Perpindahan manusia atau migrasi merupakan aktivitas yang tak terpisahkan dalam era globalisasi saat ini. Amerika Serikat menjadi salah satu negara dengan imigran ilegal yang tinggi khususnya dari negara Amerika Tengah. Setiap tahun, imigran asing khususnya Meksiko masuk ke wilayah Amerika Serikat sebagai non imigran (turis atau pekerja) dengan masa periode visa yang sangat terbatas. Meskipun penggunaan visa terbatas yang seharusnya membatasi masa tinggal, tetapi pada kenyataannya banyak pendatang asing yang belum kembali ke negara asal.Â
Ketimpangan kondisi politik dan ekonomi antara negara-negara Amerika Tengah dan Amerika Serikat menjadi penyebab utama mendorong gelombang imigrasi kian membesar. Secara umum, imigran illegal memasuki wilayah Amerika Serikat dengan melalui 3 cara, pertama, masuk ke negara secara legal dengan visa sementara dan menetap melewati masa visa yang berlaku. Kedua, pembuatan pasport palsu yang tidak teridentifikasi oleh imigrasi Amerika Serikat. Ketiga, melalui lintas jalur non-imigrasi di perbatasan yang sulit terdeteksi di wilayah perbatasan selatan dan utara AS. (Bruno, 2014)
Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris memulai perjalanan diplomatik tiga hari ke Segitiga Utara pada hari Senin (07/06/2021) yang berfokus untuk membendung migrasi ke AS. Selama konferensi pers bersama dengan Presiden Guatemala Alejandro Giammattei, Harris mengatakan bahwa penting untuk mencegah orang-orang dari Guatemala, El Salvador dan Honduras, tiga negara tempat mayoritas migran berasal melakukan perjalanan ke perbatasan AS.Â
Pernyataan disampaikan Harris dalam konferensi pers gabungan bersapa Presiden Guatemala Alejandro Giammattei di Guatemala City mengatakan bahwasannya Amerika Serikat akan terus menegakkan hukum dan mengamankan perbatasan  serta menolak siapa pun yang datang ke perbatasan. Â
Dengan menjadi imigran tanpa dokumen resmi juga hanya menguntungkan sindikat perdagangan manusia. Mereka yang akan meraup keuntungan besar dari menyelundupkan para imigran tersebut. Setelah perjuangan keras itu pun, imigran belum tentu diterima. Tanpa dokumen resmi, mereka akan ditolak ketika sampai di pintu perbatasan AS.
Upaya pemerintah dalam mengerjakan alternatif yang digambarkan sebagai jalur yang sah. Dengan pemberian penugasan terhadap Harris untuk mengawasi program-program penanganan akar penyebab lonjakan migrasi, seperti kurangnya peluang ekonomi, kejahatan, dan korupsi. Kamala Harris juga meminta agar kelompok masyarakat di Guatemala ikut mencegah orang-orang yang nekat ingin tetap datang ke AS secara ilegal. Kamala Haris berkata, peran diuntungkan dari aksi semacam itu hanyalah coyote (penyelundup imigran).
Atas dasar tersebut, Haris berjanji kepada Presiden Giamattei untuk membantu kesejahteraan Guatemala agar muncul harapan di negara tersebut, sehingga masyarakat tidak nekat mengadu nasib ke AS. Dalam upaya untuk mengatasi akar penyebab migrasi, pemerintahan Biden telah menjanjikan rencana $4 miliar untuk meningkatkan pembangunan di wilayah tersebut dan $310 juta dalam bantuan kemanusiaan.
Penyelesaian masalah arus imigran illegal bukanlah masalah yang baru terjadi dan memanfaatkan momentum tertentu, tetapi karena adanya masalah yang mendasari niat imigran illegal untuk pergi meninggalkan negaranya.Â
Masalah ekonomi dan kasus kekerasan di lingkungan sosial merupakan factor utama yang mendorong seseorang untuk mencari kehidupan yang lebih baik, sehingga penting bagi kedua negara untuk sama-sama tidak hanya berfokus pada tindakan operasional namun juga strategi yang menyelesaikan masalah fundamental imigran illegal.
Borbeau dalam bukunya yang berjudul, Securitization of Migration, melakukan investigasi secara mendalam terkait proses sekuritisasi migrasi. Dalam prosesnya peran agen sekuritisasi sangat penting, khususnya agen pemerintah, sangat penting untuk memberikan justifikasi bahwa isu tersebut adalah isu keamanan. Mengambil contoh di Kanada dan Prancis, studi yang dilakukan Borbeau juga melihat peran media untuk mendorong isu migrasi sebagai isu keamanan memang ada, namun tidak begitu signifikan penting. (Borbeau, 2011)
Oleh karena itu, dengan melihat permasalahan tersebut, perlu adanya peningkatn keamanan di perbatasan, dan tetap berkoordinasi serta berkolaborasi satu sama lain dan membuat program-program yang lebih meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penegak hukum dari kedua negara sehingga kasus kekerasan semakin menurun dan profesionalitas kerja dapat ditingkatkan.Â
Dalam hal tanggung jawab bersama terkait kemananan, kedua negara semakin kuat bekerjasama dalam pertukaran informasi investigasi, penyidikan, dan penyelidikan untuk meningkatkan keamanan bagi kedua negara khususnya di perbatasan dari arus imigrasi illegal, dan aktivitas criminal seperti perdagangan senjata illegal, obat-obatan illegal, maupun penyelundupan uang.Â
Dalam penjagaan arus imigrasi maupun perdagangan, tantangan utama yang dihadapi kedua negara adalah memisahkan kelompok imigran atau perdagangan beresiko tinggi dari kelompok dengan resiko rendah.
Resiko yang dimaksud adalah besar kecilnya kemungkinan adanya aktivitas kriminal khususnya dalam perdagangan. Kebutuhan kedua negara untuk bekerjasama dengan sektor privat sangat diperlukan dalam menghadapi masalah ini.
Kemudian, mengenai upaya perbaikan ekonomi di negara asal imigran illegal. AS sebagai negara penerima imigran illegal juga sebaiknya berfokus pada pemberian bantuan finansial untuk memperbaiki ekonomi negara pengirim imigran illegal agar semakin berkurang imigran illegal yang datang mencari pekerjaan karena telah mendapatkan pekerjaan di negara asalnya.
Meskipun dalam prosesnya tidak singkat, tetapi menjawab masalah ekonomi negara pengirim imigran illegal adalah salah satu kunci utama bagi AS dibandingkan menghabiskan banyak dana di tindakan operasional pencegahan dan pembuatan batas-batas di perbatasan yang cenderung menimbulkan masalah baru.
Referensi
Bruno, Andorra. (2011) Unauthorized Aliens in the United States. Washington DC: Congressional Research Service.
Borbeau, P. (2011). The Securitization of Migration: a tudy of movement and order. Routledge.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H