Adam terus berteriak dan meminta tolong kepada orangtuanya, tetapi mereka hanya terdiam, terjebak dalam ritual yang mengerikan ini. Para orang asing masih merapalkan mantra, dan suara gemuruh semakin keras.
Wajah ular itu mendekati wajah Adam, dan dia mulai mendesis dengan suara yang menakutkan. Dia membisikkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti oleh Adam, tetapi kata-kata itu terasa seperti mantra yang menghipnotis.
Ketika wajah ular itu semakin dekat, Adam merasa dirinya semakin lemah. Dia merasa tubuhnya mulai menghilang, dan semua rasa sakit dan ketakutan perlahan-lahan menghilang. Matanya yang terakhir melihat mata merah mengerikan ular itu sebelum dia kehilangan kesadaran.
Adam terbangun dalam kegelapan yang panjang. Dia merasa bingung, apakah semua yang terjadi sebelumnya hanya mimpi atau nyata. Dia bangkit dari tempat tidurnya dan memutuskan untuk mencari orangtuanya.
Saat dia keluar dari kamarnya, dia merasa sesuatu yang aneh. Ada perasaan yang mengganggu di udara, dan dia merasa seperti sesuatu telah berubah. Dia berjalan ke belakang rumah mereka, mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Saat dia mendekati area belakang rumah, dia melihat ayahnya, Amir, berjongkok di samping sesuatu yang besar dan hitam. Amir sepertinya sedang sibuk mengubur sesuatu, dan Adam merasa jantungnya berdebar keras.
"Ayah, ada apa ini?" tanya Adam dengan cemas.
Amir tidak langsung menjawab. Dia terus bekerja, hingga akhirnya dia berbalik menghadap Adam. Adam terkejut saat melihat wajah ayahnya. Sisi wajah Amir dipenuhi oleh sisik-ular yang mengkilap, dan matanya memiliki kilau merah yang menakutkan.
"Ayah, apa yang terjadi padamu?" desak Adam dengan ketakutan.
Amir melihat Adam dengan tatapan yang dingin. "Ibu telah tiada," jawabnya dengan suara yang tenang dan dingin.
Adam merasa kejutan besar. "Apa? Bagaimana bisa?"