Awal penutupan lokalisasi, ekonomi keluarga Anik tak menentu. Namun, semangat anik untuk mandiri sangat besar. Anik rajin mengikuti berbagai pelatihan keterampilan yang diadakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Mulai pelatihan memasak, menjahit, membuat bakso, hingga membuat handycraft. Tidak ingin berhasil sendirian, Anik mencoba mengajak beberapa mantan PSK dan mantan mucikari sekitar rumahnya, yang juga merupakan warga terdampak penutupan lokalisasi.
Anik akhirnya berhasil mengajak dan meyakinkan delapan tetangga untuk ikut serta pelatihan dan membangun percaya diri untuk mandiri. Mereka kemudian membentuk Rumah Kreatif Kembang Melati dimana Anik sebagai ketua. Usaha mereka tidak sia-sia, diawal mereka mendapatkan bantuan mesin jahit dari Pemkot Surabaya. Untuk awal mereka memproduksi produk handycraftseperti dompet, bros, tas, dan keset karakter (hal 40).
Bak Gayung disambut, usaha mereka menemui titik terang saat produk handycraftbuatanRumah Kreatif Kembang Melati terpilih sebagai produk terbaik dalam ajang UKM Kreatif Award Surabaya tahun 2012. Kemudian, mereka mengembangkan usahanya dibidang katering bagi lanjut usia.
Kisah lain bisa ditemukan dari penuturan Singgih Swasono dalam “Slamet Akhmad Mukhyidin; Sampah Pun Bisa Jadi Berkah!” (hal 75). Yang mengisahkan perjuangan Bapak Slamet Akhmad Mukhyidin dalam melestarikan dan pemberdayaan lingkungan dengan mendirikan Bank Sampah Bintang Sembilan (SBS). Hingga kini, Bank SBS memiliki 221 kk nasabah di lingkup Desa Berkoh dan 95 komunitas sampah di berbagai wilayah Perwokerto.
Kisah-kisah inspirasi lain tersaji lembut dalam buku ini, 20 kisah yang disajikan tidak hanya memuat isu lingkungan, namun isu teknologi juga tersaji. Membaca buku ini menarik lantaran saat ini isu kepedulian terhadap lingkungan sekitar sangat minim. Dan pemberdayaan menjadi isu seksi yang banyak diperbincangkan di berbagai media. Hadirnya berbagai cerita dalam buku ini menjadi bukti bahwa di negeri ini masih banyak orang yang memiliki semangat berbagi dan bergotong royong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H