Mohon tunggu...
Khairun Nisa
Khairun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - IAIN Palangka Raya

Saya adalah seorang mahasiswa aktif di IAIN Palangka Raya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Perbedaan Konsumsi Konvensional dan Konsumsi dalam Islam

7 November 2022   18:47 Diperbarui: 22 November 2022   07:35 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata Kunci: Ekonomi Konvensional dan Ekonomi dalam Islam

Dari beberapa definisi para tokoh dapat disimpulkan bahwa konsumsi adalah suatu kgiatan bertujuan untuk mengurangi atau menghabiskan manfaat suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan manusia secara langsung. Namun, ada beberapa barang seperti mesin ataupun bahan mentah yang digunakan untuk menghasilkan  barang lainnya disebut konsumsi produktif. Sedangkan konsumsi yang langsung memuaskan kebutuhan disebut konsumsi akhir.[4]

Sedangkan menurut para ulama salah satunya Al Ghazali, konsumsi harus berorientasi kepada Allah, tidak hanya berorientasi kepuasan saja. Karena konsumsi berlandaskan atas dasar nafssu saja akan selalu mendorong manusia untuk memenuhi keinginan tanpa batas.

Menurut penulis konsumsi merupakan kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan maupun kepuasan secara langsung. Sedangkan konsumsi dalam islam memiliki makna upaya dalam memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun rohani. Islam menekankan pada pemenuhan kebutuhan bukan pada keinginan. Kebutuhan ada batasnya sedangkan keinginan tidak ada batasnya.

 

Kesimpulan 

Konsumsi dalam ekonomi konvensional yaitu suatu kegiatan menggunakan barang atau mengurangi nilai guna suatu benda dengan kepuasan yang sangat tinggi, dan mendahulukan keinginan atau yang iya suka sesuai kebutuhannya. Sedangkan konsumsi dalam ekonomi islam yaitu mengonsumsi sesuatu sesuai kebutuhan, niat untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah yang menjadikan konsumsi itu bernilai ibadah yang apabila dikerjakan dengan baik dan sesuai dengan peraturan akan mendapatkan pahala.

Perbedaan diantara keduanya terletak pada segi sumbernya, nilai yang terkandung didalamnya yang bertentangan, dan mempunyai prinsip yang berbeda. Dalam ekonomi konvensional konsumsi sesuatu yang banyak memberikan kepuasan yang tinggi sedangkan ekonomi islam kepuasan itu bukanlah yang paling utama.

Saran 

Agar kegiatan konsumsi lebih bermanfaat dan berkualitas, maka disini penulis memberikan beberapa saran yaitu:

  • Sebelum melakukan suatu kegiatan konsumsi seseorang perlu memikirkan hal yang akan terjadi apabila barang tersebut akan bermanfaat untuk keluarga, kesehatan, jiwa, dan akala tau tidak akan memberikan manfaat sama sekali.
  • Mengonsumsi barang atau jasa perlu memperhatikan bahan-bahan yang dipakai apakah barang tersebut halal atau tidak untuk para konsumen terutama muslim.

 Kata Kunci: Ekonomi Konvensional dan Ekonomi dalam Islam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun