Mohon tunggu...
Khairunnisa
Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hamasah

Jadilah bermanfaat hingga puing-puing amal menjadi sahabat yang melekat, mengikis setiap dosa dan mengubahnya menjadi butiran pahala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tunawisma Butuh Dibina

3 Februari 2021   11:27 Diperbarui: 3 Februari 2021   22:40 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengapa harus turun di jalan hanya untuk sesuap nasi?

Menyelusuri lorong jembatan meraba penuh iba

Kantong kresek menjadi satu-satunya harta benda berarti

Trotoar jalan menjadi rumah singgah, tanpa atap dinding melindungi

Kardus menjadi permadi tidur terhampar ditubuh mereka

Hujan turun membahasahi badan baju mereka tanpa terkecuali

Anginpun memberikan semilir dingin menusuk raga dan jiwa

Bersemayam lara, Sengsara nasip di jalani penuh duka

Kumal wajah meraka, mata tak berdaya tiada senyum menyala

Begitu muda untuk merasa perihnya dunia

kaki mungil bertapak mengais barang bekas penuh lara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun