Mohon tunggu...
Khairunnisa Ghadi
Khairunnisa Ghadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa pendidikan bahasa Arab

Mahasiswa, bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Posisi dan Hubungan Islam dengan Agama Lain

17 Februari 2021   16:09 Diperbarui: 17 Februari 2021   16:21 21069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"posisi dan hubungan Islam dengan agama lain

Islam dan agama lainnya memiliki hubungan yang sagat erat dimana terdapat beberapa kesamaan selain mengajarkan kebaikan kepada umatnya. Tidak hanya itu,Islam dan agama lain juga mengajarkan umatnya untuk bertoleransi Antar umat agama lainnya dan saling menghormati.

Tapi disisi lain perbedaan ini(agama) atau pendapat mengenai teologi ini juga sering kali mengakibatkan konflik/pertumpahan darah.pola relasi / hubungan antar agama pada masa lalu sangat dipengaruhi oleh politik keagamaan yang mana, masing-masing dibiarkan didalam sebuah hubungan antitesis dan persaingan.

Sementara pemerintah melakukan politik keagamaan yang hanya bertendensi pada dogma/ajaran,dan bukan etika(perilaku).akibatnya, kehidupan keagamaan sangat kehilangan inspirasi bagi umatnya.oleh pihak penguasa yang tidak bertanggung jawab, komunikasi antar umat beragama dikendalikan sedemikian rupa sehingga tidak berjalan secara bebas maupun terbuka.

Seperti yang saya ketahui sejak abad 19 M, agama-agama muncul dalam sebuah fase formatif yang ditandai oleh upaya untuk merumuskan ajaran ajaran dan pendidikan yang dirasa sangat cocok dengan tantangan saat ini.

Posisi islam diantara agama-agama yang lainnya dapat dilihat dari peran yang dimainkanya. Dalam hubungan ini agama islam memiliki tugas besar, yaitu:

1) Mendatangkan perdamaian dunia dengan membentuk persaudaraan diantara sekalian agama di dunia. Hal ini telah dijelaskan dalam al-qur'an bahwa banyak dijumpai ayat-ayat dalam yang menganjurkan kepada umat islam agar hidup saling berdampingan dan saling menghormati dengan penganut agama yang lainnya.

2) Menghimpun segala kebenaran yang termuat dalam agama yang telah ada sebelumnya. Hal ini diibaratkan dengan sebuah rumah, agama-agama sebelumnya dapat diibaratkan sebagai yang membawa genteng, dinding, pintu, jendela dan yang lainnya. Islam datang dengan membawa semua yang menghimpunya dalam sebuah sistem bangunan yang kokoh dan utuh.

3) Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh para penganut agama sebelumnya yang kemudian dimasukkan ke dalam agamanya itu. Hal ini dijelaskan di dalam al- qur'an banyak dijumpai ayat-ayat yang menjelaskan adanya penyimpangan yang dilakukan sebagain penganut agama tertentu yang kemudian dimasukkan ke dalam agama tersebut. Islam dengan al- qur'an datang mengoreksinya. Dalam hubungan ini al- qur'an datang sebagai al-muhaimin,yaitu yang menguji dan menyeleksi serta sekaligus membersihkan agama dari pengaruh paham-paham yang salah. Contoh kesalahan orang-orang yang beragama Kristen dijelaskan dalam al-qur'an .

Artinya : Lalu Kami utus kepada mereka, seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata): "Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya). (QS Al-Mu'minun: 32).

Dalam kaitan ini kita jumpai adanya paham bahwa Tuhan terdiri dari tiga unsur (unsur anak,roh kudus dan bapak) yang dikenal dengan nama trinitas. Al- qur'an menyatakan bahwa trinitas itu bukan berasal dari ajaran Isa,bahwa dianggap sebagai penyimpangan dari ajaran Isa. Hal ini pun telah Allah nyatakan dalam al-qur'an .

Artinya : Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.(QS Al-Maidah: 73).

4) Mengajarkan kebenaran yang abadi yang sebelumnya belum pernah diajarkan, berhubungan dengan bangsa atau umat pada waktu itu masih dalam taraf permulaan dari tingkat perkembangan mereka dan yang terakhir ialah memenuhi segala kebutuhan moral dan rohani bagi umat manusia yang selalu bergerak maju, karena agama-agama yang datang sebelumnya hanya berlaku hanya utuk zaman tertentu saja, tetapi islam datang untuk zaman yang tidak terbatas. Islam berlaku sepanjang zaman, segala bangsa dan segala keadaan ajarannya tetap berlaku.

Posisi islam di antara agama-agama lain dapat pula dilihat dari adanya unsur pembaruan di dalamnya. Dengan datangnya islam, agama memperoleh arti yang baru. Dalam hal ini paling kurang ada dua hal, yaitu:

1) Agama tidak boleh dianggap sebagai digma atau aturan yang orang harus menerimanya, jika ia ingin selamat dari siksaan yang kekal. Dalam islam, agama harus diperlakukan sebagai ilmu yang didasarkan atas pengalaman universal umat manusia. Bukan hanya bangsa ini atau bangsa itu saja yang menjadi pilihan Allah yang menerima wahyu ilahi. Sebaliknya wahyu diakui sebagai factor penting untuk evolusi manusia. Selanjutnya mengenai pengertian agama sebagai ilmu, ini dimantapkan dengan menyajikan ajaran agama sebagai landasan bagi perbuatan. Tak ada satupun ajaran agama yang tak dijadikan landasan perbuatan bagi perkembangan manusia menuju tingkat kehidupan yang lebih tinggi dan baik lagi.

2) Ruang lingkup agama itu tidak terbatas pada kehidupan akhirat saja melainkan juga mencakup kehidupan dunia. Karena islam tidak hanya mengajarkan kehidupan akhirat saja,tetapi agama islam membawa dan mengajarkan kedua-duanya baik itu kehidupan dunia maupun kehidupan di akhirat. Dengan kehidupan dunia yang baik, manusia dapat mencapai kesadaran akan adanya kehidupan yang lebih tinggi dan kehidupan yang abadi.

Posisi Islam diantara agama-agama lain tampak bersifat adil, obyektif dan proporsional. Dengan sifatnya yang adil, ajaran Islam mengakui peran yang dimainkan agama-agama yang pernah ada di dunia. Dengan sifatnya yang obyektif, Islam memperbaiki dan meluruskan ajaran-ajaran agama yang salah dan tersesat. Dengan bersifat proporsional, Islam memberikan perhatian terhadap ajaran agama yang tidak seimbang. Islam adalah agama yang terbuka, mau berkompromi dan berdialog dengan agama lain. Dengan sifatnya yang demikian ini, Islam telah tampil sebagai penyempurna, korektor, pembenar dan sekaligus sebagai pembaru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun