang lebih sederhana dari kurikulum sebelumnya. Kurikulum ini fokus kepada materi yang harus dipahami tetapi tidak terburu-buru. Proses kurikulum dalam memberikan banyak proyek kepada siswa untuk lebih banyak berfikir logis dalam mengeksplorasi isu-isu yang ada.
Oleh karena itu, kurikulum merdeka membuat guru lebih leluasa dalam memilih perangkat belajar yang akan digunakan dan sesuai dengan kebutuhan. Sekolah juga dapat bekerja sama dengan sekolah lain guna meningkatkan kurikulum merdeka dengan baik. pemerintah dan sekolah juga perlu memberikan evaluasi terkait pelaksanaan kurikulum merdeka agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Sehingga kurikulum ini dapat menuai keberhasilan kedepannya.
Sabriadi, H. R., & Wakia, N. (2021). Problematika Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Perguruan Tinggi. Adaara: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 11(2), 175-184.
Mariati, M. (2021, August). Tantangan pengembangan kurikulum merdeka belajar kampus merdeka di perguruan tinggi. In Seminar Nasional Teknologi Edukasi Sosial Dan Humaniora (Vol. 1, No. 1, pp. 749-761).
Suhandi, A. M., & Robi'ah, F. (2022). Guru dan Tantangan Kurikulum Baru: Analisis Peran Guru dalam Kebijakan Kurikulum Baru. Jurnal Basicedu, 6(4), 5936-5945.
Vhalery, R., Setyastanto, A. M., & Leksono, A. W. (2022). Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka: Sebuah Kajian Literatur. Research and Development Journal of Education, 8(1), 185-201.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H