Mereka yang belum mulai investasi dengan alasan tak punya dana berlebih, harus berhenti berkilah. Banyak jalan untuk memulai. Bahkan dengan cara yang paling sederhana, seperti memanfaatkan cashback dari transaksi online.
Sejumlah marketplace umumnya menyediakan cashback untuk beberapa jenis transaksi. Mengembalikan sebagian kecil uang dari suatu proses transaksi kepada konsumen. Misalnya untuk pembayaran tagihan bulanan seperti listrik, air, pulsa, paket data, hingga belanja.
Besar-kecilnya cashback itu tergantung transaksinya. Jika dikumpulkan dari pembayaran tagihan bulanan itu saja, bisa memberikan cashback hingga Rp 20 ribu, bahkan lebih. Kalau mau jumlahnya lebih besar, tinggal memperbanyak transaksi. Mungkin dengan membayarkan tagihan bulanan tetangga, saudara, kerabat, ipar. Atau membantu orang belanja. Membelikan barang-barang yang diperlukan melalui marketplace.
Kalau memang tidak bisa, mungkin rikuh, ya bisa fokus dengan perolehan cashback bulanan itu dulu. Sedikit memang. Tapi itulah yang ada.
Sekarang uang yang masih sedikit itu mau diapakan? Yang paling memungkinkan ya dibelikan reksadana, sebab itulah instrumen investasi yang bisa dimulai dengan modal minimal. Masih ada produk reksadana yang bisa dibeli mulai Rp 10 ribu. Misalnya reksadana Eastspring Investments Yield Discovery Kelas A yang bisa dibeli melalui Invesnow.
Reksadana ini bisa memberikan imbal hasil yang tinggi seiring dengan durasi investasinya. Dalam tiga tahun bisa memberikan keuntungan hingga 17 persen, bahkan sampai 30 persen selama lima tahun.
Tantangan investasi itu adalah waktu. Makanya perlu dimulai sesegera mungkin.
Kreatif Menambah Pemasukan
Mengandalkan investasi hanya dari cashback itu saja, ya tentu hasilnya tidak akan terlalu besar. Perlu kreatif menambah pemasukan agar bisa terus menambah unit reksadana. Salah satu caranya bisa dengan berdagang secara online. Lihat lagi marketplace itu. Orang-orang pada jualan apa? Lihat di rumah apa ada barang bekas yang layak dijual? Apa saja. Buku bekas kuliahan, mainan anak yang sudah tak terpakai, pakaian bekas juga bisa.
Ih, malu!
Ya, inikan kalau situasinya memang dana untuk investasi itu sangat kering, tak mungkin dialokasikan secara khusus. Kalau memang tidak mau jualan, opsi lainnya adalah berhemat. Untuk menemukan peluang penghematan ini, maka daftar pengeluaran harus ditelisik. Mana yang masih mungkin dipangkas.