Mohon tunggu...
Khairunnisa Musari
Khairunnisa Musari Mohon Tunggu... lainnya -

"Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, tapi satu telunjuk (tulisan) mampu menembus jutaan kepala" - Sayyid Quthb. Untuk artikel 'serius', sila mampir ke khairunnisamusari.blogspot.com dan/atau http://www.scribd.com/Khairunnisa%20Musari...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Ismail-Ibrahim, Hudzaifah-Intelijen Rasulullah, Udep-Taufik, dan Hari Ini...

8 Februari 2017   00:27 Diperbarui: 8 Februari 2017   05:24 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Oh ya, Mbak? Siapa nama penyanyinya ini, Mbak?” sahut Mas Candra.

“Namanya Ustadz Taufik Ridho. Beliau sakit dan harus transplantasi hati. Anaknya sampai cuti kuliah di Jerman dan kembali ke Indonesia untuk mendonorkan hati untuk ayahnya...” tambah saya.

“Ohhhh, jadi yang meninggal itu yang nyanyi lagu ini ya, Mbak? Iya iya, saya baca. Padahal, anaknya sudah dibedah lho, Mbak. Tapi terus dijahit lagi. Bapaknya keburu meninggal duluan. Jadi masih dengan jahitan, anaknya minta lihat Bapaknya, Mbak. Terus................”. Takjub saya mendengar runtut cerita Mas Candra yang ternyata tahu lebih banyak. Saya terhenyak. Saya belum sempat mencari tahu kronologis meninggalnya beliau. Saya hanya tahu sejak akhir Januari lalu bahwa Ustadz Taufik sakit dan akan melakukan transplantasi hati. Dan tiba-tiba pagi tadi saya membaca di sosial media bahwa beliau meninggal dunia. Banyak teman di jejaring sosial media yang memberi kesaksian bahwa beliau orang baik dan banyak berjuang untuk dakwah. Tapi, saya tidak tahu kronologis kematiannya...

======================

Malam ini. Usai Isya’.

“Bunda, Bunda kenapa menangis?” tanya N2 sambil memeluk kepala saya yang masih mengenakan mukena.

“Enggak, Bunda hanya terharu. Ada anak laki-laki umur 24 tahun. Dia rela mendonorkan hatinya untuk Bapaknya yang sakit. Bunda yakin, Bapaknya bersedia operasi dan menerima donor hati dari anaknya itu karena anaknya berhasil meyakinkan Bapaknya untuk melakukan itu. Bunda yakin, anaknya yang memaksa sehingga Bapaknya mau menerima. Enggak ada orangtua di dunia ini yang sampai hati meminta organ dalam dari anaknya untuk orangtuanya itu. Enggak ada. Dan pasti tidak terbersit di kepalanya. Tapi anak itu pasti anak hebat, N2. Anak itu pasti pemuda Muslim yang disukai Allah. Apa yang sudah ditanamkan Ayah Ibunya sampai memiliki anak laki-laki seperti demikian? Umur 24 tahunnya tidak seperti kebanyakan pemuda sekarang, N2. Bunda jadi ingat kisah Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim...” cerita saya sambil terisak.

Ya, dua hari ini saya terbawa sedih dengan meninggal Ustadz Taufik Ridho. Saya tidak mengenal beliau secara pribadi. Tapi lagu-lagunya adalah peneguh jiwa yang hampir setiap hari bergantian dengan grup nasyid atau penyanyi religi lainnya mengalun dari player mobil saya.

======================

QS. Ash Shaaffaat [37]:

102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun