Pandemi covid-19 memberikan dampak yang cukup besar terhadap pendidikan di Indonesia, tidak terkecuali pendidikan anak Usia Dini di satuan PAUD. Aktivitas belajar mengajar yang dilakukan secara daring sering kali dianggap kurang efektif dalam mengajarkan AUD.
Hal ini dikarenakan keterbatasan fasilitas dan kemampuan masing-masing orang tua. Nah orang tua dapat memanfaatkan pendekatan STEAM dalam mengajarkan anak di rumah.
Apa itu Pendekatan STEAM?
STEAM (Science, Technology, Engineering, Art and Mathematics) adalah pendekatan yang menggabungkan kelima disiplin Ilmu (Sains, Teknologi, Engineering, Seni dan Matematika) secara terpadu kedalam pembelajaran yang menerapkan pengetahuan dan keterampilan secara bersamaan untuk menyelesaikan suatu masalah, menstimulasi keingintahuan dan motivasi anak mengenai keterampilan tingkat tinggi yang meliputi pemecahan masalah, kerja sama, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis tantangan dan penelitian. (Mentari, 2018: 43)
Pendekatan STEAM pada pendidikan di Abad-21 untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berintegritas dalam profesi Science dan Engineering (Bidang profesi yang secara langsung menopang pertumbuhan ekonomi). Dimana profesi ini akan sangat dibutuhkan oleh Indonesia saat fenomena Bonus Demografi tahun 2025-2045 mendatang.
Bonus demografi, yaitu fenomena dimana usia produktif lebih besar dari usia nonproduktif. Usia produktif pada tahun 2025 nanti adalah anak-anak generasi Alfa saat ini (2020). Sehingga Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk menciptakan suatu manusia yang dapat bersaing di era bonus demografi nanti adalah dengan pendidikan saat ini.
Bagaimanakah Pendekatan STEAM Pada PAUD?
Pendekatan STEAM bukanlah hal baru bagi pendidikan Anak Usia Dini. Pendekatan ini adalah pengembangan dari pembelajaran inkuiri yang merupakan pondasi dari pendekatan STEAM dan merupakan implementasi dari Kurikulum 2013 PAUD yaitu pendekatan Saintifik.
Bagaimana Cara menerapakan Pendekatan STEAM dari Rumah?