Mohon tunggu...
khairul ikhwan d
khairul ikhwan d Mohon Tunggu... Penulis - pernah main hujan

sedikit demi sedikit, lama-lama habis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Semburan Kawah Kamojang

14 Februari 2022   14:54 Diperbarui: 14 Februari 2022   14:55 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarahnya dimulai sejak tahun 1918, ketika seorang Belanda, JB Van Dijk mengusulkan pemanfaatan sumber energi panas bumi di Kamojang. Begitulah, setelah melakukan berbagai survei dan ujicoba, akhirnya dilakukan pemboran pada sumur yang dinamakan KMJ-3.

Sampai sekarang, KMJ-3 masih menghasilkan uap alam kering dengan suhu 140 C dan tekanan 2,5 atmosfer (atm). Setelah sekian lama, pemanfaatan energi panas bumi Kamojang untuk pembangkit listrik baru dimulai sejak tahun 1983, seiring dengan dioperasikannya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang Unit I dengan kapasitas 30 Megawatt (MW).

Kamojang mencatat sejarah karena di tempat inilah untuk pertama sekali, energi panas bumi dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di Indonesia secara komersial. Seterusnya pada tahun 1988 kapasitas terpasang meningkat menjadi 140 MW dengan dibangunnya unit dua dan tiga (2x55 MW).

Kini, Kamojang yang merupakan salah satu dari tujuh lapangan panas bumi yang telah berproduksi, turut berkontribusi bagi ketersediaan 807 MW listrik yang bersumber dari seluruh PLTP di Indonesia. Sementara enam lainnya adalah Gunung Salak, Derajat dan Wayang Windu di Jawa Barat, Dieng di Jawa Tengah, Lehendong di Sulawesi Utara dan Sibayak di Sumatera Utara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun