Mohon tunggu...
Khairunnisa
Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Saya suka membaca buku dan saya juga suka nonton konser

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senja Menyambut Janji

28 November 2024   00:21 Diperbarui: 28 November 2024   00:37 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam beberapa bulan selanjutnya, hubungan mereka terjalin lebih kuat. Mereka rutin melakukan video call dan bertukar pesan singkat berisi ungkapan kasih sayang yang menghangatkan hati. Berbagai tantangan yang muncul, seperti kesibukan kuliah dan pekerjaan nya, tidak memudarkan rasa cinta yang mereka miliki. Dan setiap kali senja tiba, Nisa selalu berdiri di teras rumahnya, menantikan cahaya jingga yang menyinari langit, mengingat kembali momen indah saat mereka bertemu.

"Senja selalu mengingatkanku padamu, Putra," bisiknya pada angin.

Suatu hari, ketika Nisa menerima pesan singkat dari Putra, hatinya berdebar kencang. Dalam pesan tersebut, Putra menyampaikan rencananya untuk memberikan kejutan. 

"Aku akan datang kembali, dan kali ini aku akan mengajakmu menjelajahi tempat yang selama ini kamu inginkan. Kita akan membuat lebih banyak kenangan indah," tulis Putra.

Perasaan campur aduk memenuhi hati Nisa. Dia bersemangat, tapi juga sedikit takut.

 "Apakah semua ini nyata?" tanyanya pada diri sendiri. 

Namun, keyakinan dalam hatinya memberi jawaban. Cinta mereka adalah nyata. Waktu berlalu, dan hari yang dinantikan pun tiba. Saat Putra muncul kembali di taman itu, perasaan bahagia tak terbendung. Mereka berpelukan erat, merasakan betapa kuatnya ikatan yang telah terjalin. Di bawah pohon yang menjadi saksi bisu perjalanan cinta mereka, Nisa menyadari satu hal bahwa cinta tidak mengenal jarak sejauh apapun itu. Cinta adalah sebuah janji yang akan selalu diingat, bahkan ketika mereka terpisah oleh ribuan kilometer.

"Selamat datang kembali, Putra" ucap Nisa sambil tersenyum, air mata bahagia mengalir di pipinya.

"Kita akan menciptakan lebih banyak kenangan, Nisa. Senja ini dan seterusnya," Putra menjawab, memandang langsung mata Nisa. Dan pada malam itu, di bawah sinar bulan yang bersinar terang, mereka berdua tahu bahwa cinta mereka akan selalu abadi, tak peduli seberapa jauh jarak yang memisahkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun