Analisis Laporan Keuangan Melalui Perhitungan Rasio Keuangan Likuiditas, Leverage, Dan Provabilitas
(Studi Kasus Pada 1 Perusahaan Industri Kaca Ekspor Impor di Indonesia)
Objek riset: Rasio Likuiditas, Leverage dan Provabilitas Yang Bersumber Pada Laporan Keuangan Perusahaan:
- PT. Asahimas Flat Glass Tbk
Tujuan riset:
- Mengetahui perbedaan (secara deskriptif) kondisi keuangan industry kaca ekspor impor di atas.
- Menganalis laporan keuangan perusahaan di atas.
Tahun riset : Tahun 2017, 2018, 2019 dan 2020
Batasan:
- Rasio likuiditas yang hitung adalah rasio lancar dan rasio kas
- Rasio leverange yang dihitung adalah debt ratio dan debt to equity
- Rasio profitabilitas yang dihitung adalah rasio profit margin atau GPM
Data awal
Berikut grafik ukuran perusahaan yang dilihat dari total aset pada perusahaan industri kaca ekspor dan impor di Indonesia dari tahun 2017 sampai dengan 2020:
Gambar 1. Grafik Perkembangan ukuran perusahaan industri kaca ekspor dan imporÂ
Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa PT. Asahimas Flat Glass Tbk yang lebih unggul dari dari empat tahun ke belakang yaitu pada tahun 2019 jika dilihat dari total asetnya. Dari tahun 2017 hingga 2020, jumlah aset pada tahun 2019 mengalami kenaikan secara signifikan, sedangkan tahun sebelumnya mengalami kenaikan namun tidak terlalu signifikan. Pada tahun 2020 PT. Asahimas Flat Glass Tbk ini mengalami penurunan yang  sangat drastis.
Penyajian data
Rasio likuiditasÂ
Rasio yang digunakan adalah rasio lancar dan rasio kas. Rumus rasio tersebut adalah sebagai berikut:
Rasio lancar     =  aset lancar/utang lancar
Rasio kas      =  kas dan setara kas/utang lancar
Berdasarkan diagram diatas rasio likuiditas PT. Asahimas Flat Glass Tbk di tahun 2017 adalah 0,56 artinya setiap Rp. 1 utang lancar dijamin oleh Rp. 0,56 aset lancar. Kemudian di tahun 2018 mengalami kenaikan menjadi 0,61 yang berarti kemampuan aset lancar dalam menjamin kewajiban jangka pendak semakin tinggi sampai pada tahun 2019. Namun di tahun 2020 likuiditas kembali mengalami penurunan.
Berdasarkan diagram diatas rasio likuiditas PT. Asahimas Flat Glass Tbk di tahun 2017 adalah 0,24 artinya setiap Rp. 1 utang lancar dijamin oleh Rp. 0,24 aset lancar. Kemudian di tahun 2018 mengalami kenaikan menjadi 0,25. Kemudian pada tahun 2019 sampai dengan 2020 mengalami kenaikan yang sangat drastis yang berarti kemampuan aset lancar dalam menjamin kewajiban jangka pendek semakin tinggi.
Rasio LeverageÂ
Rasio yang digunakan adalah Debt to Equity ratio (DER). Rumus rasio tersebut adalah sebagai berikut:
DER Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â = Â Total utang/Total ekuitas
Tabel 4. Tabel Perhitungan Debt Ratio, 2017 sampai dengan 2020
Debt ratio
Perusahaan2017201820192020PTAFG
15,90%20%26%30%
Berdasarkan diagram diatas debt ratio PT. Asahimas Flat Glass Tbk di tahun 2017 adalah 15,90% artinya setiap Rp. 1 utang lancar dijamin oleh Rp. 15,90% aset lancar. Kemudian di tahun 2018 mengalami kenaikan menjadi 20%. Kemudian pada tahun 2019 sampai dengan 2020 mengalami kenaikan yang sangat drastis yang berarti kemampuan aset lancar dalam menjamin kewajiban jangka pendek semakin tinggi.
Tabel 5. Tabel Perhitungan Debt to equity ratio, 2017 sampai dengan 2020
Debt to equity ratio
Perusahaan2017201820192020PTAFG
28%48%67%82%
Berdasarkan diagram diatas debt to equity ratio PT. Asahimas Flat Glass Tbk di tahun 2017 adalah 28% artinya setiap Rp. 1 utang lancar dijamin oleh Rp. 28% aset lancar. Kemudian di tahun 2018 mengalami kenaikan menjadi 48%. Kemudian pada tahun 2019 sampai dengan 2020 mengalami kenaikan yang sangat drastis yang berarti kemampuan aset lancar dalam menjamin kewajiban jangka pendek semakin tinggi.
Rasio Profitabilitas
Rasio yang digunakan adalah Profit Margin Ratio atau Gross Profit Ratio. Rumus rasio tersebut adalah sebagai berikut:
      Profit Margin Ratio(GPM)      =  Laba bruto/Penjualan
Tabel 6. Tabel Perhitungan GPM, 2017 sampai dengan 2020
GPM
Perusahaan 2017201820192020PTAFG
13,914,310,614,1
Berdasarkan diagram diatas Profit Margin Ratio atau GPM PT. Asahimas Flat Glass Tbk di tahun 2017 adalah 13,9 artinya setiap Rp. 1 utang lancar dijamin oleh Rp. 13,9 aset lancar. Kemudian di tahun 2018 mengalami kenaikan menjadi 14,3. Kemudian pada tahun 2019 mengalami penurunan yaitu 10,6. Namun pada tahun 2020 mengalami kenaikan yang sangat drastis yang berarti kemampuan aset lancar dalam menjamin kewajiban jangka pendek semakin tinggi.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis laporan keuangan pada PT. Asahimas Flat Glass Tbk, bisnis dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, membuat keputusan strategis, dan memantau kinerja keuangan mereka dari waktu ke waktu. penelitian mini tentang laporan keuangan ini menyoroti pentingnya memahami dan menganalisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Dengan menggunakan berbagai teknik dan alat, bisnis dapat memperoleh wawasan tentang kesehatan keuangan mereka dan membuat keputusan yang tepat untuk meningkatkan kinerja dan profitabilitas mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H