Mohon tunggu...
Khairunnisa z putri
Khairunnisa z putri Mohon Tunggu... Wiraswasta - About Nisaputri

Hallo salam kenal, aku blogger travel lifestyle story, yang masih punya cita cita untuk menjelajah indonesia. kunjungi website aku di www.nisazet.com. Kerja sama : Nisazputri24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indahnya Pemilu Damai

21 Januari 2024   23:24 Diperbarui: 21 Januari 2024   23:28 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : doc pribadi

Nisazputri || Pemilu damai, yah begitulah kiranya kata kata yang muncul di bar handphone ku dari sebuah provider. Mengingat tahun 2024 merupakan tahun pemilu rasanya euforianya sampai ke mana-mana.

Bermula dari spanduk wajah-wajah mereka, sound dari beberapa paslon, serta bendera partai dan juga beberapa pendukung nomor urut ikut meramaikan di media sosial.

Hmm bercerita pemilu damai, seperti tahun ini sedikit berbeda ya. Mungkin karena teknologi semakin canggih di akses, dan informasi terus bertebaran di mana-mana, lucunya beberapa pendukung paslon saling adu argumen, adu fakta bahkan adu saling menjatuhkan lawan satu dengan yang lain. 

Kenapa tidak fokus pada satu paslon dengan visi dan misinya, rasanya mustahil deh, beberapa media sosial contohnya tweeter sering banget nemu pendukung yang masih aja pakai cara lama dengan sebar video potongan untuk menggiring opini publik.

Bahkan, kadang aku rasa sedih ketika akun-akun besar yang sifatnya netral (dalam tanda kutip) malah terang-terangan fokus ke satu paslon hanya untuk menunjukan kalo paslon ini lebih unggul dalam segala bidang, dari pada paslon lain.

Padahal, ketika pesta demokrasi dijalankan dengan nyaman, tentram dan tidak saling sikut, dan yang tidak saling sebar berita hoax yang nantinya akan berdampak besar.

Sebenarnya sah-sah saja ketika adanya perbedaaan pemilih, jangan sampai antara satu keluarga tiba-tiba beda pilihan, malah jadi tempat perkelahian, kan gak lucu. Hehe

Atau yang awal mula sahabatan, beda paslon untuk memilih, malah jadi tidak sahabatan lagi. Wah kacau dong.

Tentunya sebagai negara yang demokratis, sungguh sangat indah jika kita bisa mewujudkan pemilu damai, bukan hanya di permasalahan negara lain kita bersatu, tetapi juga kita harus bisa membuktikan kalo adanya pemilu ini tidak bakalan ada adegan perpecahan antar suku satu sama lain.

Sebenarnya ketika berbeda pendapat dan pilihan terhadap pemilu itu hal yang wajar, karena kan calonnya tidak hanya satu. Kecuali calonya memang the one and only, artinya kan pilihannya harus sama, walaupun banyak yang kontra tetapi cuma ada satu pilihan.

Partisipasi yang Aku Lakukan Walaupun Tidak Ikut Menjadi Bagian Politik

Partisipasi ya? Tentunya sebagai seorang yang aktif di media sosial, terapi tidak terjun dunia politik, aku lebih ke penyimak, tentunya ketika ada hal hoax yang beredar cukup sampai di aku, kalaupun mau meneruskan yaa sebisa mungkin harus dihaluskan terlebih dahulu.

Karena bahaya hoax itu benar-benar BAHAYA deh.

Terus juga, sebagai masyarakat yang punya hak suara, pastikan walaupun bukan menjadi bagian dipilih, kita memberikan pilihan yang tepat, jangan golput. Why? Karena satu suara sepertinya benar-benar sangat berlaku untuk kehidupan selanjutnya.

Tentunya terus memantau rekam jejak melalui media dari setiap paslon yang tampil. Bukan karena dia punya A, atau karena di B tidak sama sekali. Beberapa rekam jejak digital memang tidak bisa dihapuskan, nah sebagai partisipan tentunya kita juga punya hak, untuk melihat kebelakang bagaimana mereka menangani kasus tertentu.

Jadilah pemilih yang cerdas dan tepat, karena ketika kita memutuskan andil dalam ikut berpartisipasi harus benar benar sesuai dengan yang kita inginkan di kemudian hari. 

Harapannya semoga sampai 14 februari yang mendatang, bukan hanya hari kasih sayang, tapi hari di mana pemilu damai masih terwujud, dan siapapun kelak menjadi wakil rakyat, mereka bisa mendengar semua keluhan rakyat dan bisa menyuarakan perubahan.

Salam pesta demokras

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun