Octopus cyanea memiliki umur pendek (usia maksimum yang tercatat di Hawaii adalah 400 hari, kawin sekali setelah mencapai kematangan dan kemudian mati. Spesies jantan dan betina dewasa biasanya mati setelah memijah dan mengerami telur.
Peran Ekologis dan Ekonomis
Gurita memiliki peran ekologis yang penting dalam rantai makanan baik sebagai predator maupun pemangsa. Gurita juga dapat digunakan sebagai bioindikator tingkat keragaman jenis hewan di lautan.Â
Selain berperan secara ekologis, gurita memiliki peran ekonomis yang penting untuk maanusia. Semua jenis gurita dapat dimanfaatkan untuk dikonsumsi.Â
Beberapa penelitian ilmiah membuktikan bahwa Cephalopoda merupakan hewan laut yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang bergizi karena mengandung protein dengan kadar yang lebih tinggi, dibandingkan dengan zat-zat lain yang terdapat didalam hewan tersebut. Selain itu daging Cephalopoda juga mengandung lemak, kalsium, fosfor dan zat organik lain.Â
Di beberapa negara seperti Jepang, Spanyol, Italia dan Filipina, gurita telah benar-benar dikenal sebagai makanan. Penduduk Indonesia yang bermukim di sekitar pantai yang mayoritas nelayan telah memanfaatkan gurita sebagai bahan pangan.Nilai ekspor gurita yang sangat tinggi mampu menambah devisa negara.
Ancaman
Waktu hidup octopus terbilang cepat, selain itu tubuhnya yang lunak membuatnya rentan dimangsa predator. Predator gurita yaitu termasuk anjing laut, belut laut, ikan besar, hiu dan lumba-lumba. Carcharhinus melanopterus merupakan salah satu jenis hiu yang menjadi predator
Cara Bertahan Hidup
Untuk mempertahankan hidupnya, gurita memiliki mekanisme penyamaran diri (kamuflase) yaitu dengan merubah warna tubuhnya dengan cepat sesuai dengan warna daerah sekitar ketika dirinya terancam.Â
Kulit gurita mengandung khromatofor yaitu pigmen warna yang beragam yang diatur oleh system saraf dan hormomonnya, dinding otot yang dimilikinya mampu meregang dan berkontraksi untuk menyebarkan pigmen warna.Â