Mohon tunggu...
Khairunisa Fitriani
Khairunisa Fitriani Mohon Tunggu... Freelancer - Newbie

Penyuka hal baru, pencinta hal lama, dan penggila anime.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Ketika 'Mereka' Mengeluh

17 Agustus 2019   16:43 Diperbarui: 17 Agustus 2019   16:46 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pngdownload.id

"Anjir! Lu kenapa masih santai, Bro? Bentar lagi hidup kita-kita ini bakalan habis dimakan para manusia, lho?" ujar Sosis.

Duren pun mendesah pasrah. "Begitulah rantai makanan, Sis. Yang penting, kita bisa mengenyangkan perut mereka."

"Sis! Kayaknya ada yang mau ngambil lu, tuh! Bye~ semoga rumah baru lu menyenangkan!"

"Ren~ Nooo!"

Sosis telah digapai manusia itu.Dia memasukkannya ke dalam troli. Sosis berteriak ingin meloncat keluar dari troli. Seketika, suara dehaman menghentikan pemberontakkannya. Sosis melirik tepat ke arah botol biru cap bebek.

"Berisik, lu, Sis! Baru juga mau dibeli udah panik gitu. Penderitaan lu gak separah gue, tahu!" omelnya.

"Maaf, kau itu apa? Makanan atau minuman?" tanya Sosis bingung.

"Lu kuper, ya? Udah jelas dari gambar dan merk di tubuh gue itu menandakan gue ini cairan pembersih kloset," jawabnya yang bernama Harfuck.

"Terus? Bukannya kau enak ya, gak dimakan manusia?" Pernyataan Sosis menohok hati Harfuck.

"Enak apanya! Tiap minggu mulut gue udah disuruh nyiumin kloset kuning berkerak. Akhirnya, gue terbuang ke saluran pembuangan menuju spitank. Ayo dah, kita tuker nasib!" pinta Harfuck.

"Lu aja kali, gue ogah! Najis gue temenan sama lu!" umpat Sosis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun