Mohon tunggu...
khairunnisa nur safitri
khairunnisa nur safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

Nama: Khairunnisa Nur Safitri NIM: 43223010018 Jurusan: S1 Akuntansi Fakultas: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Nama Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

19 November 2024   22:21 Diperbarui: 19 November 2024   22:22 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

screenshot-2024-11-19-195401-673c98c234777c09202ba282.png
screenshot-2024-11-19-195401-673c98c234777c09202ba282.png
Modul Prof Apollo

Tujuan Penulisan

  Tujuan penulisan ini adalah untuk mengkaji dan mengeksplorasi relevansi ajaran kebatinan Ki Ageng Suryomentaram dalam konteks upaya pencegahan korupsi dan transformasi kepemimpinan diri. 

Dalam menghadapi tantangan korupsi yang masih meluas di Indonesia, pendekatan berbasis nilai-nilai spiritual dan kebatinan menawarkan perspektif yang mendalam untuk mengatasi akar permasalahan korupsi, yaitu moralitas individu. Dengan demikian, penulisan ini memiliki sejumlah tujuan yang terperinci sebagai berikut:

  1. Menggali Konsep Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram dalam Membangun Karakter Individu
      Salah satu tujuan utama dari tulisan ini adalah untuk memperkenalkan dan menjelaskan konsep-konsep kebatinan Ki Ageng Suryomentaram yang berfokus pada pengendalian diri, kesadaran batin, dan pencarian kebahagiaan sejati. Penulis bertujuan untuk menguraikan konsep-konsep seperti ngelmu rasa (ilmu rasa sejati), urip sak madya (hidup sederhana tetapi cukup), dan pengendalian hawa nafsu sebagai landasan etis dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami konsep-konsep ini, individu diharapkan mampu mengenali dan mengendalikan dorongan negatif yang dapat mengarah pada perilaku koruptif.
  2. Menjelaskan Hubungan antara Nilai-Nilai Kebatinan dan Upaya Pencegahan Korupsi
      Tujuan berikutnya adalah untuk menunjukkan bagaimana ajaran Ki Ageng Suryomentaram dapat diterapkan dalam pencegahan korupsi, baik di tingkat individu maupun sistemik. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa korupsi tidak hanya merupakan persoalan hukum dan kebijakan, tetapi juga terkait dengan krisis moralitas individu. Dengan mendalami nilai-nilai seperti kejujuran, rasa cukup, dan tanggung jawab sosial yang diajarkan oleh Ki Ageng Suryomentaram, tulisan ini bertujuan untuk mengungkap potensi kebatinan dalam mengatasi akar permasalahan korupsi.
  3. Menawarkan Pendekatan Alternatif dalam Pendidikan Karakter
      Penulisan ini juga bertujuan untuk menyoroti pentingnya pendidikan karakter yang berbasis pada nilai-nilai spiritual dan kebatinan. Dalam konteks sistem pendidikan formal di Indonesia, pembentukan karakter sering kali tidak mendapat perhatian yang cukup, sehingga gagal menciptakan individu yang berintegritas tinggi. Dengan mengeksplorasi bagaimana konsep kebatinan Ki Ageng Suryomentaram dapat diintegrasikan ke dalam pendidikan, tulisan ini bertujuan untuk memberikan alternatif dalam membangun generasi muda yang memiliki moralitas kuat dan mampu memimpin dirinya sendiri.
  4. Mengulas Relevansi Kebatinan dalam Transformasi Kepemimpinan Diri
      Transformasi kepemimpinan diri merupakan salah satu elemen penting dalam menciptakan pemimpin yang beretika. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa kepemimpinan yang efektif dimulai dari kemampuan untuk memimpin diri sendiri, seperti yang diajarkan oleh Ki Ageng Suryomentaram. Dengan mempelajari nilai-nilai kebatinan, individu diharapkan mampu mengendalikan ambisi, nafsu, dan godaan yang dapat mengarah pada perilaku koruptif. Tulisan ini juga berupaya untuk memberikan wawasan praktis bagi para pemimpin untuk menjalankan tugas mereka dengan integritas tinggi berdasarkan nilai-nilai kebajikan.
  5. Menyediakan Landasan untuk Reformasi Budaya dalam Birokrasi dan Organisasi
      Salah satu tujuan lainnya adalah untuk menunjukkan bagaimana nilai-nilai kebatinan Ki Ageng Suryomentaram dapat diterapkan dalam reformasi budaya kerja di birokrasi dan organisasi. Korupsi sering kali terjadi karena adanya budaya kerja yang permisif terhadap perilaku tidak etis, seperti kolusi, nepotisme, dan penyalahgunaan wewenang. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai seperti kejujuran, kesederhanaan, dan penghormatan terhadap hak orang lain, tulisan ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi organisasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih bersih, transparan, dan bertanggung jawab.
  6. Menyoroti Potensi Kebatinan sebagai Bagian dari Upaya Multidimensional dalam Pemberantasan Korupsi
      Upaya pemberantasan korupsi tidak dapat dilakukan hanya melalui pendekatan hukum atau kebijakan saja. Tulisan ini bertujuan untuk menyoroti pentingnya pendekatan multidimensional yang mencakup dimensi moral dan spiritual. Dengan memadukan pendekatan kebatinan Ki Ageng Suryomentaram dengan strategi hukum dan struktural, tulisan ini bertujuan untuk memberikan solusi yang lebih holistik dalam memberantas korupsi.
  7. Mendorong Diskusi tentang Relevansi Nilai-Nilai Lokal dalam Kehidupan Modern
        Tujuan lainnya adalah untuk memicu diskusi yang lebih luas tentang relevansi nilai-nilai lokal seperti kebatinan dalam menghadapi tantangan modern. Dalam era globalisasi, nilai-nilai tradisional sering kali dianggap ketinggalan zaman. Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa ajaran kebatinan Ki Ageng Suryomentaram tidak hanya relevan tetapi juga memiliki potensi besar untuk memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan sosial, termasuk korupsi.
  8. Menginspirasi Implementasi Nilai-Nilai Kebatinan dalam Kehidupan Praktis
       Selain membahas teori, tulisan ini juga bertujuan untuk memberikan panduan praktis tentang bagaimana nilai-nilai kebatinan Ki Ageng Suryomentaram dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Baik sebagai individu, pemimpin, pendidik, atau bagian dari masyarakat, tulisan ini bertujuan untuk memberikan langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk membangun kehidupan yang lebih berintegritas berdasarkan nilai-nilai kebajikan.

screenshot-2024-11-19-195430-673c992534777c02c95253d6.png
screenshot-2024-11-19-195430-673c992534777c02c95253d6.png
Modul Prof Apollo

Pembahasan

  Pembahasan dalam tulisan ini akan berfokus pada dua hal utama: pertama, bagaimana ajaran kebatinan Ki Ageng Suryomentaram dapat menjadi fondasi dalam upaya pencegahan korupsi di Indonesia, dan kedua, bagaimana ajaran kebatinan tersebut dapat memberikan transformasi dalam kepemimpinan diri yang berintegritas. 

Korupsi, sebagai masalah yang sangat mendalam dan sistemik, memerlukan solusi yang tidak hanya bersifat struktural dan teknis, tetapi juga berbasis pada pengembangan karakter individu. Ki Ageng Suryomentaram dengan ajarannya memberikan perspektif yang relevan dan mendalam dalam menanggulangi masalah tersebut, baik dalam skala individu, organisasi, maupun masyarakat luas.

1. Konsep Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram dan Relevansinya dalam Pencegahan Korupsi

    Ki Ageng Suryomentaram, sebagai seorang filsuf Jawa yang dikenal dengan pemikiran-pemikirannya tentang kebatinan, mengajarkan bahwa pengendalian diri dan pencarian kebahagiaan sejati adalah landasan utama dalam hidup yang bermartabat. 

Dalam konteks ini, konsep kebatinan yang beliau ajarkan bisa dilihat sebagai bentuk pengembangan diri yang sangat relevan dalam membentuk individu yang mampu mengatasi godaan-godaan negatif, termasuk perilaku korupsi. Beberapa konsep utama dalam ajaran beliau yang dapat digunakan untuk mencegah korupsi adalah ngelmu rasa, urip sak madya, dan pengendalian hawa nafsu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun