Artinya : Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.(QS Al-Maidah: 73).
4) Mengajarkan kebenaran yang abadi yang sebelumnya belum pernah diajarkan, berhubungan dengan bangsa atau umat pada waktu itu masih dalam taraf permulaan dari tingkat perkembangan mereka dan yang terakhir ialah memenuhi segala kebutuhan moral dan rohani bagi umat manusia yang selalu bergerak maju, karena agama-agama yang datang sebelumnya hanya berlaku hanya utuk zaman tertentu saja, tetapi islam datang untuk zaman yang tidak terbatas. Islam berlaku sepanjang zaman, segala bangsa dan segala keadaan ajarannya tetap berlaku.
Posisi islam di antara agama-agama lain dapat pula dilihat dari adanya unsur pembaruan di dalamnya. Dengan datangnya islam, agama memperoleh arti yang baru. Dalam hal ini paling kurang ada dua hal, yaitu:
1) Agama tidak boleh dianggap sebagai digma atau aturan yang orang harus menerimanya, jika ia ingin selamat dari siksaan yang kekal. Dalam islam, agama harus diperlakukan sebagai ilmu yang didasarkan atas pengalaman universal umat manusia. Bukan hanya bangsa ini atau bangsa itu saja yang menjadi pilihan Allah yang menerima wahyu ilahi. Sebaliknya wahyu diakui sebagai factor penting untuk evolusi manusia. Selanjutnya mengenai pengertian agama sebagai ilmu, ini dimantapkan dengan menyajikan ajaran agama sebagai landasan bagi perbuatan. Tak ada satupun ajaran agama yang tak dijadikan landasan perbuatan bagi perkembangan manusia menuju tingkat kehidupan yang lebih tinggi dan baik lagi.
2) Ruang lingkup agama itu tidak terbatas pada kehidupan akhirat saja melainkan juga mencakup kehidupan dunia. Karena islam tidak hanya mengajarkan kehidupan akhirat saja,tetapi agama islam membawa dan mengajarkan kedua-duanya baik itu kehidupan dunia maupun kehidupan di akhirat. Dengan kehidupan dunia yang baik, manusia dapat mencapai kesadaran akan adanya kehidupan yang lebih tinggi dan kehidupan yang abadi.
Posisi Islam diantara agama-agama lain tampak bersifat adil, obyektif dan proporsional. Dengan sifatnya yang adil, ajaran Islam mengakui peran yang dimainkan agama-agama yang pernah ada di dunia. Dengan sifatnya yang obyektif, Islam memperbaiki dan meluruskan ajaran-ajaran agama yang salah dan tersesat. Dengan bersifat proporsional, Islam memberikan perhatian terhadap ajaran agama yang tidak seimbang. Islam adalah agama yang terbuka, mau berkompromi dan berdialog dengan agama lain. Dengan sifatnya yang demikian ini, Islam telah tampil sebagai penyempurna, korektor, pembenar dan sekaligus sebagai pembaru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H